NEWS.VMX.ID – Nama Akbar Toufan#86 di karir Grasstrack nya memang menjadi bagian sejarah sebagai legenda Grasstrack Nasional. Totalitas kecintaan dan eksistensinya untuk Grasstrack terbilang tanpa batas. Di balik penampilannya di lintasan balap Grasstrack, sosok Akbar Toufan #86 juga intens melatih bibit muda pebalap melalui 86 Training Facility, mengolah team nya yang berbasis talenta muda.
Sang legend, yang memulai karirnya di tahun 2001 saat duduk kelas 1 SMP, mencoba motor Grasstrack milik kakaknya yang hijrah menekuni balap roadrace. Intensitas latihan dan fokus mengolah hobinya di Grasstrack, hingga April 2001 sukses menggapai prestasi perdananya di kelas Bebek Standart Open Keresidenan dan Juara tiga Bebek Standar Open kejuaraan Grasstrack di Kabupaten Semarang.
Dukungan sang Kakak untuk mendukung karirnya dalam menekuni prestasi di balap Grasstrack menambah semangat kecintaannya semakin On Fire. Dukungan lingkungan keluarga dan tempat tinggalnya, baginya adalah sebuah rezeki tak terhingga.
Legenda Grasstrack meraih masa ke emasannya sejak 2009 hingga 2015 yang bagi Akbar Toufan #86 adalah moment istimewa dari deretan prestasi terbaiknya, seperti: Tahun 2006 Juara nasional – Tahun 2007 Juara nasional – Tahun 2008 Juara nasional – Tahun 2009 Juara nasional – Tahun 2010 Juara nasional – Tahun 2013 Juara nasional- Juara 1 Grass Track Malaysia – Tahun 2015 Juara nasional – Tahun 2016 Juara nasional PowerTrack OMR KLX.
Akbar Toufan juga tercatat menjadi bagian berkompetisi di PowerTrack yang merupakan kejuaraan yang mengangkat derajat Grasstrack. Saat itu, Akbar Toufan#86 Juara 1 kelas Bebek Modif 2T Senior dan Bebek Modif 4T Senior di PoweTrack 2013 round 2 di sirkuit Bumi Semarang Baru BBS semarang ( 14-15 des 2013 ).
Dibalik karir balap grasstrack, Akbar Toufan 386 membangun workshop menyiapkan besutan untuk Grasstrack berbasis Kawasaki Ninja ataupun Yamaha Jupiter Z menjadi powerfull untuk berkompetisi Grasstrack. Modifikasi motor-motor itu bagian dari kepiawaian sang legend meramu desain dan kontruksi dan desain sasis motor Grasstrack. Dan di pintu masuk workshopnya terpasang Motto: “Live to Ride Moto, Eat for Race – Race For Eat”.
Proses Akbar Toufan menjadi maestro hingga legenda Grasstrack Indonesia mengalami pasang surut dan menikmati masa dimana mendapatkan bintang terang dan redupnya prestasi.
Sisi idealis Akbar Toufan #86, yaitu mempertahankan eksistensinya tetap kompetitif, disaat pebalap se generasi dengannya memilih pensiun lebih awal. Dan Idealis sang legend GTX ini, ternyata lebih kuat dan aktual untuk regenerasi dan prioritaskan pembalap muda untuk berprestasi.
Untuk mewujudkan idealisnya itu, Akbar Toufan memanfaatkan waktu berlatihnya sekaligus untuk melatih yunior – yuniornya. Kunci eksistensi dan konsistensi Sang Maestro Grasstrack ini, adalah disiplin berlatih dan royal berbagi ilmu. Latihan bagi Akbar Toufan adalah investasi untuk menanamkan dan membuat nyaman Sponsor. Dan juga,Latihan baginya adalah riset untuk mengontrol kemampuan menuju meraih prestasi.
Setiap latihan ada catatan dan sangat disiplin tujuannya dengan catatan untuk eveluasi dan progres dari berbagai sisi faktornya. Catatan time mulai menit detik dan second dicatat oleh #86 tiap tampil selalu dibanjiri fansnya untuk menyaksikan aksinya dan pebalap lainnya. Agendanya kental dalam mempersiapkan program peduli ke regenerasi mulai dari pembinaan hingga mendidik kenyamanan untuk sponsor.
Pemilik Training Fasility Menyuka totalitas dan professional dalam membina anak didiknya hingga untuk kenyamanan sponsor. Tracker yang juga eksis sebagai mentor pembalap pemula di Grasstrack ini memang tipikal lebih nyaman membentuk tim balap sendiri dibandingkan dengan kontrak Bersama team lain.
Sambil tetap eksis di ajang kompetisi Grasstrack, Sang legenda menyiapkan anak pertamanya Rubin Caesar#86 untuk mencapai performa bermental juara.Dirinya mengaku akan pensiun, setelah meyakini anaknya sangat kompetitif dan menjuarai kompetisi Grasstrack. Rubin Caesar#86 dan Inggil Bernarditus#111 adalah buah dari binaannya yang telah sukses meraih prestasi di ajang balap Grasstrack Nasional. Melalui Training Facility miliknya, Akbar Toufan juga membina tracker usia belia yang di tempa menjadi pebalap Grasstrack handal penerus berikutnya.
Saat karirnya sebelum pensiun, Akbar Toufan masih terkuat di kelas Senior meski pesaingan rata rata usianya terpaut 7-8 th dibawahnya. Darah balap Grasstracknya.Setelah merasa kuat mengumumkan dirinya pensiun 12 Desember 2021 bersamaan dengan seri terakhir Powertrack 2021. Pastinya Akbat Toufan mengambil momen PowerTrack untuk informasikan diirnya telah berhenti balap. PowerTrack baginya adalah puncak dari proses kenaikan kelas dan derajat Grasstrack yang di perjuangkan oleh almarhum Judiarto. Dan Akbar Toufan memang seorang legend dengan tekad Dedikasinya Hidupnya Untuk Grasstrack dan Menghidupkan Generasi Grasstrack. Seiring motto yang terpasang di pintu masuk workshopnya “Live to Ride Moto, Eat for Race – Race For Eat.