SUKABUMI, VMXMedia.ID – Pembalap grasstrack senior, Abdullah Butet, pasti sudah tidak asing lagi di telinga penggemar grasstrack, terutama warga Jabar. Pembalap dengan Nomor start #27 ini tetap eksis selama 25 tahun, tentu saja sudah banyak menorehkan banyak prestasi di ajang balap.
Dimulai dari kelas anak-anak pada tahun 1999 silam, lalu masuk ke kelas Pemula, kelas Junior, hingga kelas Open. Sudah banyak event yang diikutinya. Mulai dari events klub, Kejurda Jabar, hingga Kejurnas pun sudah diikutinya. Yang paling berkesan adalah, prestasinya meraih juara 2 kelas Pemula di Kejurda Jabar tahun 2007 dan meraih juara 3 di kelas Open Kejurda Jabar tahun 2022.
Di awal karirnya, tepatnya tahun 2002-2004, ia bergabung dengan tim DMS Motor. Lalu 2004-2006 ia memutuskan bergabung dengan UMS Motor. Setelah itu, sejak 2006 hingga saat ini ia berada di bawah naungan tim Remaja Motor.
Agar tetap aktif berkiprah di dunia balap, pembalap kelahiran 4 September 1988 ini punya trik untuk menjaga kondisi tubuh dan motornya selalu siap tempur di sirkuit.
“Untuk tetap fit saat di arena balap, kita olahraga teratur minimal 30 jam dalam seminggu, jangan begadang, atur pola makan, dan saat race berlangsung usahakan selalu minum air putih, jangan minum minuman yang bersoda. Sedangkan untuk persiapan motor, 1 minggu sebelum race dimulai, semua motor harus dalam kondisi prima dan siap tempur, dan sebelum race kita adakan setting lap untuk semua motor balap, persiapan dan pengecekan komponen-komponen yg layak dan tidak layak pakai itu semua harus kita cek sbelumnya.” pesan Abdullah Butet ketika diwawancarai VMX Media, Selasa (26/3).
Di luar aktivitas balapnya pun, ia membuka bengkel untuk rangka motor grasstrack dan adventure, tepatnya di Bengkel Remaja Motor Jampang (RMJ 27) di Cinagen, Jampang Kulon, Kab. Sukabumi.
Saat ini ia tengah aktif menjadi panitia RBT Open Grasstrack 2024 yang akan digelar di Sukabumi, 13-14 April 2024 mendatang. “Dengan adanya RBT Open Grasstrack 2024 di Sukabumi, pembalap-pembalap lokal merasa sangat terbantu, dan (diharapkan) akan melahirkan bibit-bibit pembalap potensial, khususnya di Sukabumi,” tutur Abdullah Butet.
Ia juga berharap, regulasi grasstrack terutama grasstrack di Jawa Barat bisa dibenahi. Karena menurutnya, dengan regulasi saat ini, grasstrack bisa mati perlahan karena semakin lama akan kesulitan regenerasi pembalap baru potensial di wilayah Jawa Barat. (egi)