NEWS.VMX.ID – Pembicaraan mengenai balap motor yang dilakukan di sirkuit yang beralaskan tanah tidak akan pernah lepas dari keberadaan motocross dan grasstrack. Dua jenis olahraga yang masuk ke dalam kategori ekstrem ini telah lama diminati oleh masyarakat Indonesia, bahkan tingkat kepopulerannya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Popularitas motocross dan grasstrack di Indonesia dapat dilihat dari peningkatan jumlah pembalap dari waktu ke waktu, lahirnya berbagai komunitas terkait, dan banyaknya kejuaraan yang diselenggarakan. Mewabahnya ketiga hal tersebut selain telah membentuk sebuah kultur baru dalam dunia balap di Indonesia, juga menjadi hal yang memantik penguatan besarnya animo masyarakat dalam menempatkan dunia pergaruktanahan sebagai salah satu media hiburan yang menegangkan sekaligus menyenangkan.
Motocross dan grasstrack sendiri termasuk ke dalam jajaran kejuaraan yang cukup bergengsi di Indonesia. Saat ini selain menyelenggarakan kejuaraan di kota-kota besar, banyak promotor yang menggelar kejuaraan keduanya di kota-kota kecil yang potensial untuk pengembangan dunia ini.
Salah satu hal yang menarik dari keberadaan motocross dan grasstrack adalah stigma bahwa keduanya merupakan hal yang sama. Dari kacamata pemula, memang dua olahraga ekstrem ini sekilas tampak sama. Kenyataannya, apabila ditelisik lebih jauh, keduanya mempunyai perbedaan yang signifikan.
Munculnya perspektif yang menyebut motocross dan grasstrack sebagai satu hal yang sama dengan istilah berbeda ini tidak terlepas dari fakta bahwa lintasan yang digunakan untuk keduanya sama, yaitu tanah. Selain lintasannya yang sama-sama beralaskan tanah, rintangan yang harus dihadapi oleh pembalap motocross dan grasstrack juga tidak jauh berbeda. Oleh karena itu, tidak heran apabila banyak orang yang terkecoh dan menilai keduanya sebagai sesuatu yang sama.
Motocross dan grasstrack mempunyai perbedaan yang kompleks dan mencolok apabila dibandingkan. Perbedaan dari keduanya ini dapat dilihat dari berbagai sisi, mulai dari sejarah, spesifikasi, tata cara perlombaan, kelas yang diperlombakan, sampai pada biaya yang dibutuhkan.
Sejarah Motocross dan Grasstrack
Motocross mempunyai sejarah yang panjang sebelum akhirnya bertransformasi menjadi “raksasa” dalam olahraga ekstrem motor. Kelahiran motocross berawal dari kompetisi uji coba kuartalan Auto-Cycle Clubs yang diselenggarakan pada 1909 serta Scottish Six Days Trial yang digelar mulai 1912.
Seiring berjalannya waktu, peminat motocross semakin banyak dan lama-kelamaan event yang mulanya hanya untuk uji coba ini berubah menjadi ajang kompetisi yang mencoba mencari orang tercepat yang bisa sampai di garis finis. Kemudian, sekitar 1970-an ajang balap motocross pun menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pada beberapa kesempatan juga ada event yang sifatnya kejuaraan internasional.
Berbeda dengan motocross yang merupakan olahraga ekstrem impor dari luar negeri, grasstrack adalah olahraga pergaruktanahan yang lahir dan tumbuh subur di Indonesia. Para penggemar motor trail era 80-an pasti sudah tidak asing dengan istilah grasstrack karena pada waktu itu banyak motor bebek yang dimodifikasi untuk diperlombakan.
Kejuaraan grasstrack sebetulnya tidak hanya ada di Indonesia saja, tetapi juga di beberapa negara Asia lain seperti Thailand dan Malaysia, bahkan di Inggris pun pernah diadakan kejuaraan grasstrack. Meskipun begitu, animo dan kepopuleran grasstrack di negara-negara tersebut tidak sebesar di Indonesia. Oleh karena itu, bukan hal yang berlebihan apabila menyebut grasstrack sebagai hal yang sudah menjadi kultur balap di Indonesia.
