NEWS.VMX.ID – Berkendara mendaki bukit dengan liang bekas roda di tengah terkadang bisa menimbulkan masalah. Kebiasaan itu bisa mencengkeram roda motor dan memperlambat momentum berkendara . Mengatasinya dengan berjalan zig-zag melintasi bekas roda agar tidak macet. Dalam kompetisi Enduro situasi ini selalu muncul selama perlombaan.
Berkendara mendaki bukit, biasanya terjadi ada bekas tapak roda dijalur lalu lintas pengendara sebelumnya telah hilang. Jika berkendara di jalur, mendapatkan beberapa Kind of rigid approach atau sisi lintasan yang kaku, harus menjaga posisi motor cukup tegak sehingga pijakan kaki akan melewati tepi jalur.
Kubangan Lubang biasanya memiliki tepi persegi, akar, dan bebatuan. Pada titik tertentu, biasanya harus melepaskan kaki dari footpeg, sehingga beban pengendara berpindah ke sepatu boots dan bukan ke motor. Pada saat itu, akan nada kehilangan momentum dan arah, jika terjadi akan membuat motor limbung kearah tepi yang berbukit.
Kemudian,melihat ke depan, mengatur posisi pijakan kaki, dan memuat roda gila dengan memutar motor saat kopling ditarik masuk. Dengan cara itu dapat membagikan tenaga dengan kopling secara perlahan dengan jentikan jari. Dengan begitu bisa menyelipkan kopling untuk mengontrol kecepatan, meski di jalur melengkung yang membawa pengendara dari satu sisi jalur ke sisi lainnya.
Saat mendaki bukit dengan lintasan tengah menyilang dari sisi ke sisi di luar jalur dan arahkan melintasi jalur ke sisi lain. Pastikan pandangan ke depan untuk melihat kedalaman alurnya seberapa curam dan seberapa panjang lintasan bebatuan. Jadi, harus memindahkan berat badan pengendara ke sisi lain pada bagian motor dan memutarnya melintasi jalur ke sisi yang berlawanan dengan sedikit throttle, pelepasan kopling, dan sedikit wheelie.
Perhatikan agar menjaga lutut agar ditekuk dan berat badan pengendara naik sedikit mengambang dari kursi, tetap dalam posisi berpusat di atas motor. Jaga posisi tubuh tidak terlalu jauh ke depan agar tidak kehilangan traksi roda belakang.