VMX.ID – Dewasa ini mulai banyak perempuan yang mendobrak stereotipe bahwa olahraga ekstrem garuk tanah adalah dunia laki-laki. Sebut saja misalnya Intan Lusi. Meski ia merupakan seorang perempuan, saat ini mojang asal Malangbong, Garut tersebut sedang menekuni dunia garuk tanah, tepatnya grasstrack dan enduro.
Perempuan kelahiran 3 Maret 2002 ini sendiri sudah menyukai dunia motor sejak 2013 lalu. Saat itu ia masih duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar. Kecintaannya terhadap dunia motor tentu bukan tanpa alasan. Ayahnya, Dian Aboy, yang merupakan seorang pembalap grasstrack telah menginspirasi Intan Lusi untuk melakukan hal yang sama.
Dapat dikatakan bahwa perjalanan Intan Lusi di dunia garuk tanah tidak selalu berjalan mulus. Saat ia menyampaikan keinginannya untuk ikut balapan, kedua orang tuanya, terutama sang ayah awalnya tidak mengizinkan Intan Lusi terjun ke dunia balap.
Ayahnya yang merupakan seorang pembalap tahu betul risiko membahayakan yang mungkin akan dialami Intan Lusi jika menjadi seorang pembalap, terlebih lagi ia merupakan seorang perempuan, anak satu-satunya, dan saat itu masih jarang ada pembalap perempuan.
Meskipun diawali dengan penolakan, Intan Lusi tidak menyerah. Ia terus meyakinkan kedua orang tuanya dengan menunjukkan bahwa memulai balapan grasstrack dapat menjadi awal yang baik untuk menghasilkan sesuatu yang lebih besar.
Setelah mendapatkan izin, Intan Lusi pun membuktikan ucapannya tersebut dengan meraih podium, popularitas, dan penghasilan dari kedua hal tersebut.
Ayahnya yang pada mulanya menolak keinginan Intan Lusi untuk jadi pembalap pun berakhir menjadi sosok penting yang secara langsung melatih Intan Lusi dalam hal balap.
Pembalap dengan nomor start 33 ini sendiri debut pertama kali sebagai pembalap grasstrack pada 2016. Saat itu ia masih duduk di bangku kelas 2 SMP. Masih terekam dengan baik di benaknya, di kejuaraan grasstrack pertamanya, ia berhasil menduduki podium keempat.
Hasil baik di kejuaraan pertamanya ini tidak lantas membuat Intan Lusi besar kepala. Ia justru termotivasi untuk lebih baik di kejuaraan berikutnya. Jatuh bangun pun ia lalui di tahun pertamanya balapan. Kalah dan menang menjadi hal biasa yang mewarnai perjalanan balapnya.
Sayangnya, setelah satu tahun debut sebagai pembalap grasstrack, Intan Lusi terpaksa vakum selama dua tahun dari dunia balap. Hal ini ia lakukan agar bisa fokus dengan kegiatan volleyball di sekolahnya.
Meski 2019 sudah mulai kembali ke dunia balap, Intan Lusi belum bisa sepenuhnya fokus dan aktif balapan karena saat itu sebagian besar kejuaraan balap selalu bentrok dengan turnamen volleyball sekolahnya.
Intan Lusi baru bisa kembali fokus menekuni dunia balap pada Agustus 2022. Menariknya, di momen comeback-nya ini, ia tidak hanya menekuni grasstrack, tetapi juga melebarkan sayapnya ke enduro. Selain jadi momen comeback, 2022 juga jadi tahun Intan Lusi produktif mengikuti berbagai kejuaraan grasstrack dan enduro yang diselenggarakan di beberapa kota yang ada di Jawa Barat.
Menurut Intan Lusi, enduro mempunyai nilai keseruan tersendiri yang berbeda dengan grasstrack yang bisa membuatnya merasa senang. Baginya, enduro memiliki lebih banyak rintangan yang bisa menguji ketahan diri, tanpa mengutamakan adu kecepatan.
Sejauh ini, tantangan terbesar di dunia balap yang harus dihadapi pembalap yang memiliki nama panggung Intan Aboy ini bukan berasal dari dirinya sendiri, melainkan dari pandangan dunia luar terhadap dirinya.
Tidak sedikit orang-orang yang menyayangkan dan menilai keputusan Intan Lusi terjun ke dunia balap sebagai sesuatu yang salah hanya karena ia merupakan seorang perempuan. Meskipun demikian, situasi tersebut tidak lantas membuatnya merasa kecil hati. Ia justru termotivasi untuk lebih semangat mengukir prestasi.
Optimisme dan mental yang kuat tersebut menjadi langkah awal Intan Lusi untuk terus mengembangkan kemampuan balapnya hingga bisa menorehkan prestasi dengan menempati podium.
Di beberapa kejuaraan grasstrack 2022 kemarin Intan Lusi berhasil meraih banyak podium. Ia menempati podium 2 kelas Matic FFA sebanyak 1 kali, podium 3 kelas Matic FFA sebanyak 2 kali, podium 3 kelas FFA Wanita sebanyak 1 kali, podium 4 kelas FFA Wanita sebanyak 1 kali, dan podium 5 kelas FFA Wanita sebanyak 1 kali.
Di kejuaraan enduro juga Intan Lusi berhasil mengukir prestasi. Salah satunya adalah podium 3 di event Bikini MX yang diselenggarakan di Gunung Bohong, Cimahi, Jawa Barat.
Bagi pembalap yang sempat mengalami cedera patah tulang di bagian tangan pada 2019 ini, ada 3 kunci kemenangan yang selalu ia andalkan, yaitu optimis dengan keyakinan bisa menempati podium, ketahanan fisik, dan ketahanan mental dalam menyikapi situasi yang terjadi saat balapan.
Pada 2023 ini Intan Lusi akan lebih fokus menekuni enduro dibandingkan dengan grasstrack. Agar arahnya di dunia balap bisa lebih jelas, ia juga bergabung dengan tim Priok Trail Adventure.