TASIKMALAYA, VMXMedia.ID – Salah satu pembalap yang berdedikasi tinggi terhadap dunia dirt bike Indonesia adalah Farudila Adam. Selain dikenal sebagai pembalap motocross dan grasstrack, Farudila juga dikenal sebagai pembalap supermoto. Popularitasnya dalam dunia supermoto kembali dibuktikan dengan mengikuti event Super Adventure Supermoto Race 2023, di sirkuit Bukit Peusar, Tasikmalaya, Jumat-Sabtu (19-20/5).
Kepada jurnalis VMX Media, Ridwan Muhammad Ikhsan, Farudila memberikan tanggapan mengenai pelaksanaan kejurnas supermoto tahun ini. Ia mengaku sangat senang ketika tahun ini, kejurnas supermoto bisa diakui.
“Saya sangat senang bisa menjadi juara umum Kejurnas Supermoto 2022 kemarin, namun belum dipanggil IMI (Ikatan Motor Indonesia -red) di IMI Award kemarin. Kalau titel-nya sudah kejurnas kan, kita nanti dapat penghargaan dari IMI,” ujar Farudila kepada VMX Media, Jumat (19/5).
Farudila berujar, dalam kelas Trail 175 Open yang diikutinya, banyak regulasi yang terkesan aneh. Mulai dari limiter yang dibatasi, hingga ukuran klep yang dikurangi.
“Untuk kelas Trail 175 Open ini kan regulasinya baru. Limiter-nya dibatasin jadi 11.000 rpm untuk Yamaha WR. Jadi motornya nggak bisa nafas,” ujar Farudila.
“Ukuran klep-nya juga dikecilin kalau yang WR (Yamaha -red). QS-nya yang di oper–oper matic juga dihilangin. Nggak boleh dipakai. Aneh lah,” tambahnya.
Terlepas dari kejanggalan dalam regulasi tersebut, pembalap bernomor start 175 ini tetap akan berlaga di putaran pertama Kejurnas Supermoto 2023 tersebut. Dalam persiapannya, ia mengaku, sudah lama tidak berlatih di aspal karena kesibukannya berlatih balap grasstrack.
“Persiapannya sih nggak banyak berubah, hanya ditambahin latihan motor di aspal. Saya kurang latihan motor di aspal. Kebanyakan seri-seri dalam event grasstrack yang saya ikuti, membuat saya lupa latihan di aspal,” ujar Farudila.
Hari Sabtu [20/5], Farudila akan berlaga di kelas Trail 175 Open. Apakah Farudila akan kembali merebut trofi juara umum? Kita nantikan bersama-sama yaa! (rmi)