Written by Munandar Nuch Arsih
VMXMedia.ID – SEPANJANG sejarah perhelatan Kejuaraan Motocross Dunia, ada satu cerita yang menarik. Yaitu, kemenangan secara turun-temurun antara kakek, anak, dan cucu yang diraih dinasti Everts: Harry Everts, Stefan Everts, dan Liam Everts.
Perjalanan tiga generasi ini di kancah motocross dunia dimulai dari sang kakek, Harry Everts. Pembalap legendaris Belanda ini memulai karir pada 1967 ketika berusia 12 tahun. Tidak seperti kebanyakan pembalap, Harry langsung memulai karir dari kelas 125cc. Karena itu, ia tidak merasakan motocross 50cc, 65cc, dan 85cc. Sekadar informasi, ketika itu mesin dengan CC kecil masih jarang yang memiliki.
Harry memulai karir profesionalnya di Amerika Serikat pada tahun 1970. Ia mengendarai motor Puch 125 selama delapan putaran, dan memenangkan beberapa balapan di California. Usai mengikuti beberapa kompetisi tersebut, ia dikontrak Puch dari hasil perolehan prestasi yang diraihnya dalam dua tahun.
Bersama Puch, Harry berhasil meraih posisi ketiga dalam Kejuaraan Motocross Dunia 1974. Baru di tahun berikutnya, ia berhasil menjadi Juara Dunia Motocross di Kelas 250cc bersama Puch mengalahkan Hakan Andersson (Yamaha) dan Willy Bauer (Suzuki). Harry mengaku, ia sangat menyukai performa Puch.
Setelah melepas kebersamaannya dengan Puch, Harry dipinang Bultaco dengan kontrak dua tahun, pada 1977 dan 1978. Saat Harry melakukan perpanjangan kontrak berikutnya dengan Bultaco setelah dua tahun, pihak Bultaco mengabaikannya. Tidak lama, ia mendapat telegram dari bos tim Suzuki, Tuan Tamati, untuk menandatangani kontrak.
Bersama Suzuki, Harry berhasil memenangkan tiga kejuaraan dunia di kelas 125cc. Harry melakukan perjalanan bersama Suzuki hingga tahun 1985. Sempat akan gabung bersama Husqvarna, tapi batal akibat patah kaki.
Karir Harry Everts di kancah Kejuaraan Motocross Dunia diturunkan kepada sang anak, Stefan Everts. Stefan Everts berhasil meraih 10 kali Juara Dunia Motocross. Sepanjang karirnya, Stefan berhasil meraih Juara Dunia di Kelas 125cc pada 1991; Kelas 250cc pada 1995 hingga 1997; Kelas 500cc pada 2001 dan 2002; dan Kelas MXGP pada 2003 hingga 2006. Stefan kemudian pensiun pada akhir 2006 dan menjadi race director tim pabrikan KTM.
Seakan tak pernah berhenti, karir Harry Everts pun diturunkan kepada sang cucu, Liam Everts, yang tak lain adalah anak dari Stefan Everts.
Pembalap berusia 18 tahun ini memulai race pertamanya di MXGP Germany 2023, beberapa waktu lalu. Ia berhasil mencetak sejarah dengan memenangkan kelas MX2.
Saat diwawancarai Jim Kimball di MXA, Harry disinggung mengenai peluang sang cucu untuk menjadi juara dunia. Ia menjawab, ”Liam harus belajar sendiri dan belajar dari pengalaman ayahnya dalam menaklukkan tekanan publik di usia 15 tahun. Hal terbaik tentang Stefan, adalah dia selalu percaya pada dirinya sendiri dalam melawan semua tekanan. Dan Liam harus belajar seperti itu.”
Saat ini, Harry memutuskan untuk banyak tinggal di rumahnya di Neeroeteren, Belgia. Ia berencana akan menghabiskan lebih banyak waktu bersama sang cucu.
“Saya harap saya bisa mengikuti cucu saya sampai dia berhenti balapan. Tapi saya pikir, balapannya akan berkarir lebih lama dari saya. Saat ini, kami telah mengoleksi 14 piala Juara Dunia Motocross, dan nanti akan ditambah Liam,” ujar Harry dengan penuh rasa bangga.