VMXMedia.ID – ADA satu hal menarik dalam event Tri Dharma Arka Enduro Cross 2023, Sabtu-Minggu (10-11/6) kemarin, yaitu pemasangan transponder. Dalam dunia balap, transponder adalah perangkat elektronik untuk melacak dan mengidentifikasi objek dalam jalannya race.
Pada balap motor, khususnya motor trail, transponder dipasang di bagian garpu depan. Transponder menggunakan teknologi Radio Frekuensi (RF) untuk menstransmisikan data yang akan tersambung ke monitor. Dari monitor inilah, panitia dapat memantau posisi serta apa yang terjadi pada pembalap ketika race berlangsung.
“Dengan adanya pemasangan transponder, kita bisa tahu posisi dari pembalap,” ujar Frans Tanujaya, pimpinan perlombaan Tri Dharma Arka Enduro Cross 2023 kepada VMX Media, Sabtu (10/6).
Legenda dirt bike Indonesia ini mengungkapkan, dalam event yang diselenggarakan di sirkuit Yonif Pararider 330 tersebut, pihak penyelenggara masih menggunakan transponder dalam satu section balap. Artinya, panitia hanya bisa mengetahui perubahan posisi pembalap ketika berada di garis start dan finish.
“Kalau di MotoGP itu ada empat section. Jadi setiap kali ada perubahan, misalkan di tengah-tengah sirkuit ada perubahan posisi, di monitor itu langsung tertera perubahan,” tambah Frans.
Barangkali braaapers penasaran, seperti apakah cara kerja transponder dalam balap dirt bike? Berikut adalah penjelasannya:
1. Pemasangan
Dalam balap motor, umumnya transponder terpasang di bagian garpu depan atau di bawah bagian pelat nomor. Yang paling penting, pemasangan transponder pada motor harus di area yang benar-benar aman dari benturan atau kerusakan selama balapan berlangsung.
2. Identifikasi
Setiap transponder memiliki nomor yang terkait dengan pembalap. Sebelum mulai balap, nomor transponder akan didaftarkan terlebih dahulu. Kemudian, transponder akan dihubungkan dengan pembalap dalam sistem pengelolaan balapan.
3. Sistem Pendeteksian
Di sekitar lintasan, terdapat titik-titik pendeteksian transponder. Umumnya, titik-titik tersebut terletak di garis start dan finish, serta di tengah-tengah area lintasan. Transponder akan memancarkan sinyal yang akan terbaca oleh antena yang terpasang pada titik-titik pendeteksian tersebut.
4. Perekaman Data
Antena yang terpasang pada titik-titik pendeteksian akan membaca nomor unik pada transponder ketika motor melalui titik pendeteksian. Kemudian, titik pendeteksian akan merekam waktu pembalap ketika melalui titik tersebut. Hasil data perekaman akan disimpan dalam sistem pencatatan waktu balapan.
5. Pengiriman Data
Hasil data perekaman yang telah disimpan dalam sistem pencatatan waktu balapan akan dikirimkan sistem pengelolaan balapan secara real time. Dengan pengiriman yang berlangsung real time, akan memungkinkan penghitungan waktu dan peringkat pembalap yang akurat.
6. Pemantauan dan Analisis
Hasil data yang diterima dari transponder, dapat digunakan untuk menganalisis performa pembalap melalui perolehan waktu tempuh, putaran terbaik, dan posisi relatif terhadap pembalap lain. Analisis tersebut dapat menjadi bahan evaluasi untuk pembalap agar dapat menunjukkan performa yang lebih baik di balapan selanjutnya.
Dengan menggunakan transponder, panitia dapat memantau dan merekam waktu pembalap secara otomatis dan akurat. Hal tersebut dapat meningkatkan performa penyelenggaraan balap agar hasil yang diperoleh dapat lebih tepat dan akurat.