NEWS.VMX.ID – Hasil dari hari terakhir di Roof of Africa Hard Enduro 2022 di mana Wade Young meraih kemenangan kelima yang luar biasa dan menjadi podium ketujuh berturut-turut. Pebalap yang membesut Sherco meraih podium pertama di atas Mani Lettenbichler dan Travis Teasedale di podium.
Sebagai pemimpin semalam di Kelas Gold, juara bertahan Atap Wade Young menempatkan motor Sherco-nya memimpin sejak awal perlombaan hari ketiga balapan Hard Enduro terbesar di Afrika. Cuaca Gunung Maloti membuat tantangan beberapa tantangan logistik.
Dengan hujan deras semalaman, mengharuskan perubahan rute karena sungai yang meluap. Kondisi alam menjadikan pebalap mengadopsi gaya yang lebih mengalir karena rute sedikit mengering di bawah sinar matahari, namun kedalaman air merendam motor para peserta.
Wade dengan strategi menabarkan dirinya agar tidak terbawa emosi menghadapi situasi trek membahayakan. Dengan mempertahankan kecepatan yang intens tanpa kesalahan membuat pesaingannya tidak punya pilihan selain mendorong keras, dan mengambil risiko di trek yang tak kenal ampun. Tepat setelah bagian bernama Soldiers Way, Wade memimpin pada menit 4:30 dan kemenangan selesai dan dibersihkan.
Dengan tujuh kemenangan Roof of Africa di tangannya, Wade kedepannya akan bersiap meraih dua kemenangan putaran berikut,untuk menyamai rekor sepanjang masa yang dipegang oleh Alfie Cox. Sang legend yang kemenangan terakhirnya terjadi pada tahun 2001.
Wade mengakui navigasi merupakan tantangan bagi pebalap, kesannya tidak terbiasa dengan format balapan Roof of Africa dari rute GPS murni dengan penandaan terbatas. Karena, begitu banyak semak belukar dan begitu banyak jalur yang berbeda untuk dipilih.
Podium Roof of Africa 2022 menampilkan Wade Young sebagai pebalap pemenang tujuh kali, Juara Dunia FIM Hard Enduro 2022, Mani Lettenbichler dan Juara SA Extreme Enduro 2022 Travis Teasedale.
Suasana perlombaan, para pebalap di Kelas Silver yang mengalami hari terlama diatas jok motornya. Pemimpin lomba semalam Austin Stuart (Orange County KTM) melihat keunggulan 25 menitnya berkurang karena kesulitan teknis.
Luke Walker dan anak ajaib berusia 16 tahun Thomas Scales, keduanya melewati rekan setim Walker Daniel Schröder, dengan waktu kemenangan Walker menjadi 9h32:27 selama tiga hari di Roof of Africa.
Pertarungan peserta untuk penghargaan Kelas Bronze berlangsung sengit sampai akhir, Hasil akhir Tate Ströh akhirnya muncul sebagai pemenang dari 200 peserta. Margin kemenangannya hanya lebih dari 22 menit dari Stiaan Potgieter (KTM), dan Stefan Tolmay (juga KTM) di urutan ketiga.
Sementara itu, pebalap di Kelas Iron menyelesaikan rute penuh untuk Hari ke-2 dengan pemenangnya adalah Tom Classen (KTM) yang memimpin dari awal hingga akhir. Dia bergabung di podium oleh Pieter Kritzinger di posisi kedua dan Jack Brotherton di posisi ketiga, keduanya juga menggunakan motor KTM.