NEWS.VMX.ID – Motor trail lokal dikenal juga sebagi sebagai motor dual purpose, dan tingkatkan fungsionya untuk motor penjelajah. Jenis modifikasinya pun bisa ringan, mulai dari sekadar menambah peranti-peranti bersifat aksesoris seperti tank bag, handguard, hingga perangkat transmisi dan mesin yang lebih mumpuni.
Perangkat kopling pada motor trail memiliki fungsi penting untuk memutus dan menghubungkan tenaga dari mesin ke sistem transimisi. Umumnya trail lokal yang beredar menggunakan sistem kopling mekanis. Sistem ini berupa per kopling lebih keras membuat handle kopling pun menjadi lebih keras saat ditekan, tidak heran jika kemudian orang lebih memilih merubah sistem transmisinya.
Hobi adventure memang membutuhkan peningkatan performa akselerasi untuk menhadapi track ektrims ketika bermotor off road. Salah satu upayanya adalah merubah sistem transmisi ke sistem kopling hidrolik. Jenis sistem kopling hidraulik atau hidrolis, mengandalkan cairan minyak.
Fungsi minyak memindahkan daya dari piston dimanfaatkan supaya bisa mendorong perangkat kopling.
Cara kerja kopling hidrolik, saat menarik handle kopling, maka posisi master akan tertekan dan minyak yang disalurkan ke selang. Minyak tersebut akan menuju ke piston bawah, lalu stut kopling nantinya akan terdorong. Bagian dalam stut kopling terdapat piston yang bertugas mendorong stut kopling. Perangkat sistem kopling hidrolis, biasa adalah bagian standar perangkat di motor dengan kapasitas mesin besar. Dengan kelebihan tingat kenyamanannya, penggunaan sistem hidrolis merambah ke motor berkapasitas mesin kecil, dengan cara memodifikasinya. Motor yang telah terpasang sistem kopling hidraulik akan merasakan tarikan lebih ringan dan mudah meningkat akselerasinya.
Kopling hidrolik, saat tuas kopling ditekan otomatis menghasilkan gaya yang lebih besar dan tidak perlu mengeluarkan tenaga banyak. Meski dnegan kelebihannya, kekurangan kopling hidrolik lebih rentan terjadi kebocoran dan dapat terpengaruh dengan perubahan temperatur udara, Efeknya kecepatan kerja kopling berubah.
Kkeurangan lainnya, jika mengalami trobel di jalanan, lebih sulit memperbaikinya dibanding kopling mekanis, yang hanya mengganti kabel kopling saja. Feeling untuk menarik tuas kopling sistem hidraulikberbeda dengan sitem mekanis, jadi wajib adaftasi.
Faktor lain untuk mendukung akselerasi adalah merawat fungsi dan kondisi tekanan angin ban. Kemudain wajib memperhatikan usia penggunaan oli mesin berikut filter olinya. Lanjut memantau kondisi busi yang harus rutin di periksa kondisinya.