Harus Lebih Berhati-hati, Ini Peran dan Tanggung Jawab Pendamping Pembalap 50cc Saat Berada di Sirkuit Kejuaraan Balap Motocross

By: Delisti Putri Utami | 22/07/2023
Harus Lebih Berhati-hati, Ini Peran dan Tanggung Jawab Pendamping Pembalap 50cc Saat Berada di Sirkuit Kejuaraan Balap Motocross
Insiden Kasal Cup JC Supertrack Salatiga (Foto: @racingzoneid_ via Instagram)

VMXMedia.ID – DI pertengahan balapan kelas 50cc, dalam ajang putaran 3 Kasal Cup JC Supertrack, di Sirkuit Kampus UIN Salatiga, Sabtu (22/7), terjadi sebuah insiden yang melibatkan pembalap cilik, Athar Cairoli Yusuf. 

Pembalap cilik asal Palangkaraya tersebut tidak sengaja menabrak seorang pria paruh baya yang berada di area sirkuit. Insiden ini mengingatkan kita akan pentingnya edukasi mengenai peran dan tanggung jawab para pendamping pembalap cilik, yang secara regulasi diizinkan hadir di lintasan karena usia mereka yang masih di bawah umur.

Dalam balapan kelas 50cc, para pembalap cilik ini biasanya boleh didampingi oleh mekanik, manajer tim, kru, atau bahkan orang tua mereka. Keberadaan para pendamping ini dimaksudkan untuk memberikan dukungan, pengawasan, dan bantuan teknis bagi pembalap cilik selama berlomba. 

Namun, menjadi pendamping tidaklah semudah kelihatannya, terutama karena para pembalap cilik ini masih dalam tahap belajar dan refleks mereka belum secepat pembalap dewasa.

Sebagai pendamping, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan dijalankan dengan saksama. Pertama, para pendamping harus selalu memperhatikan kondisi sekitar dan tidak boleh berada di area yang membahayakan, seperti di tengah lintasan atau dekat dengan tikungan tajam. Mereka harus selalu berada di zona yang aman dan telah ditetapkan sebagai area pendamping.

Kedua, para pendamping harus sigap dan waspada terhadap situasi di sekitar lintasan. Mereka harus mampu memperhatikan pergerakan pembalap lain, dan apabila melihat ada kendala atau insiden, segera memberikan sinyal peringatan kepada pembalap cilik yang sedang berlomba.

Ketiga, para pendamping harus mengenali karakteristik masing-masing pembalap cilik yang mereka dampingi. Setiap anak memiliki tingkat kesiapan dan kemampuan berbeda, sehingga peran pendamping menjadi krusial dalam membantu pembalap cilik menyesuaikan diri dengan kecepatan dan situasi balapan.

Keempat, para pendamping harus selalu memberikan dukungan moral bagi pembalap cilik. Balapan motocross membutuhkan konsentrasi tinggi dan mental yang kuat. Dukungan dan dorongan dari para pendamping akan membantu meningkatkan semangat dan performa pembalap cilik selama balapan.

Para pendamping harus menyadari bahwa peran mereka sangatlah penting dalam menjaga keselamatan pembalap cilik dan diri mereka sendiri. Saat menghadiri kejuaraan balap motocross, mereka harus mengutamakan keselamatan dan menghindari situasi yang berpotensi membahayakan.

Dengan demikian, kita dapat meminimalkan risiko insiden seperti yang terjadi pada Athar Cairoli Yusuf, dan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi para pembalap cilik dalam mengejar mimpinya di dunia balap motocross.