Review

Inilah Sebenarnya Hidden Gems dalam MX 50CC

By: Angga Kuntara | 07/10/2022 | 717
Inilah Sebenarnya Hidden Gems dalam MX 50CC

Apa yang terlintas di benak kamu ketika mendengar kata motocross? Mungkin kamu akan berpikir bahwa motocross itu berat, menantang, dan pasti ada koplingnya. Orang yang suka dunia motocross, tapi tidak bisa menggunakan motor kopling kemungkinan besar akan mengurungkan niat untuk secara aktif terjun ke dunia itu sebagai pembalap.

Akan tetapi, hal itu mungkin tidak akan terjadi apabila kamu memakai MX 50CC. Perawakannya yang “manly” pada mulanya bisa saja membuat kamu berpikir bahwa itu adalah motor kopling, bukan matic. Faktanya, MX 50CC adalah motor matic.

Ilustrasi MX 50CC

Kenapa MX 50CC dirancang sebagai motor matic? Usut punya usut, MX 50CC sengaja didesain khusus untuk anak kecil usia enam hingga sembilan tahun yang masih beradaptasi dengan balap MX.

Anak-anak yang masih dalam masa adaptasi menggunakan motor MX umumnya belum bisa fokus balapan sembari memainkan kopling dan persneling. Oleh karena itu, untuk meningkatkan fokus terlebih dahulu, mereka perlu menggunakan motor MX yang bersifat matic

Beberapa racer cilik yang menggunakan MX 50CC ini antara lain seperti M. Hassan #28A, Gandewa Abimanyu #20, Fidel Lionel Saputra #126, Rajiq #19A, dan F. Zhaky #8

F. Zhaky #8 (Barka Y92D NVMX Bandung Sunggoro) , salah satu pebalap yang menggunakan MX 50CC

Berbeda dengan MX 65CC, MX 50CC memiliki kecepatan yang tidak terlalu kencang sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi sang anak ketika sedang balap motocross. Untuk kelas motocross, kamu bisa mendapatkan MX 50CC mulai dari merek KTM hingga Husqvarna. Kedua merek, terutama KTM SX50 dan Husqvarna TC50 banyak beredar di Indonesia sehingga mudah untuk kamu dapatkan. Agar lebih paham, yuk, simak ulasan KTM SX50 dan Husqvarna TC50 berikut ini.

KTM SX50

KTM SX50

Motor besutan vendor motor ternama asal Austria ini termasuk ke dalam jajaran motor yang paling banyak beredar di Indonesia. KTM SX50 merupakan motocross 50cc yang secara khusus diciptakan untuk arena balap motocross yang menantang.

KTM SX50 menyematkan mesin 2-stroke dan silinder tunggal dengan konfigurasi katup SOHC (camshaft tunggal), ditambah dengan sistem pendingin liquid cooled.  Penyematan mesin ini akan membuat para racer merasakan performa mesin yang dahsyat dengan tenaga yang setara 55 kali tenaga kuda serta kecepatan sebesar 100 kilometer per jam. 

Dari segi penampilan, KTM SX50 mampu menciptakan kesan sangat manly pada diri penggunanya. Body motor ini terlihat berotot dengan bentuk lebih ramping dan ergonomis karena menggunakan rangka berbahan alumunium kuat, tetapi ringan.

KTM SX50 siap membabat habis segala rintangan dengan ban depan berukuran 120 / 70 ZR17 dan ban belakang berukuran 190 / 50 ZR17. Jarak antara tinggi motor dengan tanah berukuran 252 mm dan tangki bahan bakar berkapasitas 2,3 liter.  

Husqvarna TC50

Husqvarna TC5

Selain KTM SX50, motocross 50cc yang banyak beredar di Indonesia adalah Husqvarna TC50. Serupa dengan KTM SX50, Husqvarna TC50 juga menggunakan mesin 2 tak.

Dengan material yang tahan banting serta desain yang berkualitas, Husqvarna TC50 mengedepankan kenyamanan bagi anak-anak yang baru atau ingin memulai terjun ke dunia balap MX. 

Penggunanya juga tidak perlu takut untuk menikung saat balapan karena Husqvarna TC50 menggunakan chromoly steel frame yang akan membantu penggunanya dalam mengendalikan motornya dengan baik. 

Husqvarna TC50 menggunakan garpu depan dengan komponen suspensi WP berdiameter 35 mm. Dengan hal ini, pengguna bisa menggeber motor ini secara maksimal dengan model garpu depan yang sudah upside down sehingga suara bising motor dapat teredam secara maksimal.

Meskipun Husqvarna TC50 dikhususkan untuk anak-anak, motor ini menggunakan teknologi yang setara dengan motocross dewasa, yaitu dengan kelengkapan hydraulically operated brake calipers serta cakram berdesain wave di bagian depan dan belakang.

Jadi, alasan di balik MX 50CC dibuat matic adalah untuk memudahkan anak yang baru saja terjun ke dunia balap motocross. Mereka bisa lebih fokus beradaptasi dengan memperhatikan aturan-aturan dalam dunia balap motocross serta medan trek.