NEWS.VMX.ID – Sosok Muhammad Athar Algifari, dikenal sebagai crosser yang kental dengan roh entertain dalam beraksi di lintasan balap. Ternyata, sang Bocah Ajaib pernah mengalami cidera patah tulang dan gigi copot akibat hobi yang disenanginya. Detail lintasan favorit Athar seperti Scrab,knock out, one hand dimanfaatkan untuk menyuguhkan aksi entertain ketika di tikungan, handicap Camel dan obstacle, Makanya di juluki Bocah Ajaib. Jangan heran jika kondisi lintasan berkontur gembur, performa Athar#23 luar biasa dalam melibas hambatan dan pesaingnya.
Putra pertama H. Hilman Laksana dan Yuni Amelia Astuti ini, selalu menginginkan sensasi dan prestasi. Benang merah talentanya kuat mengalir dari H. Hilman Laksana, Sang ayah yang juga crosser. Penampilannya terbilang eye catching di dunia motocross, yahh masuk banget style point dengan skill amazingnya. Setiap berkompetisi selain siap mental dan fisik, Athar#23 selalu mempersiapkan secara detail perangkat safety gears yang sesuai dengan standartnya.
Antara obsesi dan target Athar#23 yang selalu memaksimalkan kemenangan berlomba karena hal itu membuat Athar Bahagia. Ayahnya selalu melakukan komparasi antara kenyamanan berkompetisi di Motocross, itulah sebabnya Athar#23 tidak gentar ketika berhadapan dengan lawan yang berusia diatasnya. Kegemarannya dalam menjalani tantangan diatas kapasitas selalu ditanamkan oleh H. Hilman Laksana agar terbiasa sejak dini berlomba lebih kompetitif. ”Sesering mungkin saya arahkan Athar, agar membentuk mental bertanding, berlomba dengan level usia diatasnya, targetnya untuk menguatkan mental, bukan hasil ketika berlomba dengan pebalap yang levelnya lebih tinggi”, ujar owner bengkel Laksana Motor di Kawasan KBB Bandung, Jawa Barat.
Sejak berusia tiga tahun, Athar sudah mengenal dan terbiasa dengan kompetisi, melalui ajang kompetisi sepeda BMX dan Push Bike. Eksistensinya berlanjut ke dunia motocross. Ketika berusia enam tahun, dia telah memperoleh podium juara di kejurda Jabar 2017 sebagai juara untuk pertama kali dibalap motocross. Kegigihan berlatih akhirnya membuahkan hasil menjuarai Kejurnas Motocross 2018 kelas SE 50cc di Bali.
Sang Ayah, menceritakan soal kendala dalam tahap awal Athar#23 terjun di dunia Motocross. Saat itu di usia 6-7 tahun, rasa manja sang anak yang selalu bergantung ke Ibunya. Dilema sang ayah sebagai pelatih dan mentornya, kehadiran Ibunya justru menjadi hambatan dan merugikan mental bertanding bagi Athar#23. Akhirnya H. Hilman Laksana yang kata Athar sebagai pelatih terbaiknya tapi galak ini, sepakat dengan istrinya Yuni Amelia Astuti untuk tidak menhadirkan mamahnya ketika athar#23 berlomba.” Kesulitannya justru kendala hubungan emosional kedekatan Athar dengan ibunya berupa sifat manjanya ketika usia 6-7 tahun saat di kelas 50cc. Dia ngotot harus ada dekat sama mamahnya, tapi untuk menghadirkan mamahnya, saya evaluasi justru merugikan athar ketika berlombanya, karena sifat manjanya itu. makanya saya dan istri sepakat untuk menghindari efek ketergantungan manjanya Athar dengan mamahnya. Dan Mamahnya setuju untuk tidak hadir di sirkuit, cukup memantau dari komunikasi sambal memantau bengkel,” ujar pebalap yang masih aktif berkometisi di kelas eksecutive.
