BANDUNG, VMXMedia.ID – Dunia otomotif dihebohkan dengan aksi kontroversial pembalap motocross Farhan Hendro yang menggunakan motor trail di jalur downhill Cikole. Kejadian ini mendapatkan perhatian luas setelah video aksinya viral di media sosial dan mendapatkan kecaman dari berbagai pihak.
Aksi nekat Farhan Hendro ini berlangsung di jalur downhill legendaris Cikole, yang dikenal sebagai salah satu trek terbaik di Indonesia. Jalur ini telah menjadi tempat favorit para pecinta sepeda gunung dan downhill. Farhan Hendro menggunakan motor motocross untuk melakukan lompatan di trek tersebut, menciptakan kontroversi dan kemarahan dari komunitas sepeda.
Melalui video klarifikasi yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Farhan Hendro mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas perbuatannya. Ia menjelaskan bahwa aksinya bukan atas inisiatif pribadi dan sebelumnya sudah menanyakan izin untuk menggunakan trek sepeda tersebut.
“Saya ingin meminta maaf untuk video yang sedang beredar. Ini sedikit klarifikasi saya mengenai video tersebut. Saya mengakui perbuatan saya salah dan tidak akan terulang lagi. Saya telah melakukan hal tidak pantas dengan berada di jalur downhill pakai motor motocross. Jadi pada saat itu datang, saya sudah bilang dan mewanti-wanti kalau ini jalur downhill. Ini trek legenda. Siapa pun tahu Cikole terkenal dengan trek downhill-nya. Saya sudah bilang, apakah boleh melakukan kegiatan ini? Walaupun cuma dipake jumping-an. Oh, ya, sudah boleh. Saya lalu melakukan kegiataan jumping-an dan putaran,” ungkap Farhan Hendro dalam klarifikasinya, Kamis (11/1)
Videografer yang merekam aksi tersebut, M. Arif Subarkah, turut memberikan penjelasan melalui pernyataannya. Ia menyebut bahwa kejadian ini terjadi setelah sesi photoshoot untuk kebutuhan komersial brand Eiger di sebelah trek downhill. Meskipun video tersebut diambil untuk konten pribadi, M. Arif Subarkah menyampaikan permintaan maafnya kepada pengelola Cikole Bike Park dan pecinta downhill atas kelakuannya yang dapat merusak trek.
“Saya meminta maaf sebesar besarnya kepada pengelola Cikole Bike Park dan rekan-rekan pecinta downhill karena kelakuan saya yang telah menggunakan trek downhill Cikole tidak pada mestinya. Saya mengakui kesalahan saya yang dapat merusak trek downhill karena perbuatan saya. Ini adalah pelajaran buat saya untuk lebih mengerti dan paham akan lokasi dan harus bertanya serta izin ke pengelola akan segala tindakan yang akan saya lakukan, sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi di kemudian hari. Kejadian itu terjadi saat saya dan tim melakukan photoshoot di sebelah trek downhill. Sebenarnya, saya melihat adanya lompatan dan saya meminta Kang Farhan untuk melompat di sana dan itu murni untuk konten saya sendiri dan lokasi syuting tersebut juga saya dan tim yang memilih. Saya juga meminta maaf kepada Eiger dan Kang Farhan,” jelas M. Arif Subarkah.
Secara aturan, trek downhill memang tidak boleh digunakan untuk kegiatan motor. Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi para pecinta otomotif dan pengguna trek untuk selalu mematuhi aturan dan izin yang berlaku. Kesadaran akan pentingnya menjaga integritas dan keberlanjutan trek menjadi hal yang krusial agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. (dpu)