BANDUNG, VMXMedia,ID – Cerita seorang pembalap rally yang hampir tersesat seorang diri di Gunung Sumbing, Jawa Tengah, dan mengalami kejadian horor selama balapan, baru-baru ini menjadi viral setelah diangkat oleh YouTuber RJL 5 Fajar Aditya, belum lama ini.
Pengalaman naas itu menimpa Fianmuh, seorang YouTuber yang fokus pada konten balap rally, saat ia berpartisipasi dalam ajang Indonesian Rally Enduro Championship pada awal tahun 2022 lalu.
Menurut pengakuan Fian, pada event yang dimulai dari Semarang dan berakhir di Dieng, peserta dihadapkan pada tantangan untuk menempuh trek sepanjang 300 km dalam tiga hari berturut-turut. Salah satu poin menarik adalah jalur tersebut tidak diberi tanda jelas, melainkan hanya dapat diidentifikasi melalui GPS.
Hari pertama dari Semarang ke Temanggung berjalan relatif aman bagi Fian, tetapi masalah muncul saat motor trailnya bermasalah dan harus dijemput oleh tim. Pada hari kedua, cuaca memburuk dengan hujan saat Fian menggunakan motor standar di trek licin Wonosobo yang terkenal sulit. Banyak tim di depan harus memutar balik karena jalur yang rusak, sementara beberapa motor terjun ke jurang, menunggu evakuasi.
Meski diminta untuk memutar balik, Fian memilih melanjutkan balapan karena membawa tanggungan sponsor. Saat memasuki jalur berat dan miring, hujan deras mulai turun, suara-suara binatang hutan terdengar semakin dekat. Dengan keberanian dan doa, Fian melanjutkan perjalanan di tengah hutan yang semakin suram.
Ketika kabut menyelimuti sekitar jam 3 sore, suasana semakin mencekam. Suara adzan memberikan ketenangan, tetapi kemudian disusul oleh hujan deras dan kabut tebal. Selang beberapa menit setelah suara adzan, ia mendengar suara gamelan (gending dan gong slur) yang misterius. Meski tidak terdengar di rekaman GoPro, suara tersebut sangat jelas di telinga Fian, menjadi momen horor yang sulit dilupakan.
Dalam situasi genting ini, Fian berkomunikasi dengan sang istri melalui telepon. Melalui tracker lokasi, istri Fian memantau suaminya yang hanya berputar-putar di tengah hutan, jauh dari rute yang seharusnya. Setelah berdoa dan meminta maaf kepada penghuni gunung, Fian akhirnya memutuskan untuk mencari jalur lain dan keluar dari jalur balapan.
Akhirnya, Fian menemukan jalan petani dan berusaha mencapai sebuah rumah di saat sudah menjelang Magrib. Warga setempat memberikan wawasan, orang asing sebaiknya tidak sendirian di Gunung Sumbing, dan ada cerita tentang pasar batu atau pasar gaib yang bisa ditemui di sana. Menurut peserta lain, suara sorak-sorai yang terdengar seperti perkampungan sebenarnya hanya jurang lembah yang menipu, di mana banyak motor mengalami kerusakan misterius.
Kisah Fianmuh menjadi pengingat bagi para pembalap rally dan pecinta petualangan untuk selalu mempertimbangkan risiko dan kesiapan dalam setiap perjalanan, terutama di daerah yang mungkin penuh misteri seperti Gunung Sumbing. (dpu)