Profile

Perjalanan Ananda Rigi di Dunia Garuk Tanah: Dari Terngiang-ngiang Suara Motor hingga Juara Asia

By: Delisti Putri Utami | 01/09/2023
Perjalanan Ananda Rigi di Dunia Garuk Tanah: Dari Terngiang-ngiang Suara Motor hingga Juara Asia

VMXMedia.ID – KONSISTEN dan passionate. Itulah dua kata yang menggambarkan sosok bernama lengkap Ananda Rigi Aditya di dunia garuk tanah. Totalitas yang ia miliki di bidang balap motocross dan grasstrack, membawanya berkelana ke berbagai wilayah. Tak hanya di kancah nasional, melainkan juga di kancah Asia.

Pembalap kelahiran 2003 ini, mengawali karier di dunia motocross pada tahun 2013. Ketika itu, usianya baru menginjak 10 tahun. Ketertarikan Nanda — sapaan akrabnya, terhadap motocross, bermula ketika diajak sang ayah menonton sebuah balap motocross di Lamongan.

“Awalnya, aku nggak tahu kalau papaku itu dulunya pembalap. Sampai akhirnya pas usia 9 tahun, aku diajak papaku nonton balap motocross di Lamongan. Aku bingung kok semua orang di sana kenal sama papaku. Dari situlah baru aku tahu kalau papaku dulunya pembalap,” ujar Nanda kepada VMX Media, beberapa waktu lalu.

Dari ajakan sang ayah untuk menonton balap motocross, Nanda terngiang-ngiang deru knalpot motor. Dari situ, ia bertekad untuk menjadi pembalap motocross.

“Sepulang nonton balap tersebut, entah mengapa di telinga saya, terngiang-ngiang suara motor. Lalu aku bilang sama papaku untuk mencoba main motocross. Akhirnya aku minta untuk dibelikan motor sama papaku,” kenangnya. 

Mendengar permintaan Nanda, sang ayah tidak serta-merta langsung membelikannya motor, melainkan memberikan challenge terlebih dahulu. Nanda bercerita, jika ia mendapatkan ranking 1 di sekolah, sang ayah akan membelikannya motor KTM. Namun jika mendapatkan ranking 2 atau 3, sang ayah hanya akan membelikannya motor buatan China.

“Alhamdulillah ketika itu saya berhasil ranking 1. Tapi malah dibelikannya motor China, bukan KTM,” kenang Nanda sembari tertawa. 

Mahasiswa Kedokteran Universitas Wijayakusuma Surabaya ini, kemudian mulai berlatih motocross bersama sang ayah. Meskipun ayahnya adalah mantan crosser nasional, Nanda tak ingin memanfaatkan privilege tersebut. Ketika menginjak 10 tahun, sang ayah membawanya untuk berlatih di sekolah balap milik Johny Pranata di Malang. Bakatnya sebagai crosser pun kemudian semakin terasah. 

Selama satu dekade berkarir sebagai pembalap garuk tanah, Nanda telah mengukir banyak prestasi. Di antaranya, Juara Nasional MX 65cc Novice 2013, Juara MX 85cc FIM Asia Motocross 2015, Runner-up MX 85cc 2015, Juara Nasional MX2 Junior 2017, Juara Nasional Pra-PON Serang Banten 2019, dan Juara Nasional MX 125cc PON Papua 2021. Pada dua prestasi yang terakhir, ia berhasil mendapatkan medali emas.

Akhir pekan ini, Nanda akan balapan di Putaran 4 Kejurnas GTX-MX Kasal Cup JC Supertrack di Sirkuit Jotosanur, Kab. Lamongan, Jawa Timur. Ia akan berlaga di tiga kelas, yakni Kelas MX Open, MX2 Open, dan Sport & Trail 2-tak. Akankah Nanda mampu kembali mengukir prestasi kali ini? Pastikan kamu tidak melewatkannya yaa, braaapers!