Written by Delisti Putri Utami
VMXMedia.ID – BEBERAPA waktu lalu, masyarakat Indonesia, terutama warga ibukota dihebohkan dengan kabar akan diberlakukannya tilang uji emisi pada kendaraan bermotor mereka.
Meskipun rencana ini hanya berlangsung sebentar dan kemudian ditangguhkan, penting bagi para pemilik kendaraan motor trail, terutama mereka yang menggunakan motor trail karburator, untuk memahami bagaimana menjaga kendaraan agar tetap dapat lolos uji emisi di masa depan.
Sepeda motor, baik yang menggunakan karburator maupun injeksi, memiliki komponen-komponen kunci yang perlu diperhatikan agar dapat memenuhi standar emisi yang ditetapkan. Artikel ini akan membahas langkah-langkah perawatan yang dapat braaapers ambil untuk memastikan kendaraan tetap ramah lingkungan dan sesuai dengan regulasi emisi yang berlaku. Salah satu aspek utama yang harus diperhatikan adalah sistem bahan bakar dan pengapian.
Dilansir dari trialgame.id, bagi pemilik motor karburator yang ingin memastikan kendaraan mereka lulus uji emisi di masa depan, ada beberapa langkah yang perlu diambil. Pertama, braaapers perlu memastikan kondisi karburator tetap sehat. Setelan angin harus dalam kondisi normal, dan spuyer juga harus sesuai dengan standar pabrikan.
Yang tak kalah penting, pastikan karburator yang digunakan masih bawaan motor itu sendiri dan bukan hasil modifikasi. Beberapa pemilik motor trail mungkin telah mengganti komponen karburator dengan ukuran yang lebih besar, yang bisa memengaruhi campuran bahan bakar dan menghasilkan emisi yang tidak ideal. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa karburator yang digunakan masih sesuai dengan standar pabrikan.
Selain memastikan kondisi karburator, perhatikan juga kondisi oli mesin. Braaapers perlu mengganti oli mesin setiap 3.000 km atau 4.000 km untuk menjaga performa mesin tetap optimal. Sistem pengapian juga perlu diperhatikan, pastikan busi dalam kondisi baik dan normal. Biasanya, busi perlu diganti minimal setiap 8.000 km.
Jika busi telah melewati batas ini, kemungkinan besar akan menghasilkan emisi yang buruk karena kualitas api yang dihasilkan oleh busi yang rusak dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna, yang pada gilirannya meningkatkan emisi gas buang. Terakhir, periksa kondisi filter udara dan pastikan filter udara tetap bersih. Filter udara normalnya perlu diganti setiap 16.000 km.
Sementara itu, bagi pemilik motor trail injeksi, komponen yang perlu diperiksa untuk lulus uji emisi tidak jauh berbeda. Terdapat empat komponen utama yang perlu diperhatikan, yaitu ruang bakar, busi, filter udara, dan injektor. Untuk membersihkan ruang bakar, braaapers dapat menggunakan cairan khusus yang disebut carbon cleaner, yang berfungsi untuk menghilangkan kerak dan jelaga yang menempel di bagian dalam ruang bakar. Proses ini mirip dengan proses flushing oli, yang bertujuan untuk memastikan pembakaran yang sempurna.
Langkah selanjutnya adalah memeriksa busi. Jika busi masih dalam kondisi layak pakai, busi dapat dibersihkan. Namun, jika elektroda busi telah rusak, busi harus diganti dengan yang baru. Kemudian, periksa filter udara yang juga berperan penting dalam proses pembakaran bahan bakar. Jika filter udara telah rusak, sebaiknya segera diganti. Dan yang terakhir, lakukan pembersihan injektor pada motor injeksi. Jika keempat langkah ini dilakukan dengan benar, kadar emisi kendaraan Anda akan turun secara signifikan.
Dengan melakukan perawatan yang tepat pada kendaraan, baik itu motor karburator maupun motor injeksi, braaapers dapat memastikan bahwa kendaraan yang digunakan akan lolos uji emisi alias bebas dari kemungkinan ditilang, sehingga braaapers dapat terus mengendarainya dengan aman dan nyaman sambil menjaga lingkungan tetap bersih.