Bagaimana jadinya bila dalam sebuah komunitas, tim, atau lembaga tidak ada tingkatan atau senioritas? Hal ini akan melahirkan sifat kekeluargaan di antara para anggotanya. Di mana semuanya akan saling mendukung dan semakin termotivasi untuk meraih satu tujuan bersama.
Sifat kekeluargaan inilah yang dilakukan Karunia Mandiri Sport (KMS), sebuah racing team yang berlokasi di Rancaekek, Jawa Barat. Baik anggota maupun crew, semuanya saling mendukung untuk dapat menghasilkan yang terbaik.
“Di KMS ini, kita lebih kekeluargaan sih. Jadi nggak ada ikatan seperti apapun, nggak banyak aturan segala macam. Di KMS ini saya lebih enjoy. Misalkan salah satunya saya dapat support dari brand lain, mereka (para anggota) nggak masalah,” ungkap salah satu coach KMS, H. Hilman Laksana saat ditemui di kantor VMX.ID, Selasa (18/10) lalu.
Hilman juga mengungkapkan bahwa arti keluarga beserta sifat kekeluargaan ini telah diterapkan KMS semenjak awal berdiri. Di mana ketertarikan beberapa anggota KMS terhadap motocross dan grasstrack diturunkan dari sang Ayah yang memiliki hobi motor trail.
Karunia Mandiri Sport (KMS) didirikan pada tahun 2013 oleh sepasang suami istri, Yadi Dey dan Non Nirmala. Pada awalnya, Karunia Mandiri ini tidak ada hubungannya dengan dunia otomotif, melainkan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan. Hanya saja, para anggotanya memiliki ketertarikan di bidang otomotif, terlebih motor trail.
Dalam KMS, tidak ada istilah siapa yang lebih jago atau lebih unggul. Masing-masing anggotanya punya skill mumpuni di bidangnya. Di kelas motocross, KMS memiliki M. Athar Al Ghifari. Di kelas grasstrack, KMS memiliki Chikal. Sementara untuk kelas enduro dan adventure dihuni oleh Hendan dan H. Hilman Laksana sendiri.
“Cara kami men-treat para racer ini adalah dengan latihan-latihan yang kontinyu. Misalkan seminggu dua kali. Udah ada budget-nya juga untuk itu supaya joki-jokinya bisa bekerja dengan maksimal,” ungkap Hilman yang juga merupakan Ayah dari salah satu racer KMS, M. Athar Al Ghifari.
“Kita latihan motor pagi dan sore setiap Sabtu dan Minggu. Kalau dihitung waktu sih, sekitar 3 jam dengan 15 hingga 20 menit istirahat. Kalau untuk latihan fisik itu sih sendiri-sendiri,” ungkap Hilman.
Motor-motor yang KMS miliki ini dipergunakan dalam kelas bebek standar 2 tak, bebek standar 4 tak, bebek modif, serta sport and trail. Untuk kelas motocross, KMS menggunakan KTM SX-65 dan KTM SX-85. Untuk grasstrack, KMS menggunakan minimoto Yamaha Jupiter Z1 dan KLX150. Sementara untuk kelas sport and trail, KMS menggunakan Kawasaki Ninja. Motor-motor tersebut lebih banyak digunakan Athar dan Chikal.
Ketekunan yang diterapkan Hilman dan tim nya sukses mengantarkan KMS meraih beberapa prestasi seperti Juara Nasional MX 50CC 2018, Juara Umum BOSS Mild Motocross & Grasstrack Championship Kelas 65cc 2021, dan Moto 1 P1 65cc di Kejuaraan Nasional Motocross Seri 3 Sulawesi 2022.
Bagi Hilman, prestasi sebagai juara umum BOSS Mild Motocross & Grasstrack Championship kelas 65cc yang diraih KMS pada 2021 merupakan prestasi paling berkesan karena M. Athar Al Ghifari berhasil meraih satu unit motor Husqvarna 85cc.
“Alhamdulillah hingga saat ini KMS sudah berhasil melahirkan pembalap berpredikat juara nasional. Saya pribadi berharap Ayah Yadi dan Ibu Nirmala selalu diberikan kesehatan dan lancar usahanya agar KMS bisa terus eksis kedepannya,” ujar Hilman menutup percakapan.