Sandi Maulana (dok. pribadi)
VMX.ID – Jenaka, tetapi jenius. Itulah dua kata yang menggambarkan sosok Sandi Maulana. Tidak seperti crosser lainnya yang hanya sekadar bergelut di dunia pergaruktanahan, pria asal Sukabumi ini juga berada di balik layarnya.
Di kampung halamannya Sandi Maulana mendirikan sebuah bengkel bernama Barokah Djaya. Bengkel yang berdiri sejak awal 2017 lalu ini fokus pada restorasi dan modifikasi custom build motor vintage.
“Di sini kita lebih spesifik fokus ke trail tuanya gitu. Kayak, misalkan, motor KLX di-vintage-in, atau WR (155-ed) di-vintage-in, gitu,” ujar Sandi saat dihubungi via telepon pada Jumat (30/9).
Ketertarikannya untuk menggeluti dunia ini berawal dari hobi ia mengendarai motor vintage sejak 2013. Ternyata, semakin lama digeluti, ia melihat bahwa dunia itu merupakan peluang bisnis yang menjanjikan. Begitulah awal mula Barokah Djaya didirikan.
Barokah Djaya sendiri memiliki arti yang sangat filosofis, yaitu “kemenangan dalam keberkahan”. Penamaan ini dilakukan Sandi Maulana dengan harapan hal itu bisa mendatangkan kebaikan dan keberhasilan dalam berkarya.
Semua tentang vintage, dirtbike, dan classic motorcycle mempunyai nilai istimewa, yaitu adrenalin yang tidak pernah pudar dan selalu ada cerita baru. Dalam pandangan Sandi Maulana sendiri, dirtbike memiliki filosofi yang mulia karena siapa pun di dunia ini pasti akan kembali ke tanah.
Selama menjalankan Barokah Djaya, Sandi Maulana selalu mengutamakan kepuasan pelanggan karena baginya pelanggan adalah nomor satu. Untuk mencapai kepuasan pelanggan tersebut, ia dan kru bengkel selalu mengupayakan yang terbaik dengan cara teliti dan memberikan perhatian lebih pada detail penggarapan. Detail inilah yang merepresentasikan kultur dan kepribadian para penggunanya.
“Kita di sini memaksimalkan detail pengerjaan restorasi dan customized hingga mengupayakan mendapatkan sparepart sesuai konsep kebutuhan eksekusi,” tutur Sandi Maulana.
Hingga saat ini Sandi Maulana telah berhasil merestorasi berbagai produk dengan biaya restorasi minimal 10 juta rupiah. Beberapa di antaranya adalah Yamaha DT 100-125, Suzuki TS 100-125, dan Kawasaki Binter KE 125. Selain ketiga motor tersebut, motor dengan special engine vintage seperti Yamaha YZ175 juga pernah ia restorasi. Adapun pengalaman paling berkesan yang ia rasakan adalah ketika memodifikasi motor pabrikan baru yang dibuat vintage trail seperti Kawasaki KLX150 dan Yamaha WR155.
Meskipun berlokasi di Sukabumi, klien-klien yang ditangani Barokah Djaya justru banyak yang berasal dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan, bahkan tidak sedikit pula yang berasal dari luar negeri. Sayangnya, untuk saat ini Barokah Djaya masih kesulitan dalam mengakomodasi orderan dari luar negeri karena cara pengirimannya yang tidak mudah.
Kegigihan dan ketekunan Sandi Maulana dalam merestorasi dan memodifikasi custom build motor vintage berbuah manis setelah ia menunjukkan eksistensinya dengan melaju di berbagai event vintage race, salah satunya adalah KUSTOMFEST. Sandi Maulana berharap ke depannya ia dan kru bisa semakin detail dalam proses produksi.