NEWS.VMX.ID – Momentum Hari Anak Nasional 2022, bagi dunia balap Indonesia mempunyai semangat untuk berprestasi di ajang balap Naional dan Internasional. Meski saat ini, pembinaan untuk atlit balap usia muda jauh dari ekspetasi. Saat ini,kinerja organisasi bermotor di Indonesia yaitu IMI masih belum fokus dalam hal dukungan dalam hal pembinaaan atlit balap. Meskipun prasarana berupa sirkuit saat ini telah bertambah, namun belum ada sinyal digunakan untuk digunakan secara penuh untuk program penjenjangan. Mungkin salah satu kendala sirkuit terbaru, aksesnya masih memberatkan bagi para orangtua, tim untuk berlatih.
Meski saat ini racing school telah banyak berada dalam beberapa titik,sangat disayangkan dukungan IMI masih minus jauh dari maksimal dalam hal pembinaan. Jangankan pembinaan, event yang mengkhususkan untuk balap usia muda di kelas anak – anak pun saat ini belum ada yang konsisten diselenggarakan. Yang ada saat ini, hanya pabrikan merek tertentu saja yang membuat kegiatan penyaringan talenta balap anak Indonesia yang nantinya di bawa sebagai wakil brand tersebut ke ajang balap internasional. Itupun karena pabrikan motor tersebut meneruskan program dari principal pusatnya dan pastinya terhubung ke branding product yang ujungnya promo penjualan.
Atlet balap pastinya harus memiliki panutan baik dari senior hingga orang tuanya. Tujuannya untuk barometer tingkat motivasinya. Regenerasi atlet balap datang dari pembinaan tim, racing school hingga jejak geliat orang tuanya. Untuk sedikit gambaran beberapa atlet balap muncul sebagai orbitan dari orang tua yang pernah menjadi menjadi atlet Nasional.
Sebagai contoh, Sinyo Haryanto dalah salah satu pembalap nasional menurunkan telenta dan semangatnya kepada Rio Haryanto. Karir anak bungsunya dari empat bersaudara mengawali karir sebagai juara nasional Go-Kart pada 2002. Prestasinya berlanjut ke jenjang atmosfir kompetisi balap Formula1( F1 ), pada tahun 2016,bergabung dengan Manor Racing Team (MRT). Sinyo Haryanto, memutuskan pensiun balap di tahun 2003,untuk fokus ke bisnis buku tulis dan membimbing karir balap anaknya. Meski kini tidak lagi berkarir di nalap F1, Rio tetap berprestasi, diantaranya dengan menempati peringkat 9 di ajang Asian Le Mans 2019-2020, dengan raihan total 41 poin.
Tinton Soeprapto merupakan pembalap legendaris Indonesia, dan menjabat menjadi CEO dari Sentul International Circuit (SIC). Sang legend menuruskan dinasti balapnya kepada kedua anaknya Moreno Soeprapto dan Ananda Mikola.
Pebalap legendaris,yang pernah merilis dua buku berisi biografinya berjudul “Melangkah Pantang Menyerah” dan “Dari Balap Ke Balap”. Karirnya diikuti oleh kedua putranya Moreno Soeprapto dan Ananda Mikola. Moreno turut mengikuti jejak sang ayah menjadi pembalap mobil.
Moreno,mencapai prestasi juara 3 Asian Formula 3 Championship 2004, Sedangkan Ananda Mikola bersaing di Formula 3000 pada musim 1999-2001 dan menjuarai Asian F3 2005.
Saat ini dalam dunia motocross dan road race, darah racing banyak di turunkan dari orang tua ke anaknya untuk mendukung prestasinya. Tinggal kini pemerintah melalui Kemenpora, Koni dan IMI idealnya menyiapkan program pembinaan terpadu dan terkonsentrasi untuk jenjang prestasi pebalap muda Indonesia. Balap Motor dalam ajang Internasional lebih konsisten meraih gelar podium hingga mengumandangkan Indonesia Raya. Akankah motivasi, talenta pebalap muda usia Indonesia mendapat dukungan dari para pemangku kekuasaan, Rakyat racing akan terus bergerak, meski belum maksimal di perhatikan oleh para pemangku kekuasan.