BANDUNG, VMXMedia.ID – Motocross di Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejak tahun 1970-an, menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah olahraga Tanah Air. Dari perkembangan awal hingga sebelum tahun 2000-an, panggung motocross di Indonesia menyuguhkan berbagai event lomba.
Selama tiga dekade tersebut, nama-nama pahlawan motocross Indonesia seperti Popo Hartopo, Bambang Prabowo, Candra Tandio, dan Dudi Mahdi muncul sebagai ikon yang mengukir prestasi di lintasan. Popo Hartopo, sebagai salah satu pionir motocross Indonesia, tak hanya mendominasi lomba-lomba nasional, tetapi juga mengukir sejarah dengan kemenangan-kemenangan internasional di berbagai negara.
Dalam potret-potret bersejarah ini, kita dapat menyaksikan bagaimana ketangguhan mereka melibas medan berat, melompati gundukan tanah, dan menaklukkan setiap rintangan dengan penuh keberanian. Setiap momen di lintasan motocross menjadi kisah yang membekas di hati para penggemar, menciptakan kenangan abadi dalam dunia motocross Indonesia.
Event-event motocross pada masa tersebut juga menciptakan lintasan-lintasan bersejarah yang menjadi saksi bisu petualangan pahlawan-pahlawan motocross. Suara mesin berdentum, debu yang beterbangan, dan sorakan penonton menjadi bagian dari atmosfer yang memeriahkan setiap event.
Untuk mengobati rasa rindu akan masa kejayaan tersebut, VMX Media membuat sebuah laporan mengenai potret-potret beberapa event dan pembalap motocross sebelum era 2000. Sebagian besar foto-foto ini diambil dari laman Facebook Indonesian Motocross History dan arsip Kompas.
Dari kanan ke kiri: Popo Hartopo, Donny W, dan Erik di Taman Jurug pada 1975. Saat itu Popo Hartopo muda tersenyum sangat lebar setelah berhasil merebut kemenangan besarnya. (Foto: Indonesian Motocross History/FB)
Popo Hartopo menerima Piala Bergilir dari Gubernur DKI yang diserahkan oleh Wakil Gubernur DKI Urip Widodo, setelah ia keluar sebagai juara pertama empat kelas perlombaan. Lomba motocross itu diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-33 di arena Pacuan Kuda Pulomas, Jakarta (20/8/1978). (Foto: Arsip Kompas/IPPHOS).
Pembalap asal Jawa Barat, Tonk Enk mengacungkan tangan kirinya ketika memastikan diri sebagai juara dalam lomba motocross internasional di Sirkuit Citeureup, Jabar (23/10/1988). Tonk Enk yang tampil di nomor 250cc Terbuka Internasional meraih Piala Menpora dengan mencatat waktu 26.34,36 detik. Urutan kedua diduduki pembalap Australia, David Wright. (Foto: Arsip Kompas/Kartono Ryadi).
Pembalap Johnny Pranata tampil sebagai juara umum lomba motocross Gudang Garam Champ of the Champ di Sirkuit Tasitolu, Dili, Timtim (24/7/1994). Johny dengan Suzuki RM 125cc-nya memukau masyarakat Dili yang baru pertama kali menjadi tuan rumah seri kejurnas. (Foto: Arsip Kompas/Arbain Rambey)
Kejuaraan Motocross Gudang Garam 1995 di Sirkuit Mugirejo International MX, Samarinda, Kalimantan Timur. Ada beberapa pembalap motocross terkenal dari luar negeri yang ikut balapan di sini, seperti Matt Battista dan Attila Zerda dari Australia, Jimmy Verburg dari Belgia, dan Kim “Hollywood” Holley dari Amerika Serikat. (Foto: Liank 36 via Indonesian Motocross History/FB).
Kejurnas Motocross Lucky Strike 1991 di Bandung. Saat itu Johny Pranata mendapatkan holeshot di moto kedua. (Foto: Ihsan Djon Laksana via Indonesian Motocross History/FB).
Tony Usman saat mengendarai Yamaha YZ125L pada 1984. Ia menjadi salah satu pembalap motocross yang cukup legendaris. Dulu ia merupakan pembalap muda potensial dengan banyak kemampuan. (Foto: Indonesian Motocross History/FB).
Pembalap dari tim Yamaha Surabaya, Momo Harmono, melakukan langkh terbaik di Kejurnas dengan Yamaha YZ125K 1983-nya. (Foto: Indonesian Motocross History/FB).
Hindari stres, mari bergembira! Ini adalah potret Aep Dadang, Gatam, dan Tri Priyo Nugroho Circa pada 1999. (Foto: Reggy M. Prabowo via Indonesian Motocross History/FB).
(dpu)
