Review

Yuk Kita Intip Sejarah di Balik Mesin KTM 250 SX-F

By: VMX Media | 28/04/2023 | 818
Yuk Kita Intip Sejarah di Balik Mesin KTM 250 SX-F

Written by: Munandar Nuch Arsih

MOTOR KTM 250 SX-F hadir tak lama setelah Yamaha 250 4Tak muncul pertama kali pada 2001. Ketika itu, Yamaha mempertahankan rasio bore-and-stroke yang sama pada 77.0mm x 53.6mm, sedangkan KTM 250 SX-F dimulai dengan ukuran bore lebih kecil, yaitu 76.0mm dan 54.8mm. Kemudian pada tahun 2013, KTM meningkatkan bore dan memperpendek stroke menjadi berukuran 78.0mm x 52.3mm.

Kesuksesan yang diraih KTM melalui KTM 250 SX-F, kemudian diikuti Honda dan Kawasaki. Sekitar tahun 2020, Kawasaki merilis KX250 2020 dengan rasio bore-and-stroke berukuran 78.0m x 52.2mm (hanya selisih 0.1mm dari nomor KTM), dan Honda CRF250 2020 hadir dengan ukuran bore yang lebih besar, yaitu 79.0mm, serta ukuran stroke yang lebih pendek, yaitu 50,9mm.

KTM kembali meningkatkan permainan mereka untuk motor 250 SX-F yang dirancang pada tahun 2023 dan 2024 mendatang. KTM menghadirkan ukuran bore lebih besar, yaitu 81mm, dan ukuran stroke lebih pendek, yaitu 48,5mm. Pabrikan Austria ini tidak dapat menambah bore tanpa memperpendek stroke, ataupun sebaliknya. Hal tersebut disebabkan akan menambah displacement dan menciptakan cheater bike. Di sisi lain, KTM 250SXF 2023-2024 dan Husqvarna FC250 memiliki bore 81mm dan stroke 48,5mm, sementara GasGas MC250F 2023 tetap pada 78,0mm x 52,3mm.

Berikut adalah perhitungan yang dibuat KTM Group terhadap mesin 250 SX-F:

1. Perhitungan berdasarkan Ukuran Mesin

Bore mengacu pada lebar silinder, sedangkan stroke diukur sebagai panjang perjalanan piston ketika naik turun di dalam silinder. Secara bersamaan, angka-angka tersebut menentukan perpindahan silinder oleh piston untuk menciptakan pembakaran dan menghasilkan tenaga. Volume biasanya dihitung dalam sentimeter kubik, Hal ini juga disebut dengan istilah “mesin 250cc”.

2. Perhitungan berdasarkan Cara Kerja Mesin

Penjelasan sederhana tentang cara kerja mesin 250 SX-F adalah “hisap, remas, letupan, noise, dan tiup.” Mesin menyedot udara dan bahan bakar ke dalam ruang bakar, kemudian piston naik dan menekan udara dan bahan bakar, busi memicu ledakan yang mendorong piston ke bawah, dan asap yang meledak keluar dari lubang pembuangan sebelum proses dimulai kembali.

3. Perhitungan berdasarkan Ukuran Katup

Ukuran katup menjadi patokan utama Kawasaki, KTM dan Honda dalam menggunakan bore yang lebih besar dan stroke yang lebih pendek. Hal tersebut bertujuan untuk menentukan seberapa cepat udara dan bahan bakar dapat masuk dan keluar dari ruang bakar. Proses ini berhubungan langsung dengan berapa banyak tenaga kuda yang dihasilkan mesin. Dengan lubang yang lebih besar, pabrikan dapat memasang port yang lebih besar di kepala silinder.

4. Perhitungan berdasarkan Camshaft

Camshaft adalah komponen yang berfungsi untuk membuka dan menutup katup, serta mengukur aliran udara ke ruang bakar. Kinerja camshaft dimaksimalkan pada seberapa tinggi katup dapat terangkat. Port lebih besar akan meningkatkan aliran, sehingga mesin 250 dapat dibuat dengan lubang lebih besar.

5. Perhitungan berdasarkan Torsi

Torsi dapat mempanjang stroke untuk meningkatkan jumlah udara dan gas yang dapat ditampung di dalam silinder. Hal tersebut dapat menciptakan ledakan yang lebih besar. Puncak tenaga kuda didorong oleh lubang yang lebih besar, dan langkah yang lebih pendek dapat menggunakan katup yang lebih besar dengan lubang yang lebih besar.

Lubang dan katup yang lebih besar dapat menciptakan lebih banyak aliran udara melalui silinder. Kelemahan dari bore yang lebih besar dan stroke yang lebih pendek adalah torsi ujung bawah yang lebih sedikit.

Pabrikan motor memanfaatkan regulasi untuk menekan biaya dalam balapan dengan mengatur rasio bore-and-stroke mesin. Jika pembalap diizinkan untuk mengembangkan rasio mereka sendiri, rasio tersebut tetap harus ada pada batas perpindahan.

Pada motor dengan jenis mesin 250cc seperti Kawasaki, KTM, Husqvarna, GasGas, serta Honda 250Fs, RPM maksimumnya adalah 14.000 rpm. Artinya, piston bergerak naik turun sebanyak 233 kali per detik.

Dari segi pasar purna jual, banyak beredar kit big-bore aftermarket yang menggunakan panjang langkah piston stok. Umumnya, torsi ujung bawah dinaikkan dan tenaga kuda puncak dapat dicapai lebih rendah di kisaran RPM. Kit lubang besar 270cc yang populer untuk model 250 menawarkan cara yang lebih terjangkau untuk mencapai peningkatan tenaga kuda dan torsi pada mesin motor bertenaga 250cc.