VMX.ID –Sosok pembalap muda belia Leonard Maliki Somma, Crosser berdarah Italia tetap berada di Passion nya berkompetisi berbasis motor motocross. Pembalap kelahiran 13 Agustus 2004, tidak pernah melepas kenyamanannya gasspoll Motocross dan Supermoto.
Putra Pigi Somma yang berjuluk perpaduan Golden Boy dan Bad Boy ini memang bertingkah unik juga humoris khasnya. Kiprah prestasinya di Motocross telah banyak perolehan tangga podium juara. Tercatat prestasinya gemilang meraih tiga tahun berturut turut menjadi the First indonesian champions di tahun 2014-2016. Soal mental juara pun sudah melekat kuat pada adik dari Yassin Somma.
Persona Maliki dalam aksi di lintasan dan diluar sirkuit begitu fenomenal. Pembalap berlatar belakang Motocross ini, pernah juga mencicipi aspal roadrace. Kiprahnya di ajang balap road race belum bias menyentuh sanubarinya yang tidak bias bergeser dari Motocross dan Supermoto. Jelas sekali passion pembalap bernomor start #99 mempunyai roh ang kuat di motor berbasis motocross. Ketika di tanyakan soal kenyamanan balap apa, pastinya dia menjawab begini “ saya sangat nyaman di Motocross dan Supermoto, tahun ini sepertinya lebih focus untuk balap Supermoto dan Motocross sebagai latihan fisik dan bisa mempertahankan ergonominya, secara kompetisi saya fokus ke Supermoto tapi tidak meningalkan Motocross secara totalitas.Karena motocross itu olahraga menantang dan bikin nyaman suasananya,” ujarnya.
Untuk tahun ini soal balap motocross, Maliki belum ada yang cocok meskipun ada tim yang ingin dirinya bergabung. Pigi Somma sang ayah juga memberikan pandangan, kalau belum ada motor yang cocok dan kompetitif, Maliki ingin fokus di Supermoto.
Maliki merasa nyaman balap Supermoto dengan alasan basic motornya sama dengan motocross dan ingin membuktikan prestasinya diajang kompetisi perpaduan motocross dan roadrace. Juara Nasional MX di kelas SE65 cc tahun 2016, kini semakin dewasa dalam menentukan pilihan karir balapnya. Untuk om Pigi Somma sang ayah semangat terus membimbing dan mendampingi prestasi buah hatinya.
