Profile

Tak Hanya Event, Inilah Sisi Lain Indonesia Moto Adventure Safari

By: Angga Kuntara | 05/11/2022 | 535
Tak Hanya Event, Inilah Sisi Lain Indonesia Moto Adventure Safari
Foto bersama para peserta dan kru event IMAS 2014 di Dermaga Kampung Sampireun (foto dok. instagram.com/imas.rally)

Bagi pecinta trail adventure atau adventure dengan jumlah CC besar, barangkali sudah tidak asing lagi dengan Indonesia Moto Adventure Safari (IMAS), sebuah event motor dual purpose dengan CC di atas 800 berstandar internasional yang kerap diikuti hampir semua penggemar trail adventure di seluruh dunia. 

Berdiri sejak tahun 2014 IMAS berawal dari Katoz, sebuah showroom dan dealer resmi KTM Indonesia. Pada saat itu KTM lebih banyak menjual motor-motor big bike. Kemudian, pihak dari Katoz membentuk sebuah event untuk memfasilitasi orang-orang yang telah membeli motor KTM darinya. 

Event pertama IMAS berlangsung pada 29 hingga 31 Maret 2014 dengan mengambil tempat di Ciwidey, Jawa Barat. Setelah itu, IMAS berlanjut menjadi event tahunan. Tahun 2015 berlangsung di Bali, 2016 di Garut Sampireun, dan 2017 di Ciwidey. 

Yang menarik, IMAS selalu mengundang bintang tamu pembalap dari luar negeri. Pada 2016 IMAS mengundang Adam Riemann (Australia) dan 2017 mengundang Simon Pavey (UK). Kedua bintang tamu dari luar negeri ini memiliki aliran motor trail yang sama, yaitu dual purpose. Keduanya dihadirkan untuk mengisi sesi coaching clinic

Foto bersama Katoz Team dengan Adam Riemann (dua dari kanan) menjelang event IMAS ke 3, 2016 (foto dok. instagram.com/imas.rally)

“Setiap event IMAS itu memang ada coaching clinic-nya untuk motor-motor dual purpose. Coaching clinic-nya sendiri memang kita undang pembalap dari luar negeri. Karena brand yang kita bawa ini ter-affiliate dengan KTM, jadi bintang tamu yang kita bawa itu kebanyakan dari KTM,” ujar Akbar Nusantara, ketua panitia event Indonesia Moto Adventure Safari (IMAS) saat ditemui di kantor VMX.ID, Kamis (27/10) minggu lalu.

Barangkali kebanyakan orang mengetahui IMAS sebagai sebuah event komunitas yang mewadahi orang-orang penyuka motor trail adventure. Lebih dari itu, IMAS merupakan sebuah event yang mewadahi komunitas lain untuk ikut serta dalam event motor trail adventure. Perlu diketahui juga bahwa IMAS ini bukan event kompetisi. 

Akbar mengaku bahwa konsep tersebut ia terapkan bersama teman-temannya untuk memperluas relasi agar bisa saling mengenal, berbagi informasi, sekaligus mempererat tali silaturahmi dengan para pegiat motor trail adventure dari berbagai macam brand.  

“Teman-teman kami itu enggak cuma dari brand KTM aja. Ada yang dari Honda, Ducati, Kawasaki, BMW, dan lain-lain. Kalau misalkan kami jalan cuma di KTM aja, ya, teman-temannya cuma sebatas di KTM aja. Kalau kami bisa mengajak yang lain dari semua CC, mulai dari 250 ke atas, kan, jadi lebih banyak temannya. Bisa saling mengenal satu sama lain,” ujar Akbar.

Salah satu peserta IMAS mencoba trek coaching clinic di IMAS 4, Ciwidey, 2017 (foto dok. pribadi Akbar Nusantara)

Setelah empat tahun rutin mengadakan event tahunan pada 2014 hingga 2017, memasuki 2018, IMAS memutuskan untuk rehat karena satu dan beberapa hal. Salah satunya karena tutupnya dealer resmi KTM di Indonesia pada tahun yang sama.  

“Tahun 2018 itu salah satu founder IMAS namanya Alwin meninggal karena kanker, terus kita juga sudah tidak ada lagi dealer karena KTM ketika itu sedang ada perpindahan manajemen dan owner. Masuk ke 2020 dan 2021 kita dilanda pandemi. Otomatis kita harus vakum terlebih dahulu,” ujar Akbar. 

Para Peserta IMAS 4, 2017 berfoto bersama di Curug Citandur, Cianjur, Jawa Barat (foto dok. instagram.com/imas.rally)

Setelah empat tahun vakum, IMAS perlahan mulai kembali bangkit berkat dukungan dan permintaan dari banyak pihak. Akbar dan tim melihat bahwa 2022 ini membuka banyak peluang untuk akhirnya IMAS bisa diadakan kembali. 

“Hampir setiap minggu saya ngumpul bareng teman-teman sampai tengah malam buat membicarakan kelanjutan IMAS. Kayanya seru nih kalau kita jalan lagi. Akhirnya, 2022 ini kita bisa mengadakan kembali IMAS,” ujar Akbar.

Akbar juga menjelaskan perbedaan IMAS antara dulu sebelum vakum dan sekarang setelah vakum. Ketika dulu para pegiat motor trail menyebut “Katos”, mereka langsung mengetahui siapa dan apa mereka sebenarnya. Setelah hampir lima tahun vakum, banyak pemain baru yang tidak mengetahui apa dan siapa di balik nama “IMAS” dan “Katos” ini.

“Yang membuat kita repot adalah kita harus memperkenalkan lagi IMAS itu seperti apa. Untungnya sekarang ketika sudah ada media sosial seperti Youtube, eventevent kita sebelumnya di-post di Youtube. Orang-orang bisa lihat dan jadi tahu soal konsep event IMAS itu seperti apa,” jelas Akbar. 

“Mudah-mudahan dengan adanya event IMAS yang kelima ini, mereka tertarik dan mereka bisa gabung, dan kita bisa sama-sama riding lagi,” tambahnya.

Flyer event IMAS 2022 yang akan berlangsung pada 2-4 Desember 2022 di Kuningan, Jawa Barat (foto dok. instagram.com/imas.rally)

Yang membedakan IMAS di tahun kelimanya ini adalah IMAS tidak menghadirkan bintang tamu dari luar negeri karena saat ini IMAS sedang tidak mewakili sebuah brand

“Karena saat ini saya sudah enggak terikat dengan brand apa pun, yang saya khawatirkan ketika ngundang bintang tamu dari luar adalah komentar orang bahwa bintang tamu ini adalah ambasador dari sebuah brand. Saya juga enggak mau IMAS itu dicap sebagai event yang mewakili sebuah brand tertentu,” ujar Akbar. 

IMAS akan kembali mengadakan event yang kelima pada 2 hingga 4 Desember 2022 mendatang dengan mengambil tempat di Gunung Ciremay, Kuningan, Jawa Barat. 

Event ini terbagi ke dalam dua kelas: kelas safari dengan range mulai dari 250 hingga 800cc dan kelas adventure dengan range mulai dari 800 hingga 1500cc. 

Untuk info selengkapnya, Anda bisa menghubungi nomor 0856 2101 114 (Teddy) atau Anda bisa langsung registrasi melalui link bit.ly/3eesNRw. Segera daftar karena kuota terbatas!