VMX.ID – BANYAK barang memiliki masa kadaluarsanya, tak terkecuali helm. Helm sangat penting untuk melindungi kepala penggunanya saat berkendara, serta memiliki standar keamanan dalam pemakaiannya.
Menurut standar yang ada, busa atau comfort liner pada helm tidak boleh terlalu empuk atau terlalu keras. Jika busa helm terlalu lunak, lalu terjadi benturan, secara otomatis efek getaran dari benturan tersebut akan langsung masuk ke kepala, dan berisiko mengakibatkan cedera kepala seperti gegar otak. Sebaliknya, bila busa helm terlalu, keras efeknya juga akan sama. Karena busa yang keras justru akan menjadi penghantar getaran, bukan peredam.
Secara teknis, jika batok helm sudah retak akibat terjatuh, disarankan untuk segera mengganti helm. Alasannya, garis retakan pada lingkar batok helm akan beresiko besar menyebabkan cedera kepala ketika pengendara terjatuh.
Selain itu, perhatikan juga tali pengikat helm, agar presisi mengunci lingkar helm. “Toleransi tali pengikat helm hanya maksimal 2 milimeter, jika lebih, berisiko helm terlepas. Apalagi pada saat kecepatan tinggi,” kata Johanes, produsen helm NHK.
Pada umumnya, usia maksimal pemakaian helm adalah hingga 5 tahun. Namun sebelum braaapers memutuskan harus ganti, periksa dulu, apakah hanya beberapa komponennya saja yang perlu diganti. Komponen yang dapat diganti adalah, busa pipi, busa dagu, busa interior dan kaca visor.
Penulis: Munandar Nuch Arsih