SUKABUMI, VMXMedia.ID – KONI Jabar menyatakan duka cita yang mendalam atas kepergian pembalap grasstrack wanita Jabar, Sakilah Putri. Pembalap asal Sukabumi ini meninggal dunia pada Senin (4/9) malam, usai crash saat sesi practicing dalam event Kejurnas Grasstrack dan Motocross Kasal Cup JC Supertrack, di Lamongan, dua hari sebelumnya.
KONI Jabar mengutus staf Bidang Kesra, Dadan Hendaya, langsung ke rumah duka, di Kp. Ciwangun, Desa Palasari Girang kec. Kalapanunggal Kab. Sukabumi, pada Selasa (5/9). “Ketua Umum KONI Jabar H. Budiana beserta seluruh pengurus merasa berduka atas kepergian almarhumah. Beliau menyampaikan salam kepada keluarga yang ditinggalkan,” kata Dadan, di hadapan ibu dan kakak Sakilah.
Seperti diketahui, Sakilah adalah pembalap muda yang berbakat. Pada Maret lalu, Sakilah berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Pembalap Grasstrack Wanita Terbaik di IMI Jabar Award 2023. Semasa hidupnya, Sakilah dikenal sebagai pembalap wanita yang tangguh dan berprestasi. Tak jarang ia menjadi garda terdepan di Kelas Wanita dalam berbagai perhelatan grasstrack, baik tingkat regional maupun nasional.
Kakak kandung Sakilah, Herlin Sumantri menjelaskan, adiknya terjatuh saat latihan menjelang Kejurnas. “Sekitar jam 10 pagi ia crash, lalu langsung dibawa ke Rumah Sakit Ortopedi Dr. Soeharso, Solo. Di sana hasil rontgen menunjukkan, ada patah tulang kaki, namun tak ada luka dalam apa pun di bagian tubuh lainnya,” katanya.
Sakilah kemudian meminta untuk dirawat di Sukabumi saja. “Akhirnya dibawalah pakai ambulan ke Cisaat, Sukabumi. Keluarga memasukannya ke praktek bengkel tulang, dan alhamdulillah yang tadinya parah, berangsur sembuh. Komunikasi dengan keluarga juga ceria lagi. Pada Senin siang, Sakilah minta pulang, dan tiba di sini jam 4 sore. Tiba-tiba saat Maghrib ia nge-drop dan dibawa ke RSUD Sekarwangi. Allah sudah berkehendak, sekitar 10.30 malam, Sakilah berpulang ke Rahmatullah,” tutur Herlin yang biasa dipanggil Abay.
Ibunda Sakilah, Suwarsih menceritakan hari-hari sebelum kepergiannya. “Sebelum berangkat ke Lamongan, si Eneng (panggilan buat almarhumah putrinya, Red) selalu memperlihatkan video-video kecelakaan balapan motor. Lalu ia bilang, kalau meninggal ingin dimakamkan di sebelah almarhumah tetehnya,” katanya dengan mimik sedih.
KONI Jabar berharap kepergian almarhumah tak menyurutkan semangat para pembalap lain. “Kita memang kehilangan, dan kejadian ini membuat seluruh pembalap harus meningkatkan kepekaan dan kehati-hatian saat latihan maupun balapan. Semoga almarhumah diterima iman Islamnya oleh Allah Swt., dan dedikasinya terhadap grasstrack jadi inspirasi bagi atlet lainnya,” kata Dadan yang juga Pemred VMXMedia.ID ini. (day)