Spesifikasi Motocross dan Grasstrack
Hal paling mendasar yang membedakan motocross dan grasstrack adalah motor yang digunakan pada saat balap. Perlombaan motocross menggunakan motor bertipe special engine yang secara khusus dirancang untuk offroad atau balap. Dengan kata lain, motor yang digunakan di motocross adalah motor pabrikan yang hanya bisa digunakan di sirkuit saja.
Motor untuk motocross tidak legal digunakan di jalan raya karena tidak dilengkapi dengan standar jalan raya seperti lampu depan dan belakang, lampu sein, klakson, spion, knalpot yang lolos uji emisi, dan sebagainya. Bagian-bagian motor motocross justru dirancang sesederhana mungkin. Hal ini membuat bagian-bagian yang tidak diperlukan harus dilepas.
Motor untuk motocross juga sejak masih di pabrik telah dirancang dengan travel panjang agar bisa melakukan jumping dengan baik; ukuran ring ban besar untuk menjaga keamanan pembalap pada saat melewati berbagai bentuk rintangan; ban dirancang berdasarkan cc motor atau jenis motor yang ada seperti motor 50cc menggunakan ban ukuran 1210, motor 65cc menggunakan ban ukuran 1214, dan sebagainya. Selain itu, mesin yang digunakan pada motor motocross didesain dengan mengutamakan akselerasi putaran bawah. Hal ini dibuat agar motor bisa diajak bermanuver dengan gampang ketika melakukan jumping ataupun cornering.
Lain halnya dengan motor yang digunakan di motocross, motor yang dipakai di grasstrack adalah motor komersial, motor harian yang bisa dan biasa digunakan ibu-ibu ke pasar, anak-anak ke sekolah, dan sejenisnya yang sering ditemui di jalan. Dengan kata lain, motor yang digunakan adalah motor yang dijual bebas di pasaran yang kemudian dimodifikasi sendiri di beberapa bagian agar lebih layak dan aman untuk dipakai balap.
Modifikasi motor dapat dilakukan sesuai dengan kelas yang diikuti saat kejuaraan grasstrack. Adapun bentuk modifikasinya dapat dilakukan di beberapa bagian mulai dari suspensi, mesin, rangka, sampai pada ban. Dalam proses modifikasi ini, kreativitas pembalap dan mekanik dalam merancang motor sangat diperlukan karena tidak ada pabrik yang secara khusus membuat motor untuk grasstrack.
Tata Cara Perlombaan Motocross dan Grasstrack
Skema perlombaan motocross dan grasstrack jauh berbeda. Apabila motocross pelaksanaannya menggunakan jumlah menit atau total waktu, grasstrack menggunakan jumlah lap sebagai acuan pengibaran bendera finis. Jumlah lap ini bervariasi, tergantung pada kelas perlombaan dan panjang sirkuit yang digunakan.
Kelas yang Diperlombakan di Motocross dan Grasstrack
Kelas yang diperlombakan di motocross dan grasstrack juga memiliki perbedaan yang signifikan. Kelas yang diperlombakan di motocross ditentukan berdasarkan ukuran kapasitas mesin atau cc dan batasan usia pembalap di tiap-tiap kelasnya. Sementara itu, kelas yang diperlombakan di grasstrack ditentukan berdasarkan jenis motor seperti bebek standar, bebek modif, sport, FFA, dan lainnya.
Biaya yang Diperlukan
Motor untuk motocross mempunyai harga yang lebih mahal dibandingkan dengan motor untuk grasstrack karena motor motocross telah dirancang dengan spesifikasi dan performa yang mumpuni. Meskipun begitu, apabila dibandingkan secara keseluruhan dengan biaya maintenance-nya, pada situasi tertentu motor grasstrack bisa lebih mahal karena proses maintenance yang dilakukan secara berkelanjutan dengan biaya yang tidak sedikit, terutama setiap setelah dipakai balap.
Nah, itulah perbedaan mendasar antara motocross dan grasstrack. Jangan sampai terkecoh lagi, ya!