NEWS.VMX.ID – Sistem pengereman atau brake system dibutuhkan pada sepeda motor dalam segala kegiatan. Secara teori sistem pengereman adalah proses mengurangi kecepatan suatu benda dan mengkonversi energi kinetik dalam bagiannya ke bentuk lain.
Seiring kebutuhan pengguna sepeda motor yang membutuhkan disk brake dengan kemampuan lebih berferma dari perangkat standar, banyak beredar berbagai disk brake after market. Tersedia mulai dari material atau bahan baku yang di sinergikan dengan hasil pengembangan dari merek yang mempunyai kapasitas garansi terjamin.
Saat ini disk brake atau rem cakram menjadi pilihan utama pada setiap kendaraan modern dengan teknologi terkininya. Pilihan ke rem cakram salah satu alasannya selain lebih mudah proses pendinginan juga lebih ringkas soal perawatannya. Dalam catatan sejarah, pencetus development atau pengembangan rem cakram adalah Frederick William Lanchester. Pria asal Birmingham Inggris ini pada tahun 1809, hingga tahun 1902 mulai merekemendasi disk brake menjadi pilihan dipakai oleh kendaraan roda 2.
Perangkat rem terbagi dalam dua model yaitu rem cakram dan rem tromol. Kedua jenis perangkat rem tersebut mempunyai karakter dan cara kerja proses pengereman yang berbeda. Tetapi keduanya tetap melewati proses mendasar yaitu mengubah gaya kinetik pada putaran poros roda menjadi energi panas dan secara berangsur-angsur udara panas tersebut dilepaskan ke atmosfer. Rem cakram (disc brake) dan juga rem tromol masih satu katagori dalam jenis rem friksi, yaitu proses kerjanya menggunakan gaya gesek untuk mengurangi kecepatan dari sebuah benda yang bergerak.
Teorinya, Sistem pengereman (Brake System) adalah sistem mekanis untuk menghalangi suatu gerakan. Dan pastinya, sesuai fungsinay prinsip kerja sistem pengereman berlawanan dengan sistem transmisi. Alasannya, Sistem kopling berfungsi untuk mentransmisikan gerak antara poros penggerak dengan poros yang digerakkan. Sedangkan sistem pengereman prinsip kerjanya mengurangi gerakan dari sistem transmisi.
Sesuai dengan teori rumusan K = mv2/2, besar gaya kinetik akan naik sebesar kuadrat dari kecepatan suatu benda, jika sebuah benda memiliki kecepatan 10 m/s memiliki gaya kinetik 100 kali lebih besar daripada benda yang bergerak dengan kecepatan 1 m/s. Artinya setiap benda yang bergerak pada 10 m/s membutuhkan jarak pengereman yang lebih jauh 100 kali daripada benda yang berkecepatan 1 m/s.
Membahas soal disk brake jangan pernah keluar dari patokan berdasaran hasil riset yang memang diperuntukan untuk masing – masing model motor. Rem cakram after market dalam satu merek terdapat dua tipe cakram, yaitu; non floating dan floating. Masing-masing tipe disiapkan untuk keperluan berkendara sehari-hari dan kompetisi. Untuk tipe non floating biasanya tersedia 4 tipe, seperti : Blade shape dengan cirri bentuk bagian luar agak runcing, N Spec berciri bentuk luar kotak dilengkapi dengan lubang cakram cukup banyak, T-MAX model bagian luar berbentuk kotak, dengan jumlah lubang lebih sedikit dibandingkan dengan tipe N Spec dan terakhir tipe WR Shape.
Kelebihan dari rem cakram selain kemudahan perawatan dan pemasangan, juga lebih maksimal digunakan dari berbagai suhu, ztahan terhadap genangan air sehingga pada kendaraan yang telah menggunakan rem cakram dapat menerjang banjir.
Kini untuk motor harian rem cakram bukan hanya digunakan untuk bagian depan saja, melainkan bagian belakang juga terpasang. Tentunya untuk penyesuaian dengan teknologinya yang berujung dengan perfroma, akselerasi dan top speed lebih meningkat.
Menggunakan disk brake dalam hal tingkat temperaturnya lebih terkontrol tingkat pendingannya dikarenakan berada di luar. Sistem pendingainnya lebih cepat melepas panas, selain mempunyai kisi – kisinya dan lingkaran luar.
Kekurangan disk brake karena berada pada posisi terbuka lebih rantan menimbun tumpukan lumpur dan kotoran jika tidak dibersihkan secara kontinyu. Jika debu kotoran dibiarkan menumpuk kinerja antar bagian kaliper akan terhambat kurang maksimal. Kotoran yang dibiarkan cukup lama ini akan menggerus piston caliper.
Sebaiknya untuk menghindari melemahnya kinerja perangkat rem dan akan membahayakan kenyamanan dan keamanan berkendara, dianjurkan membersihkan lapisan disk brake setiap 15.000 km. Dengan kontroling jarak tersebut selain menjaga performa rem juga menghindari bunyian yang menggangu kenyamanan. Jika disaat membersihkan disk brake, sempatkan pula mengukur ketebalan lapisan cakram dan kampas rem. Jika ketebalan keduanya berkurang 2 mm, sebaiknya dilakukan penggantian.