Review

Suzuki TS100: Si Raja Trail Klasik yang Tak Pernah Pudar Pesonanya

By: Delisti Putri Utami | 22/06/2025
Suzuki TS100: Si Raja Trail Klasik yang Tak Pernah Pudar Pesonanya

VMXMedia.ID–Di tengah gempuran motor trail modern yang kian futuristik, siapa sangka suara nyaring mesin 2-tak klasik justru masih menggema—membangkitkan kenangan masa muda para orang tua kita. Salah satu yang paling ikonik? Suzuki TS100, si trail jangkung yang pernah jadi primadona anak muda era 1970-an hingga 1980-an.

Kalau Braaapers pernah mendengar bapakmu bilang, “Dulu, Babe naik motor trail ke mana-mana, tau!”, besar kemungkinan yang dimaksud adalah motor ini. Ya, Suzuki TS100 bukan sekadar motor tua—dia legenda jalanan dan jalur off-road.

Dari Layar Lebar ke Jalan Berdebu

Bukan hanya tenar di jalanan, Suzuki TS100 juga jadi bintang di layar kaca. Siapa yang bisa lupa film Camelia dengan Bang Haji Rhoma Irama yang gagah mengendarainya? Atau film horor klasik Pengabdi Setan yang sukses bikin bulu kuduk merinding—dengan motor trail jadi bagian atmosfer zaman itu.

Popularitas TS100 kala itu seperti motor sejuta umat bagi para ABG (anak baru gede)—yang sekarang mungkin sudah jadi ayah, bahkan kakek. Tak pelaknya zaman, motor klasik ini pun kini masih banyak disukai dan diburu para ABG.

Tenaga Gahar, Bobot Enteng

Di balik desainnya yang sederhana dan manis, Suzuki TS100 menyimpan tenaga yang cukup buas untuk ukuran zamannya.


Dengan mesin 2-tak 100cc satu silinder, motor ini mampu memuntahkan 10,8 dk pada 7.000 rpm dan torsi 11,43 Nm di 6.000 rpm. Belum lagi bobotnya yang hanya 92 kg—menjadikannya motor trail yang lincah dan asik diajak ngesot di jalur tanah.

Desain: Sederhana, tapi Berkelas

Bentuk tangki membulat, jok pendek, kaki jangkung, dan knalpot yang melengkung tinggi ke atas—semuanya mempertegas identitas TS100 sebagai trail sejati. Tidak banyak aksesoris aneh, tidak neko-neko. Desainnya mengalir alami, khas Suzuki. Dan justru karena itulah, motor ini punya daya tarik tersendiri yang bikin nostalgia makin terasa.

Generasi Penerus dan Rival Sezaman

Setelah TS100, Suzuki memperkuat lini trail-nya dengan varian seperti TS100ER, TS125, hingga TS185 dan TS250 Savage. Namun, keberadaan varian terakhir kini sulit dilacak—bisa jadi sudah jadi harta karun kolektor.

Kesuksesan Suzuki TS juga memancing rival-rivalnya ikut turun ke segmen ini:

  • Yamaha DT100 muncul tahun 1976
  • Kawasaki Binter KE125 menyusul di 1981
  • Honda XL125 jadi pengecualian, hadir sebagai motor 4-tak saat pesaing masih bermain di ranah 2-tak

Harga Sekarang?

Coba tengok situs jual beli motor klasik, harga Suzuki TS100 kini berkisar antara Rp10–15 jutaan. Sedangkan TS125 yang mulus bisa tembus Rp20–30 juta ke atas. Mahal? Wajar. Selain faktor kelangkaan, motor 2-tak sekarang sedang naik daun—dengan suara berisik yang justru bikin kangen!

Apalagi, TS100 dan TS125 bukan hanya layak pajang di garasi. Daya tahannya di medan off-road membuat motor ini masih relevan bahkan di era sekarang. Gelondongan mesinnya pun diburu para penggila enduro untuk dijadikan basis modifikasi.

Ikonik di Hati Para Pecinta Trail

Tanya saja ke komunitas pencinta motor trail klasik—nama Suzuki TS100 pasti muncul di antara daftar motor paling ikonik dalam sejarah adventure Indonesia. Motor ini bukan hanya bagian dari sejarah otomotif, tapi juga saksi bisu perjalanan banyak anak muda menjelajahi jalur, cinta pertama, dan masa-masa tanpa beban.

Jadi, kalau Braaapers melihat motor tua satu ini melintas, jangan buru-buru nyinyir. Karena mungkin, di balik knalpot nyaringnya, tersimpan ribuan cerita. (dpu)