BANDUNG, VMXMedia.ID – Rem pada sepeda motor berfungsi amat vital untuk menghentikan laju kendaraan. Ada dua sistem pengereman motor, yaitu sistem mekanis (tromol) dan sistem hidrolik (disc brake atau rem cakram).
Khusus sistem rem cakram, terdapat penambahan teknologi Anti-lock Braking System (ABS). Sistem ini mampu mencegah roda terkunci, terutama saat mengerem mendadak, sehingga motor lebih mudah dikendalikan.
Namun, tahukah, braaapers, teknologi ABS ternyata tak digunakan di hampir semua motor garuk tanah. Sistem ini bisa dibilang tidak cocok untuk ditanamkan di motor bergenre trail.
Mengutip Kompas.com, Agus Sani, Head of Safety Riding Wahana mengatakan, fitur ABS memang bukan dirancang untuk trek off-road. Fitur keamanan tersebut malah lebih optimal ketika digunakan di jalanan aspal.
“Saat off-road, trek yang dilalui jarang sekali yang panjang. Jadi, fungsi ABS tidak terlalu dibutuhkan. ABS akan lebih baik digunakan jika mengerem dalam situasi jalan aspal agar tidak mengunci saat pengereman,” jelasnya.
Agus mengatakan, fungsi rem ABS yang mencegah roda terkunci justru jadi mubazir jika diajak garuk tanah. Sebab, ABS justru menghalangi daya cengkeram roda untuk mencengkeram permukaan.
“Di off-road, jalan yang dilalui tidak rata, dan dengan melakukan pengereman tanpa ABS sudah cukup. Motor jenis trail malah membutuhkan roda yang terkunci supaya dapat berhenti di jalan berbatu maupun berpasir,” katanya.
Agus mengatakan, sistem pengereman ABS dapat membuat motor menjadi lebih sulit dikontrol ketika berada di jalur tanah. “Rem ABS malah bisa menjadi penghalang bagi motor trail agar mudah dikontrol dengan tepat di jalur tanah,” ungkapnya.
Jadi, kalau ada sistem ABS di motor trail, hampir dipastikan itu adalah motor trail yang digunakan untuk kendaraan harian di jalanan beraspal. Sekarang jadi paham, kan, braaapers! (day)