Sistem Transponder untuk Mencatat Waktu Para Rider di MAG Enduro Competition Ternyata Milik Perusahaan Bandung

By: VMX Media | 04/05/2024
Sistem Transponder untuk Mencatat Waktu Para Rider di MAG Enduro Competition Ternyata Milik Perusahaan Bandung
Foto: Istimewa

BANYUMAS, VMXMedia.ID – Kompetisi balap tingkat nasional tampaknya sudah menggunakan perangkat elektronik transponder, untuk mendeteksi secara riel perjalanan para rider. Seperti yang dilakukan Panitia MAG Enduro Competition, yang menyerahkan soal pencatatan waktu kepada perusahaan asal Bandung DK Racing dengan merek dagang Race Detector.

Menurut Divisi Racing DK Racing, Riky Rukmantara, pihaknya sudah sering disewa penyelenggara balapan untuk bertanggung jawab terhadap timing racing system. “Indonesia Hard Enduro maupun balapan Enduro sudah mempercayakan kepada kami. Tak terkecuali kegiatan motocross. Di Indonesia, lanjutnya, tak banyak perusahaan yang bergerak di bidang ini. Mungkin hanya ada 10 yaa,” katanya.

“Cara kerjanya, transponder kami pasang di tempat yang aman di motor seluruh peserta. Jadi tak mungkin ada kecurangan yang tak terdeteksi. Best time setiap rider pun langsung bisa dimonitor di layar,” ujar Riky, seraya menambahkan, Race Detector menggunakan transponder buatan Belanda, My Laps.

Khusus untuk di MAG Enduro Competiton, Race Detector membawa 68 (2 tas) transponder. “Jadi kita siapkan dalam jumlah maksimal untuk persediaan,” katanya.

Berikut adalah cara kerja transponder:

  1. Pemasangan
    Dalam balap motor, umumnya transponder terpasang di bagian garpu depan atau di bawah bagian pelat nomor. Yang paling penting, pemasangan transponder pada motor harus di area yang benar-benar aman dari benturan atau kerusakan selama balapan berlangsung.
  2. Identifikasi
    Setiap transponder memiliki nomor yang terkait dengan pembalap. Sebelum mulai balap, nomor transponder akan didaftarkan terlebih dahulu. Kemudian, transponder akan dihubungkan dengan pembalap dalam sistem pengelolaan balapan.
  3. Sistem Pendeteksian
    Di sekitar lintasan, terdapat titik-titik pendeteksian transponder. Umumnya, titik-titik tersebut terletak di garis start dan finish, serta di tengah-tengah area lintasan. Transponder akan memancarkan sinyal yang akan terbaca oleh antena yang terpasang pada titik-titik pendeteksian tersebut.
  4. Perekaman Data
    Antena yang terpasang pada titik-titik pendeteksian akan membaca nomor unik pada transponder ketika motor melalui titik pendeteksian. Kemudian, titik pendeteksian akan merekam waktu pembalap ketika melalui titik tersebut. Hasil data perekaman akan disimpan dalam sistem pencatatan waktu balapan.
  5. Pengiriman Data
    Hasil data perekaman yang telah disimpan dalam sistem pencatatan waktu balapan akan dikirimkan sistem pengelolaan balapan secara real time. Dengan pengiriman yang berlangsung real time, akan memungkinkan penghitungan waktu dan peringkat pembalap yang akurat.
  6. Pemantauan dan Analisis
    Hasil data yang diterima dari transponder, dapat digunakan untuk menganalisis performa pembalap melalui perolehan waktu tempuh, putaran terbaik, dan posisi relatif terhadap pembalap lain. Analisis tersebut dapat menjadi bahan evaluasi untuk pembalap agar dapat menunjukkan performa yang lebih baik di balapan selanjutnya.

Dengan menggunakan transponder, panitia dapat memantau dan merekam waktu pembalap secara otomatis dan akurat. Hal tersebut dapat meningkatkan performa penyelenggaraan balap agar hasil yang diperoleh dapat lebih tepat dan akurat. (day)