Fisik kuat, skill mumpuni dan mendapat mentor langsung orang tuanya, membuat M Athar sejak usia 6 tahun langsung digembleng latihan balap tanah lumpur, dan terbukti juara nasional digenggamnya penuh dengan perjuangan. Jadwalnya latihannya padat, Untuk latihan, Athar saya fokuskan latihan fisik di rumah, seperti naik turun tangga 100 kali dan push up 100 kali dan menggunakan motor tiga kali seminggu.
Karirnya balap motocross sejak usia 4 tahun dan mulai eksis ikut kompetisi di tahun 2017. Kecintaannya ke dunia motocross stelalu didasari dengan terbang dan menyelam menggeluti dunianya. Bagi Athar#23 nilai istimewa berlomba motocross adalah adrenaline dibalik title sebagai kompetisi ekstrim. Semangatnya tidak pernah pudar dan penuh cerita baru, dengan roh karakter kuatnya untuk fokus berprestasi di motocross. Prestasinya berkali kali juara Nasional di kelas SE 50cc dan 65cc, juara beberapa event Roadrace diakui oleh pembalap yang jatuh cinta dengan motor trail sejak usia 4 tahun ini.
Talenta bercampur dengan titisan darah pembalap mengalir deras dari sang ayah, Athay#23 meraih podium juara kejurda Jawa Barat, Juara Yunior Motocross,tahun 2016 silam. Sedangkan 2017, Athar berhasil meraih juara 3 nasional dan kerap meraih juara 1 pada beberapa Kejurda yang diikutinya. Prestasi juaranya terus di raih di beberapa event BOS, Powertrack, dan Indiel Onesix Eight, Kejuaraan Nasional Motocross 2018, kebetulan dia juara nasionalnya di kelas 50cc. Bahkan Athay pernah menggapaipodium juara BMX sejak usia 3 tahun. Juara di 2 kelas Jabar Open Motocross Grasstrack Championship 2020 Series Piala Menpora RI di Sirkuit Motocross Cambora, Sumedang, Jawa Barat. Di event yang sama Athar#23 juara I di kelas Special Engine (SE) 65 cc Novice dan menjadi juara I di kelas SE 65 cc.Barat dan sederat prestasi di kejuaraan motocross 2022 yang sedang Athar#23 koleksi gelar juaranya.
namun apakah puas setelah meraih juara nasional dan merebut gelar dilevel lebih tinggi SE65? mimpi untuk meraihnya sangat terbuka lebar. Dan sang ayah H.Hilman memberi kebebasan kepada buah hatinya, yang dia tegaskan untuk karirnya di Motocross yang telah mendarah daging sejak usia 4 tahun.Makanya H.Hilman Laksana menekankan ke Athay harus mengalahkan rasa takut yang ada dalam setiap manusia. Apalagi ketika mengalami crash, saat itulah saya terus memompa semangatnya.
Perjuangan dan dukungan pasangan H. Hilman Laksana dan Yuni Amelia Astuti, akan membuat crosser kelahiran Bandung 26 Februari 2010 membuatnyabersemangat menjadi yang terkuat dan tercepat dikelasnya. Sang Ayah dalam formulasikan mental dan skill anaknya menganut metode kombinasi point lahiriah anak – anak belia dan pandangan dirinya yang menjadi output membanggakan keluarga, sponsor dan seluruh kerabat.
Jangan heran kalau publik mendapati Putra pasangan H. Hilman Laksana dan Yuni Amelia ini ada di ajang balap road Race, Supermoto dan Supermoto. Kesemua itu terbatas eksistensinya komparasi ketiga jenis balapan itu dengan Motocross. Athar yang keseharian bersekolah di iswa SDN Ciharashas 1 kecamatan Nagmprah Bandung Barat selalu optimis mencapai obsesinya mendapat kesempatan berkompetisi motocross kelas dunia.