VMXMedia.ID – Motocross adalah olahraga yang tak pernah lepas dari kontroversi. Bahkan, beberapa bintang terbesar yang pernah mengendarai dirt bike kerap menjadi sorotan media karena alasan yang kurang baik, baik di dalam maupun di luar lintasan.
Sepanjang sejarahnya, ada begitu banyak pembalap yang diprediksi akan menjadi legenda, tetapi justru menghilang begitu saja dari dunia motocross. Beberapa di antaranya kewalahan menghadapi ketenaran dan kekayaan yang datang terlalu cepat di usia muda. Ada pula yang kariernya harus berakhir lebih awal akibat sifat destruktif mereka sendiri, bahkan sampai menghancurkan hidup mereka dan orang-orang di sekitar mereka. Sementara itu, ada juga pembalap yang menjadi korban keputusan kontroversial yang membuat nama mereka ramai diperbincangkan.
Bagaimanapun, para pembalap dalam daftar ini tidak hanya dikenang karena bakat luar biasa mereka di lintasan motocross. Sama seperti olahraga lainnya, motocross juga memiliki sosok-sosok penuh karakter—mereka yang dikaruniai kemampuan luar biasa untuk mencapai puncak, tetapi justru terseret dalam berbagai kontroversi, baik di dalam maupun di luar arena balap.
Di sini, kita akan mengulas beberapa figur paling kontroversial dalam dunia motocross, menyoroti momen-momen yang mengukuhkan nama mereka dalam sejarah olahraga ini—terlepas dari alasan mengejutkan di baliknya.
1. James ‘Bubba’ Stewart
James Stewart sering disebut sebagai pembalap motocross tercepat di dunia. Namun, bukan hanya kecepatan di lintasan yang membuatnya sering menjadi sorotan, melainkan juga berbagai kontroversi yang mengiringi kariernya.
Di lintasan, Stewart dikenal karena gaya balapnya yang agresif, tetapi hal ini juga membuatnya beberapa kali terlibat insiden. Salah satu yang paling terkenal adalah saat ia mencoba menyalip Ricky Carmichael, pembalap tersukses dalam sejarah AMA Motocross. Namun, Stewart gagal dalam manuvernya dan justru mendarat di atas Carmichael dalam upaya menyalip yang ceroboh.
Namun, kontroversi besar pertamanya terjadi di luar lintasan pada Maret 2011, ketika ia ditangkap karena menyamar sebagai polisi. Stewart memasang lampu biru berkedip di pickup truck miliknya dan mencoba menghentikan sebuah truk lain. Naas, pengemudi truk tersebut ternyata adalah polisi asli. Ketika identitas polisi itu terungkap, Stewart langsung melarikan diri. Akibatnya, ia dikenai hukuman kerja sosial dan denda setelah mengaku bersalah atas semua tuduhan.
Kontroversi kembali menghantam Stewart pada musim Supercross 2014, ketika dalam tes doping acak, ia terbukti positif menggunakan zat terlarang. Zat tersebut diduga adalah Adderall, yang diklaim Stewart sebagai obat resep untuk ADHD. Sayangnya, ia tidak mendaftarkan penggunaannya kepada WADA (World Anti-Doping Agency). Akibatnya, Stewart dilarang bertanding di semua ajang FIM, yang membuatnya harus melewatkan seluruh musim 2015!
Terlepas dari semua kontroversi ini, James Stewart tetap dikenang sebagai salah satu pembalap motocross paling berbakat dan revolusioner dalam sejarah.
2. Jaroslav Falta
Pada tahun 1974, pembalap asal Ceko, Jaroslav Falta, terlibat dalam salah satu balapan paling kontroversial dalam sejarah motocross. Pada seri terakhir Kejuaraan Dunia 250cc di Swiss, Falta menjadi sasaran berbagai aksi tidak sportif dari para pembalap Rusia di lintasan.
Para pembalap Rusia secara terang-terangan menghalangi, menabrak, dan berusaha menjatuhkan Falta demi membantu rekan senegara mereka, Gennady Moisseev, mempertahankan keunggulan poin dan merebut gelar juara dunia. Bahkan, dikabarkan bahwa para penggemar Rusia sampai memindahkan pagar pembatas lintasan agar trek menjadi lebih sempit bagi Falta.
Meski menghadapi berbagai serangan tersebut, Falta tetap mampu menyelesaikan balapan dengan baik. Namun, kejuaraan ini berubah menjadi skandal besar ketika ia justru dihukum pengurangan poin karena dianggap melakukan pelanggaran saat start—melompat sebelum gerbang start benar-benar jatuh. Penalti ini cukup untuk memastikan Moisseev menjadi juara dunia, sekaligus mengamankan gelar pertama bagi pabrikan KTM dari Austria.
