NEWS.VMX.ID– Gemerlap dunia balap Grasstrack Nasional kini semakin menjanjikan. Adalah Ahmad Zusrizal sosok anak muda asal Tanjung Morawa, Bandar Labuhan, Kabupaten Deli Serdang – Sumatera Utara yang bersikeras untuk belajar dan berkarir di Pulau Jawa. Modal bakat dan semangat pada titik atas yang menjadikan rider yang kini berada dalam tim Funmo milik Dolly Adrisya Lubis atau Dollysya ini menjadi salah satu pebalap asal luar Jawa yang konsisten mengikuti kejuaraan balap Nasional. Dalam benaknya berprinsip,” segala sesuatu tidak mustahil terlaksana, bila kita menjalankan dengan benar dan penuh keyakinan, “ Ujarnya.
Ada sisi menarik, saat Zusrizal bergabung di team Funmo, ya..sang owner Dollysya memberikan nomor start khusus, yakni #720. Dengan begitu Ahmad Zusrizal melepas nomor start sebelumnya. Ada histori apakah di balik nomor start #720? Ternyata ini jawabannya, ” #720 nomer itu berasal dari nomor selular saya dari awal berbisnis, jadi sangat meyakini itu angka rezeki saya yang turut dibawa kepada pebalap utama tim Funmo yang juga sebagai brand bisnis Dolly,” Bilang pengusaha muda sukses asal Sumatera Utara.
Mengawali karir grasstrack professional di tahun 2018, saat itu Ahmad Zusrizal masih bersatatus pelajar kelas 2 SMA. Lahir di Tanjung Merawa, bandar Labuhan Sumatera Utara, sang Predator nama julukan anak kedua dari lima bersaudara. Yusri adalah salah satu dari empat anak laki – laki dan mempunyai adik perempuan satu -satunya.
Awal dari kehadirannya di ajang Grasstrack, mengikuti jejak sang kakak Fahri Farera #22. Dari awal karirnya, beberapa sosok penting pembentuk tracker bernomor start#720 dimulai dari kontribusi Lili Huseno AKRT beserta putranya Rian Spoonbob, lalu ada nama Badrul Ilmi#75, Lindung, Rasyid. Zusrizal sejak awal ditempa skillnya oleh Wahyu Hidayat Pebalap Grasstrack Sumatera Utara peraih medali perunggu PON 2004 Palembang. Juga termasuk arahan dan masukan dari Irvan Yogi Panjul#79.
Kepiawaiannya di lintasan grasstrack semakin terasah saat dibawah bimbingan Gatam Hatim atas dukungan dari Owner JC, H. Dudung Hartito. Zusri saat ditempa latihan oleh Gatam Hatim fokus memperdalam latihan cara meraih kesempurnaan handicap. Zusri diarahkan intensif berlatih mulai dari trek lurus hingga mengatur jarak masuk keluar tikungan hingga top speed. Tantangannya,Zusri lebih senang bersaing dengan pebalap Jawa karena termotivasi lebih kompetitif. Penggemar Rizky HK #105 ini Lebih memilih berlatih bersepeda di banding jogging untuk menjaga dan meningkatkan fisiknya tetap on the top.
Selama proses belajar dan berkarir balapnya, Ahmad Zusrizal di tahun 2019 mendarat di Surabaya, justru tidak menemui sosok Gatam Hatim yang di Daulat H.Dudung Hartito owner JC menjadi pelatihnya. ini berkat ikhtiar dan semangat dari pebalap yang kini berusia 21 tahun.Talentanya terlihat saat di ajang Powertrack, tentunya skillnya makin terasah ketika bersaing dengan pembalap papan atas di Pulau Jawa. Hijrahnya mantan pebalap tim PT. MZUL selain alasan menuntut ilmu, yang terutama adalah semangat untuk menjadi pebalap nasional. “ Jujur saya telat berkarir di balap, karena kompetisi disini kurang sekali, harusnya saya sebelum masuk SMA sudah memulai, tentunya lebih awal karir saya di balap nasional,” Ujarnya mengenang masa lalu.
Prestasi paling mengesankan adalah ketika bertarung di Grand Final Powertrack Denpasar Bali 2018. Saat itu, Zusrizal berlomba di kelas bergengsi Bebek Modif Open,, dan hasilnya terbilang spektakuler mendapatkan posisi kelima diantara pebalap Top entri Nasional.
Tracker yang kini tergabung kedalam tim Funmo milik juragan online Funmobileid Dollysya dan di handle oleh Rudi Lie sebagai manager tim, mengaku paling berkesan menjadi juara junior. Menurutnya, Juara nasional Katagori Junior yang telah banyak diraihnya, terutama di Region Sumatera yang telah dikuasai nya menjadi juara Region 1 Sumatera. Lajang yang selalu mengganggap lawan tersulit adalah dirinya sendiri ini, sangat respek den#105gan keterbukaan senior – seniornya tracker terkenal dari Pulau Jawa.” Seperti Rizky HK yang di idolakan oleh saya, Akbar Taufan#86, Lantian Juan#12 dan lainnya sangat terbuka ketika saya minta sharing dan masukannya, mereka senior saya tidak pelit ilmu,” Bilangnya.
Tracker yang juga menjadi member ISSI Sumatera Utara memang hobi gowes sepeda, makanya dia lebih memilih lebih banyak berlatih endurance dengan sepeda dibanding jogging. Latihan sepeda di bandara Kuala Namu intensif di lakukannya setiap hari dengan Panjang lintasan 13 kilometer per lap, minimal 2 lap hinnga 5 lap dalam setiap latihannya. Selain bersepeda dan berenang Yusri juga punya kebiasaan yang sederhana namun besar manfaatnya. ” Setiap pagi setelah bangun tidur saya juga push up dan sit up.
Ahmad Zusrizal kerap di panggil “Predator” julukannya, di skuad tim Funmo ini menjadi perhatian khusus pebalap grasstrack Nasional. Juara Nasional 2018-2019, juara Umum Supertrack 2019 dan juara Umum Kejurda Sumut 2019 ini, pernah juga merasakan zonk tanpa podium juara. saat ini Funmo Grasstrack team fokus pebalap tunggal di Senior dan berikut pebalap Pemula Rubin Caesar #86 yang khusus berlomba untuk event JC Supertrack. Infonya ada kejutan dari Funmo Grasstrack Team, gebarakan apa saja ya, tunggu info lengkapnya di news.vmx.id.