YOGYAKARTA, VMXMedia.ID – Siapa sangka, dari wilayah terpencil perkampungan di Kec. Situraja, Sumedang, lahir sebuah produk apparel yang menyebar ke pelosok nusantara. Ya, SNVX Racegears kini telah mengibarkan bendera sebagai penghasil jersey set premium yang layak diperhitungkan.
Terlebih ketika tahun ini memberanikan diri sebagai pemilik hajat Ride The Inferno bertajuk “2 Days Private Moto Adventure” di kaki Gunung Merapi, Yogyakarta. Sehingga nama brand-nya pun menempel di event tahunan bergengsi ini: SVNX Ride The Inferno.
Setelah sepuluh tahun jatuh bangun penuh perjuangan, SVNX merasa sudah saatnya tampil di depan secara off-air. Seperti halnya produk-produk dunia semacam Nike atau Adidas yang tak hanya jualan, melainkan juga ikut mensponsori kegiatan-kegiatan berskala besar dan membayar mahal para atlet.”
Sudah saatnya bersinergi antara pelaku event dengan pebisnis. Hubungan kita dengan off-roader pun harus terjaga dan ditingkatkan, jangan hanya terfokus pada jualan. Karena terus terang pebisnis bisa maju jika menjaga hubungan baik dengan klien atau pelanggannya,” kata ayah dari dua putra ini, kepada jurnalis VMX Media Dadan Hendaya, saat berbincang-bincang di sela event Ride The Inferno, Yogyakarta, Jumat (⅓).
Apalagi putra pertamanya, Rey Aurelio, pun mulai menapakkan diri sebagai pembalap motocross junior (kelas MX50). Tak heran bila kemudian ia terjun langsung untuk menempa sang putra, sekaligus memberi warna bagi olahraga garuk tanah dengan keberadaan brand SVNX yang men-support berbagai jenis balapan.”
Ini akan rutin kita gelar. Biar ga ada lagi jarak antara pelaku olahraga balapan, baik itu di aspal ataupun tanah, dengan kami yang menyediakan apparel buat mereka,” kata pria yang kerap trabasan bersama sejumlah komunitas lokal Sumedang, seperti Stone, Situs 26 dan Lalaki Sajati.
Yang jelas, lanjut Irfan, SVNX merasa berbangga hati dapat mendukung event Ride The Inferno. “Dari jauh-jauh hari kami sudah menyiapkan event ini bersama EO Sunny Sunday, dan alhamdulillah mendapat respons positif dari pecinta olahraga garuk tanah. Semoga kerjasama yang telah tercapai hari ini bisa berkembang lebih baik lagi di masa-masa mendatang,” kata pebisnis yang juga mulai merambah ke usaha peternakan sapi dan domba ini.
Sukses yang dihasilkan SVNX bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. “Pertama main itu kita di stiker decal pada tahun 2011. Waktu itu material bahan stiker terbatas, ragamnya ga kaya sekarang, laminasi tebal, sehingga decal kita stop dulu. Akhirnya nyoba buat jersey set dan sampai kini fokus di bidang ini,” katanya.
“Suka dukanya banyak banget. Salah satunya di jaman pandemi covid-19, bagaimana caranya kita bertahan dan jangan sampe ngeluarin karyawan. Tapi ya namanya bisnis, kita bawa enjoy aja betapapun sulit,” ujar Irfan yang kini sudah memiliki 50 karyawan tetap di SVNX.
Sukses selalu untuk SVNX dan berbagai event garuk tanahnya ya. Semoga bisa jadi contoh buat braaapers yang ingin membuka usaha sendiri. (day)