Sayangnya, Falta tidak pernah berhasil memenangkan gelar Kejuaraan Dunia yang diincarnya. Momen ini pun tetap dikenang sebagai salah satu insiden paling kontroversial dalam sejarah motocross.
3. Travis Pastrana
Siapa yang tidak mengenal Travis Pastrana? Ia adalah sosok pahlawan bagi siapa saja yang pernah menaiki motor motocross. Namun, meskipun namanya telah menjadi legenda di dunia motocross dan olahraga ekstrem secara keseluruhan, kariernya tidak lepas dari kontroversi.
Pastrana memiliki salah satu karier amatir paling sukses sepanjang sejarah sebelum akhirnya bergabung dengan tim pabrikan Suzuki sebagai pembalap profesional. Ia langsung menunjukkan dominasinya dengan meraih gelar juara AMA 125cc National pada tahun 2000, serta membantu Tim USA memenangkan Motocross des Nations di Prancis pada tahun yang sama. Prestasinya berlanjut di tahun 2001 dengan meraih gelar 125cc Supercross East Coast.
Namun, sejak awal, banyak pihak meragukan bagaimana karier Pastrana akan berkembang karena ketertarikannya yang semakin besar terhadap freestyle motocross. Keraguan ini terbukti ketika, pada usia 14 tahun, ia mengalami cedera parah saat kompetisi freestyle—tulang punggungnya terlepas dari panggulnya. Setelah itu, berbagai cedera lain pun terus berdatangan, terutama akibat kecelakaan dalam freestyle dan free ride. Banyak orang percaya bahwa kecelakaan-kecelakaan ini menjadi penyebab utama Pastrana gagal meraih kemenangan di kelas utama 250cc.
Baik pihak Suzuki maupun komunitas balap profesional menyadari bahwa dengan gaya hidupnya yang liar dan bebas, Pastrana tidak akan mencapai potensi maksimalnya di dunia motocross. Meski demikian, ia tetap dikenang sebagai salah satu pembalap paling berbakat, inspiratif, dan tentunya paling terkenal dalam sejarah olahraga ini.
4. Jason Lawrence
Jason Lawrence adalah pembalap yang memiliki banyak penggemar sekaligus haters di komunitas motocross, berkat talenta luar biasa yang ia miliki serta sikap pemberontaknya. Ia sering dijuluki sebagai “yang terakhir dari generasi yang hampir punah”.
Tidak ada yang meragukan bakat Lawrence. Ia adalah juara kelas Lites Supercross, memiliki karier amatir yang sukses, dan juga kompetitif dalam balapan outdoor—meskipun kariernya terbilang singkat. Namun, karena perilakunya yang sering menimbulkan kontroversi, banyak pihak di industri motocross yang merasa kecewa terhadapnya.
Kontroversi besar pertama terjadi di seri pembuka AMA National 2007, di mana Lawrence terlibat perkelahian di trek dengan juara bertahan, Ryan Villopoto. Akibatnya, ia didenda $7.500 dan dijatuhi masa percobaan hingga akhir musim.
Setelah insiden itu, Lawrence semakin sering berulah. Di musim Supercross 2008, ia bahkan dilarang mengikuti beberapa balapan karena berbagai pelanggaran.
Tak berhenti di situ, ia kembali tersandung masalah ketika bertikai dengan Broc Hepler di lintasan. Akibatnya, ia dikenai denda bersyarat sebesar $25.000, yang akhirnya harus ia bayar penuh pada Juli 2008 karena perilakunya dianggap “tidak dapat diterima dan merusak citra olahraga”.
Namun, kontroversi terbesar terjadi pada 2009, ketika Lawrence diadili dengan tuduhan berat, termasuk Dua tuduhan penyerangan dengan senjata mematikan, satu tuduhan pemukulan yang menyebabkan cedera serius, satu tuduhan perusakan tubuh (mayhem). Lawrence akhirnya dijatuhi hukuman satu tahun penjara, tetapi hanya menjalani empat bulan dari hukumannya.
Setelah bebas, ia sempat mencoba melakukan beberapa comeback, tetapi sering kali hanya berakhir sebagai janji kosong tanpa hasil yang jelas. Hingga kini, komunitas motocross masih dibuat bertanya-tanya apakah Jason Lawrence akan benar-benar kembali ke lintasan atau hanya tinggal kenangan sebagai salah satu pembalap paling kontroversial dalam sejarah Supercross.
5. Mike Healey
Mike Healey adalah salah satu pembalap motocross dengan citra “bad boy” paling ikonik. Lahir di California, ia direkrut sebagai pembalap pabrikan Suzuki sejak usia 14 tahun.
