BANDUNG, VMXMedia.ID – Akhir tahun ini akan ditutup dengan event petualangan terbesar, dan salah satu yang terberat: Africa Eco Race (AER). Balapan ini akan dimulai pada Sabtu (30/12) dan berakhir 15 hari kemudian, tepatnya 14 Januari 2024, dengan menempuh jarak 6,500 kilometer –enam kali panjang Pulau Jawa.
Seperti dilansir ADVPulse.com, bisa dibilang, ini adalah reli dakar yang sesungguhnya, karena menempuh perjalanan seperti event legendaris Paris-Dakar; bukan Reli Dakar yang akan dihelat di Arab Saudi mulai 5 Januari mendatang. AER mengingatkan orang akan Reli Paris-Dakar karena lomba akan dimulai dari Monaco dan berakhir di Dakar, Senegal. Moto AER adalah “Sur les traces de Thierry Sabine” (Sepanjang jejak Thierry Sabine) –sebuah nostalgia terhadap asal mula ikon Paris-Dakar.
Saat Africa Eco Race bersiap untuk petualangan tahunan yang memacu adrenalin melintasi jantung Afrika, satu nama menonjol dalam barisan adalah Vanessa Ruck, atau pembalap yang dijuluki The Girl on a Bike. Sebagai seorang pengendara off-road berpengalaman dan tokoh terkemuka di dunia sepeda motor petualangan, Vanessa siap menghadapi balapan yang melelahkan dengan tujuan yang melampaui pencapaian pribadi.
Pembalap Inggris berusia 37 tahun itu memasuki balapan reli pertamanya pada Oktober 2021, dan hanya tiga tahun kemudian, Vanessa siap menghadapi AER sendirian bersama tim kecil yang terdiri dari dua orang teman, dan seorang mekanik untuk mengantarnya melewati balapan tersebut.
Vanessa akan mengenang tahun 2024 sebagai penanda peringatan 10 tahun kecelakaan mengerikan yang dialaminya, ketika dia ditabrak mobil saat bersepeda pada tahun 2014 lalu. Ia terpaksa beberapa kali dioperasi bahu dan pinggul. Beberapa komplikasi yang masih terjadi hingga hari ini, tidak menghalangi Vanessa untuk mewujudkan mimpinya, dan hanya dalam beberapa hari, dia akan berada di garis start salah satu balapan reli terberat di dunia.
Sebelum mengikuti AER, Vanessa Ruck telah menyelesaikan balapan seperti Red Bull Romaniacs, Tunisia Desert Challenge, 1000 Dunas, dan Morocco Desert Challenge. Vanessa merasa dirinya sudah sangat siap untuk AER, namun diakuinya, pelatihan dan persiapan untuk balapan tersebut sangat melelahkan.
“Ini akan menjadi reli internasional saya yang ke-10, dan saya telah berlatih keras, saya sangat fokus pada kebugaran saya, dan saya berharap dapat menyelesaikan balapan. Sakit pinggul saya adalah sesuatu yang membuat saya khawatir, namun saya membawa obat penghilang rasa sakit, saya merasa siap untuk bertarung, dan saya memiliki tim yang luar biasa di sisi saya,” ujar Vanessa berbagi.
Ada di antara braaapers yang siap menemani Vanessa menempuh gurun yang panas menyengat ini? (day)