BANDUNG, VMXMedia.ID – Mevans Sanggramawijaya, baru-baru ini diangkat sebagai Ketua Komisi Motocross IMI Pusat, yang menjadi sorotan para penggemar balap motocross di Indonesia. Melalui Surat Keputusan IMI Pusat yang ditandatangani oleh Ketua Umum PP IMI pada tanggal 11 Juli lalu, Mevans dipercaya untuk memimpin dan mengemban tanggung jawab dalam memajukan dan mengatur kegiatan balap motocross di Tanah Air.
Dalam wawancara eksklusif dengan VMX Media, Mevans berbicara tentang visi dan misi utamanya selama menjabat sebagai Ketua Komisi Motocross IMI Pusat. Ia menekankan tiga hal utama yang akan menjadi fokusnya selama masa kepemimpinannya.
Ketiga hal tersebut adalah regulasi kejurnas motocross, legalitas pembalap asing, dan standarisasi sirkuit.
Mevans menyatakan keinginannya untuk mengatur ulang kejurnas motocross agar tidak lagi dicampur dengan kelas pendukung grasstrack. Dengan pemisahan ini, waktu balap untuk motocross akan lebih maksimal, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembalap-pembalap motocross di Indonesia. Hal ini juga memungkinkan pembinaan pembalap yang lebih tepat.
“Pemisahan event ini akan menghasilkan kualitas event dan pembalap yang lebih bagus,” ungkap Mevans.
Selanjutnya, Mevans juga berbicara tentang pentingnya menyelesaikan masalah legalitas pembalap asing yang berlaga di Indonesia. Dengan banyaknya pembalap asing yang turut berpartisipasi dalam balap motocross, Mevans menganggap penting untuk mengatur regulasi terkait legalitas mereka dengan baik. Tujuan dari regulasi ini adalah untuk memastikan bahwa semua pembalap asing yang berlaga memiliki izin yang sah dan sesuai, termasuk Kartu Izin Start (KIS). Dengan demikian, kompetisi akan berlangsung secara adil dan setara bagi semua peserta.
“Harus dipastikan legalitasnya. Kenapa mereka bisa balap, bagaimana soal Kartu Izin Startnya (KIS),” tambah pria yang punya julukan The Real Man itu.
Terakhir, Mevans sangat peduli dengan standarisasi sirkuit balap. Selama beberapa tahun terakhir, banyak sirkuit yang kurang memperhatikan aspek keamanan dan standar keselamatan. Untuk mengatasi hal ini, Mevans berencana membentuk tim regulator dan pemeriksa sirkuit yang bertugas untuk memastikan semua sirkuit memenuhi standar keselamatan yang diperlukan sehingga tidak membahayakan para pembalap.
“Standarisasi sirkuit itu penting. Kita harus mempunyai sirkuit yang tepat secara kondisi dan kita harus pastikan sirkuit tidak berbahaya untuk digunakan para pembalap,” jelas Mevans. Dengan komitmen dan dedikasinya untuk meningkatkan kualitas balap motocross di Indonesia, diharapkan prestasi dan popularitas olahraga ini akan semakin berkembang di bawah kepemimpinan Mevans. Selamat bertugas! (dpu)