VMX.ID – Saat ini olahraga yang menggunakan motor trail sudah banyak digemari.
Tak hanya kalangan tua, kalangan muda pun sudah banyak yang menyukai berpetualang menggunakan motor trail atau biasa dikenal Trabasan.
Trabasan naik motor trail di jalur yang ekstrem atau off-road bisa menjadi sarana hiburan yang cukup asyik.
Sebab, jalur yang dilalui saat trabasan mulai dari melewati tanjakan dan turunan yang curam, masuk ke hutan, hingga melewati jalanan berlumpur.
Baca Juga: Alpinestars Tech 7 Enduro Drystar, Boot Kece yang Bikin Kaki Tetap Kering Meski Main di Trek Basah
Mengingat jalur yang dilewati beragam dan bisa melihat keindahan alam, tentunya ada sejumlah orang yang ingin ditemani trabasan, tetapi hanya sebagai penumpang atau berboncengan.
Nah, bagaimana dari sisi keamanan dan keselamatan bila trabasan sambil berboncengan?
Melihat hal tersebut, instruktur Yamaha Riding Academy (YRA), Muhammad Arief dalam wawancaranya bersama Tribunnews.com belum lama ini menganjurkan agar trabasan tak dilakukan sambil berboncengan.
Menurut Arief, hal tersebut dianggap cukup berbahaya untuk keselamatan ridernya sendiri, selain itu bisa jadi mengganggu performa motor trail sang rider.
“Saya sih menyarankan agar saat naik motor trail itu jangan boncengan. Karena jalan sendiri saja susah apalagi ditambah boncengan ya,” ujar Arief kepada awak media di Hambalang, Bogor belum lama ini, seperti dilansir dari TribunKaltim.co.
Menurut Arief, dengan berboncengan kendaraan akan menjadi sulit untuk dikendalikan dan trabasan merupakan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
Dengan adanya penumpang, potensi jatuh dari kendaraan akan lebih tinggi dibanding sendirian karena center of gravity jadi kacau.
Baca Juga: Sejarah Motocross Dunia: Perputaran Evolusi dan Perubahan Regulasi Hingga Pencapaian Prestasi
“Kemudian kalau yang dibonceng takut (panikan) itu potensi jatuhnya lebih besar,” ujar Arief.
Meski begitu, Arief menambahkan ketika ingin trabasan di jalur jangan dilakukan seorang diri.
Sebab, saat trabasan pengendara bisa saja terjebak di jalur dan motor mengalami masalah yang membutuhkan pertolongan orang lain.
“Trabasan usahakan jangan sendirian, kalau terjebak di jalur biar ada yang bantu. Terjebak itu bukan hanya jalan licin saja, tapi kalau ban kempis atau pelek pecah itu susah kalau tidak ada bantuan,” kata Arief. Selain itu jika ada teman terabasan sangat membantu saat pengendara terjatuh, karena pengendara yang jatuh tidak bisa menaikan motor sendirian.
Baca Juga: Perkenalkan Adela Desira, Si Cantik yang Hobi Trabasan di Jalur Ekstrem
“Kalau jatuh jangan berusaha untuk langsung berdiriin motor, karena orang jatuh ini groginya masih tinggi. Jangankan motor yang berat, berdiriin motor yang ringan pun bisa jadi tidak kuat,” ujarnya.