NEWS.VMX.ID – Start menjadi satu di antara faktor yang menentukan keberhasilan pembalap ketika melaju untuk menguasai sirkuit dan sampai di garis finis. Selain harus dibekali dengan motor yang mempunyai mesin yang mumpuni, seorang pembalap harus piawai melakukan start.
Apabila tidak piawai melakukan start, kemungkinan fatalnya pembalap bukan saja gagal sampai di garis finis, melainkan juga gagal melaju di sirkuit. Apabila demikian, bukannya menang, pembalap justru kalah sejak awal. Hal ini tentu tidak diinginkan dan sangat disayangkan.
Mungkin kamu pernah melihat para pembalap saat melakukan start. Pada saat melakukan start posisi tubuh mereka pasti sedikit ke depan atau condong ke depan. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan, apalagi untuk sekadar gaya-gayaan, lo!
Posisi tubuh yang tepat penting diperhatikan oleh pembalap karena hal ini mempunyai pengaruh yang besar. Nah, posisi tubuh yang condong ke depan itulah yang menjadi posisi yang tepat dan harus dilakukan pembalap saat di start.
Posisi tubuh yang lebih condong ke depan ini mempunyai peran yang tidak main-main bagi pembalap. Posisi tubuh ini membuat beban lebih bertumpu di depan. Dengan begitu, saat lepas start roda depan motor pembalap tidak terangkat atau wheelie dan bisa langsung melaju dengan baik.
Apabila tubuh tegak atau terlalu ke belakang, kemungkinan terangkatnya roda depan sangat tinggi. Risiko jika roda depan terangkat pun tidak main-main. Terangkatnya roda depan bisa mengakibatkan banyak hal mulai dari mengurangi kecepatan saat melaju di sirkuit sampai yang paling fatal adalah saat gas terlalu over motor bisa terbalik dan pembalap terjungkal. Apabila sudah begitu, pembalap bisa jadi kesulitan melanjutkan balapan dan yang paling utama keselamatan menjadi terancam.
Posisi tubuh yang lebih condong ke depan ini hanya wajib dilakukan pada saat start. Apabila sudah di sirkuit, sifatnya menjadi kondisional mengikuti keadaan atau sesuai reflek dari pembalap itu sendiri. Dengan kata lain, posisi tubuh pembalap tidak harus selalu condong ke depan dan dapat melakukan variasi.
Sebetulnya, selain posisi tubuh yang harus condong ke depan, hal lain yang perlu diperhatikan oleh pembalap saat melakukan start adalah fokus mata terhadap starting grid, posisi tangan, dan posisi kaki. Misalnya, posisi kaki harus lurus ke bawah dan sebisa mungkin tidak menjinjit. Semua hal ini perlu dilakukan untuk mengontrol traksi motor. Ketika yang tadinya motor diam, kemudian ada hentakan power mesin dari gaspol seorang pembalap, motor tetap aman dan lurus.