VMXMedia.ID – Dunia motocross Indonesia memiliki banyak talenta berbakat, dan salah satu yang bersinar adalah Diva Ismayana. Juara Nasional MX2 2023 ini telah mengukir sejarah sebagai pembalap Indonesia pertama yang menjuarai Supercross Asia pada tahun 2019 di Filipina. Namun, lebih dari sekadar prestasi, Diva juga dikenal karena pendekatan uniknya dalam menghadapi tekanan kompetisi.
Jejak Prestasi yang Menginspirasi
Diva Ismayana mulai mencuri perhatian di dunia balap internasional sejak beberapa tahun terakhir. Puncak kariernya terjadi saat ia meraih gelar Juara 1 Supercross Asia 2019 di Filipina, pencapaian yang membanggakan bagi Indonesia. Namun, itu bukan satu-satunya prestasi yang ia raih. Diva juga pernah naik podium di berbagai ajang bergengsi lainnya, seperti:
- Juara 3 FIM Asia Motocross 2017 – Filipina
- Juara 1 Newcastle International Supermoto Championship 2017 – Australia
- Juara 3 Kuwait International Motocross Championship 2019
- Juara 1 MX2 Asia Supercross Championship 2019
Raihan ini membuktikan bahwa Diva bukan hanya sekadar pembalap berbakat, tetapi juga seorang kompetitor sejati yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Strategi Mental: Kunci Kesuksesan di Lintasan
Diva memahami bahwa kemenangan dalam balapan tidak hanya ditentukan oleh kecepatan dan keterampilan teknis, tetapi juga oleh kekuatan mental. Baginya, percaya diri, kesiapan fisik, fokus, serta kemampuan mengatur ritme balapan adalah faktor utama yang membantunya tampil optimal di lintasan.
Salah satu ritual khas Diva sebelum bertanding agar bisa mengatasi tekanan kompetisi adalah dengan mendengarkan musik untuk menciptakan suasana yang lebih tenang dan mengurangi interaksi dengan orang lain. Dengan cara ini, ia bisa lebih fokus dan siap menghadapi tantangan di trek.
Namun, yang paling unik dari pendekatan Diva adalah kebiasaannya berbicara dengan perlengkapan balapnya. Ia percaya bahwa setiap elemen yang ia gunakan di lintasan, seperti helm, protector, sepatu, dan motor, memiliki peran besar dalam performanya. Jika memperlakukannya dengan baik, benda-benda tersebut dapat memberinya energi positif dan kepercayaan diri.
Pembalap asal Pulau Dewata ini selalu menganggap mereka sebagai “rekan setim” yang harus bekerja sama dengannya dalam memenangkan balapan, dan keyakinan ini memang telah membawanya meraih berbagai gelar prestisius.
“Kita balapan itu tidak sendiri. Ada helm, protector, sepatu, jersey, motor, dan lain-lain. Tanpa mereka semua, aku tidak akan bisa balapan. Jadi, aku selalu berbicara dengan mereka untuk saling bekerja sama. Meskipun mereka benda mati, mereka punya peran penting bagi aku saat balapan,” ujar Diva.
Menjadi Diri Sendiri di Dalam dan Luar Lintasan
Di luar lintasan, Diva tetap dikenal sebagai pribadi yang autentik. Ia memegang teguh prinsip “be yourself” di setiap aspek kehidupannya, baik sebagai pembalap, anak, adik, maupun teman. Kepribadian yang kuat dan sikap profesionalnya membuatnya dihormati oleh banyak orang, tidak hanya sebagai atlet tetapi juga sebagai individu yang inspiratif.
Dengan semangat juang yang tinggi dan pendekatan uniknya dalam menghadapi balapan, Diva Ismayana terus membuktikan bahwa ia adalah salah satu ikon motocross Indonesia yang patut diperhitungkan. Kini, para penggemarnya menantikan kiprahnya di ajang-ajang berikutnya. Akankah Diva kembali mencetak prestasi yang lebih gemilang? Kita tunggu aksinya di lintasan! (dpu)