BANDUNG, VMXMedia.ID – Musim Monster Energy AMA Supercross tahun ini penuh dengan cerita menarik, dan salah satu yang paling menonjol adalah pertarungan sengit antara rookie 450cc, Jett Lawrence, dan juara 450SX dua kali, Cooper Webb. Keduanya bertarung habis-habisan di sembilan putaran awal Monster Energy AMA Supercross, menghadirkan duel menarik yang sayang untuk dilewatkan.
Kedua pembalap ini telah menunjukkan performa luar biasa sepanjang musim, saling bersaing di posisi terdepan dan memberikan hiburan yang luar biasa bagi para penggemar. Di Birmingham, Alabama, akhir pekan lalu, pertarungan mereka kembali memanas, dengan Lawrence meraih kemenangan dan Webb di posisi kedua.
Musim lalu, keduanya sempat adu kecepatan di AMA Pro Motocross Championship. Namun, musim Supercross inilah yang menjadi saksi pertarungan sesungguhnya. Webb, dikenal sebagai predator di lap terakhir, sementara Lawrence dengan cepat menjelma menjadi ancaman di lap awal.
Perpaduan gaya balap yang kontras ini berpotensi menciptakan balapan epik. Sayangnya, belum semua tersaji manis. Di Texas bulan lalu, kemenangan nyaris diraih Webb sebelum akhirnya direbut Lawrence. Usaha terakhir Webb untuk merebut kembali keunggulan justru membuatnya kehilangan podium.
Akhir pekan di Birmingham terasa seperti pertandingan ulang, dan kali ini, Lawrence berhasil mempertahankan posisinya hingga finis. Meski Webb dikenal sebagai pemain cerdas dengan mental tangguh, ia tak bisa menutupi betapa dirinya terpengaruh oleh performa Jett Lawrence.
“Jett Lawrence membuat segalanya berubah. Senang melihat semua orang tampil maksimal. Jika bukan karena Jett Lawrence, saya akan berada di podium lebih banyak. Tapi, ya, kehadiran Jett membuat saya harus bekerja lebih keras. Dia adalah pemain baru yang luar biasa dan telah meningkatkan standarnya,” ungkap Webb dalam wawancara bersama racerxonline.com.
Performa impresif Webb di Daytona seharusnya sudah cukup untuk meraih podium, tetapi kehadiran Lawrence memaksanya puas di posisi kedua. Penguasaan sirkuit yang luar biasa dari sang rookie membuat standar juara harus ter-redefined (didefinisikan ulang).
“Saya tidak keberatan dengan tantangan seperti ini. Sepanjang karier, saya selalu melawan pembalap terbaik. Dan tahun ini terasa luar biasa karena semua orang tampil di level tertinggi,” tambahnya.
Rivalitas sengit memang kembali tersaji di Birmingham pada sesi heat race. Webb ngotot menyalip untuk posisi kedua, tetapi keduanya tetap menunjukkan rasa hormat usai balapan.
Lawrence, yang baru berusia 21 tahun, menunjukkan rasa hormatnya kepada Webb dan memuji pengalaman dan kecerdasannya dalam balapan. “Saya selalu suka berlomba dengan Cooper karena dia selalu tampil maksimal. Dia pembalap yang sangat lihai. Jadi, saya harus bekerja keras untuk menjaga jarak agar dia tidak bisa melancarkan serangan baliknya yang mematikan,” ungkap Lawrence.
Memasuki putaran ke-10 akhir pekan ini, Lawrence unggul memegang plat merah dengan 185 poin. Hanya selisih 13 angka dari Webb yang mengejarnya di posisi kedua.
Pertarungan antara Lawrence dan Webb tampaknya akan berlanjut hingga akhir musim. Dengan masih banyak balapan yang tersisa, siapa yang akan keluar sebagai juara masih belum bisa dipastikan. Yang pasti, para penggemar Supercross akan disuguhkan dengan pertarungan yang epik antara dua pembalap terbaik di dunia ini. (dpu)