Apa Saja Tantangan Pembalap Wanita Setelah Melahirkan untuk Kembali Eksis Berkendara?

By: VMX Media | 04/06/2023 | 148
Apa Saja Tantangan Pembalap Wanita Setelah Melahirkan untuk Kembali Eksis Berkendara?

VMXMedia.ID – PERNAHKAH braaapers terpikir setelah melahirkan dan merawat anak, akan sepanjang hari berada di rumah untuk menetap, menyusui, mengganti popok, memandikan, dan lain-lain dalam waktu yang berkelanjutan?

Dua pengendara wanita, Sally Plunkett dan Ashleigh Smith, berbicara tentang kembalinya mereka dalam balapan sepeda motor trail setelah melahirkan.

Sebelum memiliki anak, Sally Plunkett mengendarai Yamaha TTR-230 selama sekitar delapan tahun. Sebagian besar perjalanan berkendaranya dilakukan sambil berkemah. Saat masih hamil empat bulan, Sally masih aktif berkendara motor trail. Baginya, tak sulit melakukan kegiatan berkendara sambal berkemah di tengah kehamilannya.

Pembalap asal Townsville, Queensland Utara, Ashleigh Smith, kerap menjelajah jalur ekstrem menggunakan Husqvarna 450 dan Yamaha 250F bersama sang suami. Sebelum memiliki anak, Ashleigh adalah pembalap dari tim Rising Sun Motorsport dengan motor CRF250R dan CRF450R. ia juga menjadi Juara Long Track Wanita di Australia.

Smith adalah pembalap spesialis balap rally dengan trek panjang. Sesekali, ia juga mengikuti balapan motocross. Semenjak memiliki dua anak dengan usia yang masih sangat kecil, ia berkendara hanya untuk rekreasi.

Tubuh manusia mengalami transformasi yang luar biasa, tetapi juga trauma yang luar biasa. Untuk pulih dari ini, jelas membutuhkan waktu, tetapi berapa lama?

Menurut Sally, dua setengah bulan setelah melahirkan adalah waktu yang tepat untuk kembali berkendara. Baginya, memulihkan kondisi jahitan setelah melahirkan caesar akan menjadi waktu pemulihan yang lebih lama.

”Otot perut saya harus menyatu kembali dengan baik. Terasa cukup kuat untuk saya pertimbangkan untuk kembali berkendara trail,” ujarnya.

Ashleigh Smith membutuhkan waktu tiga bulan dan langsung berkompetisi di Townsville Motorcycle Club. Sang anak pertama, Peyton, sekarang tengah menekuni balapan speedway Junior menggunakan motor 50cc. Sedangkan sang anak kedua, Ryder, memilih untuk berkendara motocross dengan menggunakan Honda CRF50.

Hambatan terbesar pengendara trail wanita, ketika kembali aktif berkendara setelah melahirkan, adalah masalah mental.

“Saya telah sembuh sepenuhnya dari persalinan saya. Hari-hari awal dengan bayi yang baru lahir itu sulit, saya berada di lingkaran tak berujung merawat Freya (anak perempuannya -red); beri makan, ganti, nyaman, tidur, dan seterusnya,” ungkap Sally

Ashleigh Smith mengungkapkan, bagian tersulit untuk berkendara setelah melahirkan anak, adalah memastikan orang lain agar dapat mengawasi anak-anaknya ketika dirinya berada di lintasan.

Saat balapan, dia harus membawa bayinya ke sirkuit dan meletakkannya di trolley bayi. Hal utama yang harus diperhatikan, adalah menjaga makanan dan air minum. Semua energi telah ia habiskan untuk berkendara dan menyusui. Saat waktu jeda balapan, Ashleigh Smith membawa anaknya berjalan-jalan disekitar area paddock hingga tertidur di sela-sela kebisingan.

Saat disinggung mengenai rutinitas olahraga untuk persiapan balapan, Sally melakukan senam dasar panggul yang sangat penting dilakukan setiap wanita, terutama setelah melahirkan, dilanjutkan dengan jogging dengan sangat lembut untuk mendapatkan kondisi normal.

Sementara Ashleigh melakukan olahraga dengan sedikit latihan gaya sirkuit. “Ketika saya mengendarai motor untuk pertama kalinya setelah melahirkan anak, saya sangat gemetar dan lelah. Untuk mendapatkan kembali kekuatannya, saya melatih kembali otot inti dan punggung bagian bawah,” ujarnya.

Beberapa bulan pascamelahirkan, untuk menghidupkan motor trail, kedua pembalap menghindari mengengkol starter. Sebagai gantinya, mereka selalu menggunakan electric starter. Sekitar satu tahun kemudian, mereka baru bisa memulai menghidupkan motor dengan engkol.

Motivasi mereka, tidak hanya akan mendorong wanita untuk berkendara setelah memiliki anak, melainkan menciptakan budaya keluarga yang mengedepankan profesionalitas. (nan)