BANDUNG, VMXMedia.ID – Kompetisi balap tingkat nasional hampir selalu menggunakan perangkat elektronik transponder, untuk mendeteksi secara real time dan eksak balapan para rider. Tak terkecuali event apik Kejuaraan GTX-MX Piala Komandan Kodiklat TNI AD, di Sirkuit Siliwangi, Komp. Secaba Rindam Siliwangi, Cimenyan, Kab. Bandung, yang berlangsung Sabtu-Minggu (30/11 – 1/12).
Adalah perusahaan milik DK Racing dengan merek dagang Race Detector, yang digawangi Ricky Bo, yang dipercaya untuk menjadi timing system kejuaraan itu. Menurut Ricky, pihaknya sudah sering disewa penyelenggara balapan untuk bertanggung jawab terhadap timing racing system. “Banyak penyelenggara balapan di berbagai daerah yang mempercayakan kepada kami kegiatan enduro, grasstrack dan motocross. Di Indonesia, tak banyak perusahaan yang bergerak di bidang ini. Mungkin hanya ada 10 yaa,” katanya.
“Cara kerjanya, transponder kami pasang di tempat yang aman di motor seluruh peserta. Jadi tak mungkin ada kecurangan yang tak terdeteksi. Best time setiap rider pun langsung bisa dimonitor di layar,” ujar Ricky, seraya menambahkan, Race Detector menggunakan transponder buatan Belanda, My Laps.
Berikut adalah cara kerja transponder:
1. Pemasangan
Dalam balap motor, umumnya transponder terpasang di bagian garpu depan atau di bawah bagian pelat nomor. Yang paling penting, pemasangan transponder pada motor harus di area yang benar-benar aman dari benturan atau kerusakan selama balapan berlangsung.
2. Identifikasi
Setiap transponder memiliki nomor yang terkait dengan pembalap. Sebelum mulai balap, nomor transponder akan didaftarkan terlebih dahulu. Kemudian, transponder akan dihubungkan dengan pembalap dalam sistem pengelolaan balapan.
3. Sistem Pendeteksian
Di sekitar lintasan, terdapat titik-titik pendeteksian transponder. Umumnya, titik-titik tersebut terletak di garis start dan finish, serta di tengah-tengah area lintasan. Transponder akan memancarkan sinyal yang akan terbaca oleh antena yang terpasang pada titik-titik pendeteksian tersebut.
4. Perekaman Data
Antena yang terpasang pada titik-titik pendeteksian akan membaca nomor unik pada transponder ketika motor melalui titik pendeteksian. Kemudian, titik pendeteksian akan merekam waktu pembalap ketika melalui titik tersebut. Hasil data perekaman akan disimpan dalam sistem pencatatan waktu balapan.
5. Pengiriman Data
Hasil data perekaman yang telah disimpan dalam sistem pencatatan waktu balapan akan dikirimkan sistem pengelolaan balapan secara real time. Dengan pengiriman yang berlangsung real time, akan memungkinkan penghitungan waktu dan peringkat pembalap yang akurat.
6. Pemantauan dan Analisis
Hasil data yang diterima dari transponder, dapat digunakan untuk menganalisis performa pembalap melalui perolehan waktu tempuh, putaran terbaik, dan posisi relatif terhadap pembalap lain. Analisis tersebut dapat menjadi bahan evaluasi untuk pembalap agar dapat menunjukkan performa yang lebih baik di balapan selanjutnya.
Dengan menggunakan transponder, panitia dapat memantau dan merekam waktu pembalap secara otomatis dan akurat. Hal tersebut dapat meningkatkan performa penyelenggaraan balap agar hasil yang diperoleh dapat lebih tepat dan akurat. (day)