VMX.ID – Helm Formula Carbon adalah proyek yang dimulai dari nol oleh Craig Shoemaker WPS. Obesinya ingin membuat helm teraman yang dapat dikembangkan dengan teknologi yang sangat mendukung unsur safety pebalap. Keunggulan formula helm karbon balapan motocross dengan poin- poin posisi titik sentral dan vital di lingkaran batok helmet.
Pertimbangan unsur keamanan bermula ketika 6D merilis desain helm ATR-1 pada tahun 2013. Upaya ini sebagai bagian untuk menyadarkan akan pentingnya meminimalkan akselerasi rotasi. Sejak itu, helm Bell’s Flex dan helm VFX-EVO Shoei telah menggabungkan teknologi eksklusif untuk mengurangi efek benturan sudut. Banyak helm lain telah mengalihkan energi rotasi dengan sistem MIPS. Fly Racing ingin mengembangkan helm yang menggabungkan sebanyak mungkin inovasi yang diketahui menjadi satu helm. Fly tidak hanya fokus pada akselerasi rotasi, tetapi juga bagaimana pengendara menabrak dan di mana sebagian besar benturan terjadi di kepala pengendara.
Dampak adaptif pada system Sistem formula yang menggabungkan fitur-fiturnya ke dalam satu pengelompokan Adaptive Impact System (AIS). Berikut adalah beberapa teknologi yang membentuk AIS:
- Sel energi sebagai formula menggunakan sel energi Rheon yang fleksibel dan menyerap untuk meredam benturan. Bentuknya yang unik dan struktur seperti labirin memungkinkan mereka untuk bergerak dan geser untuk menghilangkan energi rotasi. Rheon adalah bahan yang sama yang digunakan Leatt pada helm GPX-nya, meski desain dan jumlah selnya jauh berbeda. Fly menggunakan tujuh sel yang ditempatkan secara strategis di liner EPS untuk menyerap benturan.
- Teknologi kepala kerucut yang dikembangkan di Australia ini menggunakan kerucut yang dicetak ke dalam lapisan busa helm. Menggunakan kepadatan yang berbeda antara busa di kerucut dan busa di sekitarnya. Fungsi kerucut menciptakan pola penghancuran yang sangat progresif. Desain ini digunakan di helm Kali di masa lalu.
- Sisi EPS yang diperluas hasil penelitian Fly Racing telah menunjukkan bahwa sebagian besar benturan pada kepala terjadi di dahi dan samping kepala, itulah sebabnya helm Fly Formula menggunakan lapisan EPS berdensitas rendah yang jauh lebih tebal di area tersebut. Kegunaanya untuk meningkatkan apa yang disebut “suspensi” pada helm.
- Bobot helm berteknologi ini, mencapai bobot paling ringan sekitar 1305 gram. Lebih ringan dari helm teknologi lainnya yang berbobot 1155 gram. Helm berteknologi komposisi karbon, AIS dan EPS dapat mengurangi ketegangan pada leher pengendara sekaligus mengurangi daya ungkit pada benturan. Fitur tambahan pada helm formula tersebut memiliki cangkang serat karbon 12k, yang berarti pita serat karbon lebih lebar, menghasilkan struktur yang lebih kuat. Juga bagian pendukungnya sepperti visor nilon tidak mudah pecah. Karena Visor didesain untuk lepas saat terjadi benturan sehingga visor tidak meningkatkan akselerasi rotasi saat menyentuh tanah. Juga keistimewaan lainnya, desain grafik di atas shell helm tidak dapat retak saat terjadi benturan.
Kinerja dalam pengujian helm independen seperti yang dilakukan oleh Fly Racing, formula helmnya adalah salah satu helm teraman yang mereka buat. Tetapi hampir setiap perusahaan helm memiliki studi laboratorium independen yang mendukung klaim yang sama. Ujian sebenarnya dari sebuah helm bukanlah seberapa baik kinerjanya di lab tetapi di trek balap.
Ketika digunakan dan diuji di lintasan akan terbuka seperti bagaimana tingkat kenyamanan diantaranya apakah liner merusakkulit pengendara. Juga bantalan pipi tetap stabil posisinya, Detail visor bisa tidaknya disesuaikan, port goggle terlalu kecil atau terlalu besar, Lubang telinga maksimal tidaknya meredam suara dan ventilasi aliran udara keluar dari lubang pembuangan dan endingnya apakah estetikanya menyenangkan.
Helm berteknologi perpaduan Carbon, AIS dan EPS termasuk yang paling bagus dalam segala hal. Menawarkan perlindungan superior, gaya dan kenyamanan, paket lengkap untuk penampilan, kenyamanan, dan keamanan yang didukung secara ilmiah.
photo by : MXA