YOGYAKARTA, VMXMedia.ID – Kegiatan enduro, sekalipun level yang rendah, orang sudah terlanjur mencapnya sebagai “olahraga kaum lelaki”. Mungkin terkesan anti kesetaraan, tapi memang faktanya, naik motor trail menembus hutan dibutuhkan energi yang biasanya hanya dimiliki para pejantan.Nah, braaapers, di tengah aura macho kegiatan SVNX Ride The Inferno –karena beratnya medan yang harus ditempuh– terselip nama seorang pembalap perempuan. Dialah Debby Susanti, rider dari klub enduro Jarambah, asal Sukabumi. Dia jadi satu-satunya peserta perempuan dari 58 rider yang ikutan.
“Saya tak sendirian dari Sukabumi, tapi berlima, empat cowo dan saya cewe sendiri. Sudah biasa memang selalu jadi minoritas pada setiap event yang diikuti,” kata Debby ketika diwawancarai jurnalis VMX Media Dadan Hendaya, sesaat sebelum bendera start event Ride The Inferno dikibarkan, Sabtu (2/3), di pelataran parkir Hotel @K, Kaliurang, Yogyakarta.
Debby memang bukan orang baru di olahraga garuk tanah. “Saya emang tertarik enduro, tak pernah motocross atau grasstrack. Biasanya selalu ikut acara Mosly dan Black Parade. Terakhir event di Lumajang Jatim,” katanya.Braaapers pasti malu, usianya sudah 36 tahun lo, walau roman wajahnya terlihat lebih muda dari umurnya. Sementara banyak di antara kita yang lebih memilih jadi kaum rebahan.
“Saya baru mulai tuh 4 tahun lalu. Seru aja. Pernah patah tangan waktu awal-awal enduro tahun 2020. Saya masuk jurang sedalam 15 meter. Harus pakai pen selama setahun, tapi sekarang sudah pulih. Jadi hayu ngegas lagi,” kata rider yang menggunakan motor Kawasaki KLX 140 ini. (day)