Mengembalikan Gairah Motocross Indonesia, Ini Harapan 4 Pegiat Motocross untuk Masa Depan yang Lebih Cerah

By: VMX Media | 15/06/2023 | 273
Mengembalikan Gairah Motocross Indonesia, Ini Harapan 4 Pegiat Motocross untuk Masa Depan yang Lebih Cerah

VMXMedia.ID – MENATAP ke masa depan yang bersemangat, olahraga motocross di Indonesia kini berada di persimpangan jalan yang menentukan. Dalam beberapa tahun terakhir, semangatnya redup, dan regulasinya menjadi bahan perdebatan dan pertanyaan. Tak hanya regulasi, standar kejuaraan dan sirkuit pun harus mendapatkan perhatian lebih.

Tidak sedikit yang menyayangkan kondisi di lapangan saat ini, yang disinyalir tidak mencerminkan kompetisi yang kompetitif dan mampu mendukung pembinaan atlet yang sepenuhnya. Di tengah tantangan yang dihadapi ini, empat pegiat motocross tanah air menyalakan bara harapan. Apa saja harapan mereka?

1. Diva Ismayana, Pembalap Motocross Kelas MX2

“Saya ingin motocross tidak disepelekan. Sebagai seorang rider, saya berharap kejuaraan motocross lebih dari 5 seri. Saat ini, 5 seri pun kadang jarang. Ini membuat persaingan pembalapnya jadi kurang kompetitif. Ini harus lebih diperhatikan lagi.”

2. Aldi Lazaroni, Pelatih di IAMA dan Mantan Pembalap Nasional

(Foto: @aldilazaroni via Instagram)

“Semoga motocross Indonesia bisa lebih baik lagi karena selepas pandemi ini menurun. Baik secara event maupun peserta, semuanya lebih ramai. Untuk event, standar sirkuit perlu lebih diperhatikan lagi karena ini adalah yang utama di balap motocross, bahkan mungkin di semua balapan. Standar sirkuit ini menciptakan generasi-generasi penerus yang lebih baik.”

3. Tjok Vicky Wibisana Sudharsana, Pemilik Bali MX

“Regulasi harus dibuat lebih rapi dan jelas. Sekarang memang regulasinya sudah mulai bagus, tetapi kenyataan di lapangan berbeda. Contoh, ada kelas MX Open, 250cc dan 450cc digabung. Kalau digabung startnya, tapi juaranya dipisah itu bagus. Jika juaranya disatukan, bisa dibilang ini jadi tidak kompetitif balapnya.”

4. Akbar Aureliansyah Lubis, Pembalap Kelas MX 125cc

“Lebih profesional dalam menyelenggarakan event. Yang tidak kalah penting juga, waktu balapnya ditambahi dan disesuaikan dengan kelas agar lebih ideal dan kompetitif. Ini juga bagus untuk pembinaan atlet. Dulu, untuk kelas 50cc, junior itu bisa sampai 25 menit waktunya.”

5. Mevans Sanggramawijaya, Pembalap dan Pendiri Onesixeight Racing Team

“Saya berharap, grasstrack itu jenjangnya ke motocross. Pembalap-pembalap yang memang sudah sering juara di grasstrack harus naik ke motocross. Tidak kebalik. Mungkin pemangku kebijakan harus memikirkan ini. Motocross jadi tidak sepi dan tidak bergantung ke grasstrack. Saya juga berharap IMI lebih memperhatikan pembalap-pembalap yang berprestasi. Misalnya, dengan memberikan beasiswa.”

Hal yang disampaikan kelima pegiat motocross ini tentu harus mendapatkan perhatian yang serius dari semua kalangan. Kepedulian dan harapan mereka ini mempunyai tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kualitas penyelenggaraan kejuaraan motocross, yang nantinya bisa menjadi bekal pembalap Indonesia untuk bisa lebih bersaing di ajang internasional.

Untuk menciptakan kompetisi yang sehat, tentu tidak bisa dicapai sendirian, perlu ada kolaborasi, sinergi, dan dukungan dari semua pihak. Yang tidak kalah penting, adalah kesadaran, kepedulian, dan aksi nyata untuk ekosistem motocross Indonesia yang lebih baik.