VMX.ID – Motocross mengalami perputaran evolusi, mulai dari regulasi hingga model penyelenggaraan event.
Line produksi sepeda motor, periode setelah Perang dunia ke 2, didominasi BSA sebagai pabrikan menjadi pabrikan terbesar di dunia. BSA, turut berkompetisi internasional sepanjang 1940-an.
Perkembangan spesifikasi motor balap, ditahun 1952 FIM ( Federation International Motorcycle ). Saat itu, pertama kali regulasi kompetisi balap internasional yang bermula dari event kejuaraan tingkat Eropa,Kapasitas mesin di maksimalkan 500cc.
Seiring perkembangan kualitas dan kuantitas, FIM menaikan strata naik level ke kejuaraan dunia di tahun 1962. Ditahun itu katagori kelas tersedia di 250cc 2 Tak, yang diikuti oleh Husqvarna ( Swedia ), CZ (Cekoslowakia ) dan Greeves dari Inggris.
Teknologi mesin 2 Tak di tahun 1960-an, sukses meraih kenaikan tingkat di tahun 1966. Puncak kemajuan mesin teknologi mesin 2 Tak di tahun 1960-an.
Tahun 1960-an, pabrikan Jepang membuka persaingan bersama pabrikan Eropa, kelas 250cc. Sejak saat itu, mulai 1970-an dan awal 1980-an, hasil eksistensi pabrikan Jepang, mendulang hasil meraih penjualan terbaiknya berkat teknologi suspensi monoshok.
Kemudian event berkembang penyelenggaraan didalam stadion. Tepatnya, pertama kali diadakan tahun 1972 di Los Angeles . Lalu, tahun 1975 kelas 125 cc bertitel kejuaraan yang trend penyelenggaraan kompetisi motocross dengan menyulap stadion menjadi lay out sirkuit Motocross dan Supercross terus berkembang maju hingga kini.
Regulasi motor berubah dari 2 Tak ke 4 Tak, tahun 1990. Pabrika. Eropa dan Jepang berlomba mengembangkan teknologi motor 4 tak, dan dengan membuktian di ajang kompetisi.
Puncaknya ditahun 2003, Pemerintah seluruh dunia sepakat memperketat undang-undang lingkungan hidup. Produk dunia Motocross, brand Eropa seperti Husqvarna, KTM, Husaberg selangkah lebih berprestasi dari motor Jepang.Merek Eropa tersebut mulai mendominasi kemenangan di setiap kejuaraan.