BANDUNG, VMXMedia.ID – Legenda Reli Dakar dan off-road Toby Price didepak dari tim KTM. Hal itu diakui sendiri oleh pembalap Australia itu, Kamis (21/3). Ia dicoret dari KTM seusai keikutsertaannya pada Reli Dakar 2024 di Arab Saudi yang berlangsung 5-19 Januari lalu.
Seperti diketahui, tim Honda jadi jawara reli terberat di dunia ini, dengan menempatkan Ricky Brabec sebagai juara dan Adrian van Beveren di podium 3. Toby Price “hanya” berada di posisi kelima. Apakah didepaknya ia dari KTM ini buntut dari kekalahannya atas tim Honda? Price enggan menjawabnya.
“Semua orang menanyakan kepada saya tentang event apa yang akan saya ikuti tahun ini. Namun saya harus katakan, KTM telah memutuskan untuk tidak memperbarui kontrak saya. Sehingga Dakar 2024 adalah event terakhir saya bersama mereka,” Price mengumumkan di media sosialnya, yang dikutip ADVPulse.com.
Berita ini menandai berakhirnya karier balap bersama pabrikan Austria yang telah berlangsung selama 14 tahun. KTM membawanya pada tahun 2010 ketika ia berkompetisi di kejuaraan reli lokal. Price melanjutkan karier suksesnya di Eropa dan Amerika Utara bersama KTM sebelum pindah ke Dakar pada tahun 2015, di mana ia meraih kemenangan etape dan finis di posisi ketiga secara keseluruhan pada upaya pertamanya.
Pada tahun 2016, Price mendominasi Dakar, meraih kemenangan keseluruhan dan menjadi orang Australia pertama yang memenangkan acara tersebut. Pembalap Australia ini kembali memenangkan balapan yang melelahkan pada tahun 2019 –sebuah prestasi yang luar biasa, tetapi kemenangan ini bahkan lebih luar biasa lagi karena ia melakukannya dengan cedera pergelangan tangan.
Price telah meraih dua podium sejak saat itu, walau bukan juara pertama. KTM pun kemudian dikalahkan oleh Honda sepanjang balapan Dakar 2024. Tidak ada kemenangan podium secara keseluruhan untuk KTM dan Price menyelesaikan balapan di tempat kelima.
“Saya merasa masih dalam kondisi prima dan berjuang untuk meraih kemenangan, terutama di Dakar, jadi sangat disayangkan tidak memiliki kesempatan untuk melakukannya pada tahun 2025. Namun saya sangat mengapresiasi dukungan yang mereka berikan kepada saya, karier selama ini,” kata Price. “Kami mampu melakukan beberapa hal hebat bersama-sama seperti memenangkan dua Dakar dan mendapatkan beberapa podium, satu Kejuaraan Dunia, dan juga kesuksesan kami di Australia.”
Tidak dapat disangkal bahwa Price adalah pebalap berbakat sekaligus favorit penggemar, dan kita tidak dapat membayangkan sebuah dunia di mana pabrikan saingannya tidak bersiap-siap untuk merekrut pembalap Australia yang berbakat itu. Jadi ke tim mana Price akan berlabuh? Atau tim mana yang lebih cepat mengikat kontrak untuk menerima servis seorang legenda? Kita nantikan drama berikutnya, ya, braaapers! (day)