VMXMedia.ID – Dunia motocross menghadirkan dua panggung besar: MXGP (FIM Motocross World Championship) dan Supercross. Meskipun keduanya menyajikan aksi balap motor off-road yang mendebarkan, popularitasnya sangat kontras di Eropa dan Amerika Serikat. MXGP mendominasi di Eropa, sementara Supercross merajai Amerika. Apa yang menyebabkan perbedaan mencolok ini?
1. Sejarah dan Tradisi yang Berbeda
Motocross pertama kali berkembang di Eropa, khususnya di Inggris pada awal abad ke-20. Balapan motocross outdoor telah menjadi bagian dari budaya balap motor Eropa, dengan kejuaraan dunia resmi dimulai sejak 1950-an. Negara-negara seperti Belgia, Belanda, Italia, dan Prancis menjadi pusat perkembangan motocross dengan banyak sirkuit klasik yang masih digunakan hingga saat ini.
Di Amerika Serikat, motocross berkembang dengan gaya yang berbeda. Sejak tahun 1970-an, balapan dalam stadion dengan lintasan buatan—yang kemudian dikenal sebagai Supercross—mulai populer karena lebih menarik bagi penonton di perkotaan. Supercross menawarkan aksi yang lebih padat, dengan trek yang lebih kecil namun lebih teknis, menjadikannya lebih mudah diakses oleh penggemar di kota besar.
2. Dominasi Pembalap dan Tim
MXGP telah melahirkan banyak legenda motocross Eropa, seperti Stefan Everts (Belgia), Antonio Cairoli (Italia), Jeffrey Herlings (Belanda), dan Tim Gajser (Slovenia). Kehadiran pembalap-pembalap top ini memperkuat daya tarik MXGP di Eropa. Dominasi pembalap Eropa di MXGP juga membuat olahraga ini lebih relevan dan menarik bagi penggemar di benua tersebut. Selain itu, tim pabrikan besar seperti KTM, Husqvarna, dan GasGas berbasis di Eropa juga fokus pada ajang ini.
Sebaliknya, AMA Supercross dan AMA Motocross lebih banyak diikuti oleh pembalap Amerika seperti Ricky Carmichael, James Stewart, dan Eli Tomac. Keberhasilan mereka di kejuaraan nasional membuat Supercross lebih relevan bagi penggemar Amerika. Pembalap Amerika cenderung fokus pada AMA Supercross dan AMA Motocross, yang dianggap sebagai ajang prestisius di negeri mereka.
3. Budaya Olahraga yang Berbeda
Di Eropa, motocross dianggap sebagai olahraga serius yang dihargai oleh masyarakat. Banyak negara Eropa memiliki liga dan kejuaraan nasional yang kompetitif, yang mendorong minat dan partisipasi dari generasi muda. Olahraga ini juga sering dianggap sebagai bagian dari budaya olahraga motor Eropa, bersama dengan road racing dan enduro.
Sementara itu, di Amerika, meskipun motocross juga memiliki basis penggemar yang besar, olahraga ini bersaing dengan banyak olahraga populer lainnya seperti baseball, basket, dan american football. Selain itu, format Supercross, yang digelar di stadion indoor dengan lintasan yang lebih pendek dan teknikal, lebih cocok dengan budaya hiburan Amerika karena formatnya lebih cepat, dramatis, dan bisa dinikmati dalam waktu singkat. Budaya balap Amerika lebih berorientasi pada hiburan dan tontonan.
3. Faktor Geografis dan Iklim
Eropa memiliki beragam medan dan iklim, yang cocok untuk balapan motocross di luar ruangan sepanjang tahun. Banyak negara Eropa memiliki tradisi panjang dalam menyelenggarakan acara motocross di berbagai lokasi.
Amerika Serikat, dengan wilayahnya yang luas, menemukan bahwa Supercross lebih cocok untuk iklim yang tidak menentu. Balapan di dalam ruangan juga lebih mudah menarik keramaian di area urban.
4. Perbedaan Format dengan AMA Supercross
Salah satu alasan utama mengapa MXGP kurang populer di Amerika adalah karena perbedaan format kompetisi. MXGP menggunakan trek outdoor dengan berbagai jenis medan seperti tanah keras, lumpur, dan pasir. Balapan berlangsung di sirkuit yang beragam di seluruh dunia, memberikan tantangan unik bagi para pembalap.
Sementara itu, AMA Supercross lebih berorientasi pada trek buatan di dalam stadion, yang lebih menarik bagi penonton Amerika karena kemasannya lebih spektakuler dan mudah diakses. AMA Supercross juga memiliki jadwal tetap di Amerika Serikat, sehingga lebih mudah diikuti oleh penggemar lokal dibandingkan MXGP yang berpindah-pindah lokasi di berbagai negara.
5. Model Bisnis dan Pemasaran
Supercross memiliki model bisnis yang lebih menguntungkan untuk sponsor dan penyelenggara. Dengan balapan yang digelar di stadion besar, Supercross lebih mudah menarik sponsor besar, hak siar televisi, dan penjualan tiket yang lebih tinggi. Selain itu, Supercross sering disiarkan langsung di saluran olahraga utama Amerika seperti NBC Sports, membuatnya lebih dikenal luas.
Sebaliknya, MXGP memiliki cakupan yang lebih global, tetapi lebih sulit menarik perhatian pasar Amerika karena jadwalnya yang berpindah-pindah di berbagai negara. Oleh karena itu. Supercross tetap menjadi raja balap motor off-road di Amerika.
6. Infrastruktur dan Lokasi Balapan
Eropa memiliki banyak sirkuit motocross legendaris dan berkualitas tinggi yang dirancang untuk balap outdoor, seperti Lommel di Belgia dan Matterley Basin di Inggris. Medan yang beragam dan iklim yang mendukung membuat Eropa menjadi lokasi ideal untuk MXGP. Selain itu, jaringan transportasi yang baik di Eropa memudahkan logistik penyelenggaraan balapan.
Supercross digelar di stadion-stadion besar di kota-kota utama Amerika, seperti Los Angeles, Las Vegas, dan Atlanta. Lokasi ini mudah diakses oleh penonton dan cocok dengan gaya hidup urban. Balap dalam ruangan juga tidak terganggu oleh cuaca, sehingga jadwal balapan lebih terprediksi.
6. Event dan Komunitas yang Hidup
Eropa sering menjadi tuan rumah untuk berbagai event motocross besar, termasuk MXGP. Event-event ini tidak hanya menarik ribuan penggemar dari seluruh dunia, tetapi juga menciptakan atmosfer yang unik dan bersemangat. Komunitas motocross di Eropa juga sangat aktif, dengan banyak klub, sekolah, dan acara amatir yang mendukung perkembangan olahraga ini.
Dominasi MXGP di Eropa dan Supercross di Amerika Serikat adalah hasil dari kombinasi faktor sejarah, budaya, format balapan, geografis, dan pemasaran. Meskipun keduanya adalah olahraga garuk tanah, perbedaan preferensi dan tradisi balap motor di kedua benua menciptakan popularitas yang berbeda. (dpu)