BANDUNG, VMXMedia.ID – Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Begitulah bunyi pepatah lama, yang menyiratkan bahwa keberuntungan dan kesialan adalah sebuah rahasia masa depan. Tak terkecuali ketika –tanpa diduga sama sekali– motor trail braaapers terbakar saat trabasan.
Bukan sekali dua kali kita menyaksikan video yang membuat trenyuh, saat motor trail terbakar dan rombongan hanya bisa terpana dan berbuat seadanya untuk memadamkan api. Sebagian berusaha memadamkan dengan memukul-mukul ranting atau ada pula yang menyirami pakai air minum.
Menurut Willy Hadiwijaya, CEO alat pemadam kebakaran untuk kendaraan, kebanyakan orang masih terlalu mengandalkan air yang disemprot untuk memadamkan api. “Langkah ini tidak salah, tapi sebetulnya kurang tepat. “Kalau yang dipakai itu air biasa, efeknya itu enggak terlalu besar. Karena motor kebakaran itu sumber apinya berasal dari minyak, karet-karet, sampai elektrikal,” katanya seperti dikutip Kompas.com.
Api itu menyala karena ada dua sumber, yaitu bahan bakar dan oksigen. Supaya bisa langsung mati salah satu sumber harus kita hilangkan dulu. Cara memadamkannya, basahi dulu jaket, jersey atau handuk dengan air dan tutupi permukaan yang terbakar. Langkah ini sangat efektif karena bisa menghentikan suplai oksigen ke api,
Saat trabasan yang kerap sulit memperoleh air untuk membasahi jaket atau jersey, braaapers bisa menggali tanah dan menutupi api dengan material yang tidak mudah terbakar seperti pasir, tanah, atau dedaunan basah.
Mencoba memadamkan api dengan mengipasi dengan dedaunan atau menutupi dengan ranting kering, adalah kesalahan fatal, karena malah menyebabkan api semakin membesar.
Namun yang lebih baik adalah mencegah kemungkinan terjadinya kebakaran pada motor trail braaapers ya. Periksa jangan sampai terjadi overheat pada mesin, hindari kemungkinan konslet dengan rutin memeriksa kabel-kabel, serta –tentu saja– secara berkala menservis rutin motormu. Keep safe ya, braaapers! (day)