TASIKMALAYA, VMXMedia.ID – Supermoto freestyle menjadi salah satu kelas yang dilombakan dalam Kejurnas Supermoto Seri 1 di Sirkuit Bukit Peusar, Tasikmalaya, pada Jumat-Sabtu (19-20/5). Kelas ini diikuti 20 peserta yang terbagi menjadi 10 peserta kelas expert dan 10 peserta kelas pemula.
Tiap-tiap peserta berlomba melakukan trik-trik akrobatik yang menantang gravitasi, pakai sepeda motor supermoto mereka. Lantas, seperti apa regulasi yang berlaku dalam kelas supermoto freestyle ini?
Harry Ramdhani, seorang ahli sekaligus juri supermoto freestyle, menuturkan, regulasi yang diberlakukan di kelas tersebut dibuat sesederhana mungkin karena berbeda dengan kelas kejurnas.
“Untuk di kelas supermoto freestyle ini, regulasinya saya bikin di awal basic trick freestyle. Lalu, kedua ada combo. Ketiga, ada akrobatik. Keempat, ada speed. Speed ini seperti main cepat atau main gas terus. Dan yang terakhir, gaya andalan,” ungkapnya.
Lebih jauh, Harry menjelaskan, penilaian peserta dilakukan dari berbagai sisi, mulai dari trik, kemampuan, eksekusi, hingga banyaknya trik yang digunakan. “Semakin banyak trik yang digunakan dan eksekusinya baik, penilaiannya pun akan semakin bagus.” jelasnya.
Kelas supermoto freestyle ini dibedakan menjadi dua, yaitu expert dan pemula. Kelas pemula biasanya diikuti peserta yang baru atau yang sebelumnya belum pernah mengikuti kompetisi. Sementara itu, kelas expert diikuti peserta yang telah memiliki jam terbang yang mumpuni, dan pernah menjadi juara.
“Yang expert, dilihatnya dari jam terbang pernah tidaknya dia juara. Biasanya, ia sudah sering mengikuti kompetisi dan juara. Batasan supaya bisa kelas expert adalah 3 kali juara berturut-turut di kelas pemula,” jelas Harry.
Tidak berbeda dari kelas motocross maupun grasstrack, juara di kelas supermoto freestyle juga diambil 5 juara dari tiap-tiap kelas. (dpu)