Kariernya penuh dengan momen gemilang, termasuk kemenangan di Grand Prix (GP), Supercross, dan bahkan menang di ajang nasional melawan segala rintangan. Salah satu pencapaian paling mengejutkan dalam kariernya adalah ketika ia memenangkan kelas 125cc di Steel City National 1992, meskipun memiliki berat 190 pon (86 kg)—jauh lebih berat dibandingkan pesaingnya. Ia sukses mengalahkan pembalap hebat seperti Jeremy McGrath, Jeff Emig, dan Doug Henry dengan motor Suzuki privateer.
Namun, pembalap yang sempat disponsori oleh Guns N’ Roses ini juga dikenal karena kontroversinya. Healey mengakui bahwa salah satu penyebab kehancuran kariernya adalah rasa sakit akibat cedera yang terus membekas. Dalam wawancara dengan Moto Magazine, ia mengatakan bahwa rasa sakitnya menjadi tidak tertahankan, terutama karena tubuhnya mulai kebal terhadap obat penghilang rasa sakit. Hal ini akhirnya membawanya ke penggunaan heroin, yang berujung pada kehancuran rumah tangganya serta hubungan dengan keluarganya.
Tak hanya itu, Healey juga dipenjara setelah menyerang seseorang yang ia tuduh telah mencuri darinya. Ia didakwa dengan pembunuhan, penyerangan dengan senjata mematikan, serta penculikan.
Kontroversi tidak berhenti di situ. Pada 2009, dalam kondisi di bawah pengaruh pil dan metamfetamin, ia merampok seorang wanita tua dan mencuri tasnya. Akibat kejahatan ini, ia menghadapi hukuman 35 tahun hingga seumur hidup di penjara. Namun, hakim justru mengirimnya ke Delancey Street, Los Angeles, sebuah fasilitas rehabilitasi dengan sistem lockdown selama dua tahun.
Sejak saat itu, Healey mulai bangkit kembali, kembali bekerja, dan berusaha masuk ke dunia motocross lagi dengan melatih anak-anak muda untuk mengendarai motor trail. Meski masa lalunya penuh lika-liku, kisah Mike Healey tetap menjadi salah satu yang paling menarik dalam sejarah motocross.
6. Mike Alessi
Mike Alessi adalah salah satu pembalap amatir paling hype dan paling sukses dalam sejarah motocross. Namun, ketika beralih ke level profesional, ia mengalami kesulitan untuk mereplikasi kesuksesannya. Meskipun telah meraih berbagai kemenangan dan podium di ajang AMA National, Alessi selalu berada di bawah bayang-bayang pembalap lain dan sering mengalami cedera yang menghambat kariernya.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, bukan lagi performanya di lintasan yang menjadi sorotan utama, melainkan kontroversi yang mengikutinya. Pada ajang Supercross Atlanta 2014, Alessi didenda $4.000 dan dijatuhi masa percobaan hingga akhir musim setelah melakukan manuver berbahaya terhadap Broc Tickle—sebuah insiden yang nyaris berakhir fatal bagi Tickle.
Setahun sebelumnya, keluarga Alessi juga terseret dalam skandal yang dikenal sebagai “Lasergate”. Pada 20 Juli 2013, dalam ajang Washougal National, saudara sekaligus anggota timnya, Jeff Alessi, tertangkap basah menyorotkan laser ke mata rival Alessi, Ryan Villopoto, tepat sebelum balapan dimulai. Akibat ulah tersebut, baik Jeff maupun ayah mereka, Tony Alessi, dilarang menghadiri sisa seri kejuaraan.
Kontroversi lainnya datang dari cara Alessi memasuki dunia balap profesional. Dengan kepercayaan diri tinggi, ia dan timnya mengenakan kaos bertuliskan “Believe the Hype” saat pertama kali debut di level pro—sesuatu yang langsung menciptakan kegaduhan. Meskipun tampil cukup baik, Alessi langsung mendapat banyak musuh karena gaya balapnya yang agresif dan manuver yang dianggap tidak perlu, terutama terhadap pembalap seperti Shaun Hamblin.
Dengan berbagai kontroversi sepanjang kariernya, nama Mike Alessi akan selalu dikenang bukan hanya karena bakatnya, tetapi juga karena insiden-insiden yang mewarnai perjalanan balapnya.
Terlepas dari semua drama, skandal, dan keputusan kontroversial yang mengiringi perjalanan mereka, satu hal yang tak bisa disangkal adalah bahwa para pembalap ini telah meninggalkan jejak dalam sejarah motocross. Entah itu karena bakat luar biasa, kepribadian yang penuh warna, atau keputusan yang berujung pada kehancuran karier mereka, kisah-kisah ini menjadi bukti bahwa motocross bukan hanya soal kecepatan dan kemenangan (dpu)