NEWS.VMX.ID – Dunia motor yang dikenal sebagai dunia laki-laki mempunyai daya tariknya tersendiri. Salah satunya adalah balap motor. Gairah balap motor yang terus menggeliat di tanah air rupanya telah memantik banyak orang untuk menjadi seorang pembalap yang profesional. Salah satunya Lantian Juan, pembalap asal Kediri yang kini sedang menekuni dunia grasstrack.
Saat ini Lantian Juan dikenal sebagai pembalap grasstrack yang telah menuai banyak prestasi. Kendati demikian, sebelum menjadi pembalap grasstrack, pemuda yang mewarisi darah balap dari ayahnya ini lebih dulu menjadi pembalap motocross.
Saat masih kecil Lantian Juan telah menunjukkan minatnya terhadap dunia motor. Saat itu ia sering diajak sang ayah ke sirkuit untuk menonton aksi para pembalap berpacu dalam kecepatan dan waktu. Hal ini kemudian memantik Lantian kecil untuk bercita-cita menjadi pembalap profesional.
Kisworo, ayahnya yang merupakan pembalap grasstrack era 80-an, telah menjadi inspirasi utama Lantian Juan untuk memilih balap sebagai bagian dari perjalanan hidupnya. Beliau juga yang mempunyai peran penting dalam perjalanan karier pemuda yang lahir 23 Oktober 1999 sebagai pembalap ini.
Pada saat mengetahui anaknya mempunyai minat yang besar terhadap dunia motor, khususnya balap, Kisworo sangat antusias dan menyambut baik hal itu. Ia dengan semangat mengajak anaknya tersebut untuk mulai ikut balapan.
Karena pada waktu itu belum mampu membeli motor, ayah Lantian Juan merancang sendiri motor yang bisa dipakai Lantian Juan berlatih, bahkan selain motor, ayahnya juga secara khusus merancangkan jersey sederhana sendiri. Masih terekam dalam benak pembalap yang kini sedang bernaung di Rizqy Motor Boss Mild sejak 2018 ini, saat pertama kali ikut balapan ia mengenakan sepatu sekolah biasa karena tidak ada satu pun sepatu trail yang muat di kakinya.
Selain menjadi inspirasi, hingga saat ini sosok sang ayah juga menjadi idola dan pelatih Lantian Juan. Banyak sekali ajaran-ajaran yang diberikan oleh sang ayah kepadanya. Misalnya, hal yang berkaitan dengan proses menjaga ketahanan fisik dan tentang konsistensi.
Tahun 2005 menjadi tahun pertama Lantian Juan mengikuti kejuaraan motocross. Ia membesut motornya dengan nomor start #12. Angka tersebut tidak asal dipilih. Ada cerita unik di balik pemilihan angka 12 ini. Lantian menuturkan, dirinya ingin melanjutkan perjuangan sang ayah yang dulu saat balapan grasstrack juga menggunakan angka 12 sebagai nomor start-nya.
Saat pertama kali terjun ke dunia balap Lantian Juan bertarung di mini moto. Ia hanya mengikuti mini moto di Jawa Timur. Setelah mengikuti mini moto, ia kemudian naik ke kelas SE 50cc, 65cc, dan berakhir di kelas 85cc sebelum beralih ke grasstrack. Sebetulnya, ia juga sempat menggunakan motor SE 126cc. Namun, motor tersebut hanya digunakan untuk berlatih.
Nama Lantian Juan di dunia motocross saat itu terbilang cukup besar. Ia telah mengikuti banyak kejuaraan, baik tingkat daerah maupun tingkat nasional. Selama menekuni dunia garuk tanah ini, podium pun telah banyak ia menangkan berkat ketekunan dan konsistensinya.
Pada 2007 dan 2008, misalnya, ia berhasil menjadi juara nasional motocross di kelas 50cc. Kemudian, ia juga menjadi juara nasional motocross tiga tahun berturut-turut, yaitu 2009, 2010, dan 2011 untuk kelas 65cc. Pada 2014 ia sempat meraih podium di kejurda untuk kelas MX2 Novice.
Meskipun di motocross telah menorehkan banyak prestasi, niatnya untuk beralih ke grasstrack tidak padam. Ada banyak alasan yang melandasi keputusannya ini. Dua di antaranya adalah di kejuaraan grasstrack ia bisa mengikuti banyak kelas dan baginya, grasstrack merupakan sesuatu yang mempunyai tantangan lebih besar dibandingkan dengan motocross.
Akhirnya, pada 2015 ia mulai fokus menjadi pembalap grasstrack dengan banyak bertarung di kelas bebek modif dan sport trail. Di grasstrack namanya pun terbilang besar. Ia telah banyak mengikuti ajang kejuaraan, baik daerah, nasional, maupun powertrack dan tidak sedikit di antaranya ia berhasil menempati podium pertama dan menyabet gelar juara umum.
Pada 2015 di seri terakhir Powertrack Lantian Juan menjadi juara dua di kelas bebek modif, di Powertrack 2016 ia menjadi runner up, di Powertrack 2019 ia berhasil menjadi juara umum dan memecahkan rekor karena mampu mengalahkan Rizky HK yang sebelumnya 6 tahun berturut-turut juara umum di Powertrack .
Powertrack 2019 ini menjadi kejuaraan yang paling berkesan bagi Lantian Juan. Selain berkesan, kejuaraan ini juga menjadi salah satu momen kariernya sebagai pembalap melejit yang kemampuannya patut diperhitungkan oleh pembalap lain. Sejak saat itu, kompetensinya semakin meningkat, ia bahkan sering menyabet gelar juara umum di kejurda.
Prestasi lain yang pernah ditorehkan Lantian Juan adalah medali emas pada PON 2020, Juara Umum Senior di Indiel Series 2022, dan lain-lain. Banyaknya kemenangan yang telah didapatkan tidak membuat Lantian Juan merasa besar hati. Kemenangan-kemenangan yang ia torehkan tersebut justru memacunya untuk terus berbenah diri agar bisa menjadi pembalap yang lebih baik lagi di setiap waktunya.
Menurut pembalap bernomor start #12 ini, kemenangan-kemenangan yang ia dapatkan selama ini banyak dipengaruhi oleh doa keluarga, terutama orang tua, istri, dan anak. Selain itu, baginya, kefokusan, ketenangan, dan kekompakan tim menjadi faktor lain penentu kemenangannya.
Saat ini pembalap yang juga menyenangi motor-motor tua ini menargetkan untuk pensiun balapan saat usianya sudah memasuki angka kepala 3. Ia ingin fokus mendirikan usaha dan membuka sekolah balap untuk membagikan ilmu balap yang ia miliki kepada siapa pun yang juga tertarik dengan dunia balap seperti dirinya.
Lantian Juan berharap eksistensi dirinya di dunia balap bisa terus melejit dan menjadi juara umum kembali. Ia juga mengharapkan agar dunia grasstrack di Indonesia bisa tetap menggeliat dengan kesemarakannya dan ada event akbar grasstrack lain yang bergengsi.